OS - Forty Three

947 113 5
                                    

43.From Ali to Prilly

Laki-laki tampan yang ternyata Ali itu tersenyum kearah Prilly, hal itu justru malah membuat gadis-gadis dimeja depan berteriak heboh.

"Ih ko ganteng?"

"Gapapa deh walau udah punya cewe! Selama janur kuning belum melengkung, kamu masih jodohku abang kangkung."

"Ih, lo lagi godain penyanyi apa tukang sayur sih?" Prilly tertawa kecil mendengar obrolan gadis tidak tahu malu? dengan temannya itu.

"Beruntungnya aku datang hari ini!"

"Senyumanmu! Yang indah bagaikan candu!" malah dengan tidak tahu malunya ada yang terang-terangan bernyanyi dengan suara memekikan yang gadis itu punya.

"Lagu ini khusus buat gadis yang lagi kesepian, katanya." Ali memelankan kalimat terakhirnya.

"Aku! Aku kesepian!"

"Tau aja aku lagi kesepian."

Prilly tersenyum, menanggapi gadis-gadis mungil berseragam putih biru khas anak SMP.

"Lagu ini khusus untuk perempuan yang pernah saya kecewakan!"

"Ih ko jahat?"

"Sama aku mah ga bakal yakan?"

Lagi-lagi Prilly menggeleng, tersenyum kecil menatap gadis-gadis berseragam itu. Tapi senyumnya seketika hilang mendengar bisikan dimeja sebelahnya. "Bodoh banget pacarnya... Udah dikecewain masih aja pacaran."

Karena cinta adalah hal yang membodohkan. Batin Prilly kembali tersenyum, lagian sekarang ia bukan pacarnya Ali.

"Demi Cinta..."

Maaf.. ku telah menyakitimu...

Ku telah kecewakanmu...
Bahkan ku sia-siakan hidupku,
dan kubawa kau s'perti diriku...

Walau hati ini t'rus menangis,
Menahan kesakitan ini...
Tapi ku lakukan semua demi cinta...

Akhirnya juga harus ku relakan,
Kehilangan cinta sejatiku...
Segalanya t'lah ku berikan,
Juga semua kekuranganku...

Jika memang ini yang terbaik...
Untuk diriku dan dirinya...
Kan ku t'rima semua demi cinta...

Reff :
Jujur, aku tak kuasa,
Saat terakhir ku genggam tanganmu...
Namun yang pasti terjadi,
Kita mungkin tak bersama lagi...
Bila nanti esok hari,
Ku temukan dirimu bahagia...
Ijinkan aku titipkan,
Kisah cinta kita selamanya...

Prok! Prok! Prok!

Semua pungunjung nampak bertepuk tangan, bahkan beberapa orang terlihat berdiri dengan wajah sumringahnya. Begitupun dengan Prilly yang tadi sempat melamun, tanpa sadar bibirnya terangkat naik, menampilkan senyuman manisnya. Walau ia tak bertepuk tangan ataupun berdiri seperti yang lain, namun percayalah bahwa Prilly merasa bahagia.

"Ahhh ternyata suaranya bukan main!"

"Pengen pingsannn!"

Suasana direstoran sangat bising, tidak mencerminkan sebuah restoran, malah terlihat seperti acara meet n great yang memang digelar oleh Ali sendiri. Beruntung jam segini suasana masih anak sekolahan, bukan suasana formal seperti malam hari. Bisa dikatakan restoran Prilly ini memiliki jadwal tersendiri.

Jika pagi, biasanya untuk para pekerja sarapan. Siang, orang-orang yang memang sedang makan siang. Sore, restoran besar ini bisa disebut seperti tempat tongkrongan anak muda, selain makannya enak harganya pun terjangkau jika kita memiliki kartu siswa. Dan malam, biasanya dipakai untuk acara formal ataupun acara dinner romantis.

Ali diatas sana membungkuk, mengucapkan banyak terimakasih dan berjalan menuju kearahnya. Sebelum sampai kemeja Prilly, Ali lebih dulu dikepung oleh gadis-gadis cantik yang tadi meneriaki namanya. Mereka berfoto dengan Ali, merasa Ali adalah artis papan atas.

Ali menghela nafas lalu mulai menjauh dari kerumunan yang tadi dibuat oleh gadis-gadis sekolahan. Menghampiri Prilly yang sontak langsung menghilangkan senyumnya, merubah mimik wajahnya menjadi malas.

"Oh ternyata dia pacar mbak disebelah." Bisik gadis yang tadi secara tidak langsung mengatakan Prilly bodoh.

"Lo ngapain nyanyi? Cari perhatian sama cewe-cewe?" Prilly terkekeh kecil, lebih tepatnya terkekeh meremehkan.

"Kenapa? Cemburu?"

"Unfaedah banget!" Prilly mengalihkan pandangannya pada map hijau yang ada diatas meja. Menelitinya dengan seksama.

Ali duduk dihadapan Prilly. "Aku baru tau kalau kamu yang punya restoran ini." Prilly masih sibuk meneliti mengabaikan Ali yang terus menatapnya. "Mbak kasir yang tadi jadi MC itu bilang, kalau kamu pemilik restoran ini. Bangga banget tau aku sebagai pacar kamu."

Halu banget sih Liii:"(

Prilly menoleh, menatap laki-laki dihadapannya tajam. "Ngomong sama gue?" tanyanya sewot.

Ali mengangguk "Iya sama siapa lagi?" Ali celingak-celinguk memperhatikan orang-orang yang memang posisinya sedikit jauh dari mereka berdua.

"Kirain ada Indah, kan pacar lo Indah bukan gue!"

Baru akan menyahut tapi suara seseorang lebih dulu menyelanya, "Banggg!"

"Abang!"

Ali menoleh mendapati gadis berhijab yang tengah menatapnya dengan binaran mata bahagia. Ali beranjak, merentangkan tangannya bersiap menerima pelukan hangat dari gadis tersebut.

"Kangen banget sama kamu!"
-----
Hari senin kemarin Angga tidak mau sekolah,  dan tadi Angga datang kesekolah lamanya untuk berpamitan dan hari rabu sore ini Angga pakai untuk membereskan pakaiannya yang ia bawa dari Jakarta.

Seperti tidak punya rasa lelah, setelah membereskan pakaiannya Angga dengan segera berlari kearah bawah menghampiri sang Omah yang sedang sibuk memasak dibantu pembantu yang memang bekerja dirumah ini.

"Angga mau ke Sarah, omah!"

"Kamu ga istirahat dulu? Kita baru sampe tadi loh, Ga."

Angga menggeleng "Angga pengen jalan-jalan sama Sarah. Bay omah!" setelah menyalimi Omahnya Angga berlari keluar rumah dengan menenteng sepedahnya. Padahal orang tuanya saja belum kembali ke Jakarta tapi Angga sudah pergi bermain.

"SARAH! MAIN YOKKK!" tanpa tahu malu, Angga memekik kencang didepan pagar rumah Sarah. "SARAH! INI ANGGA!"

Gadis dengan kemeja hitam putihnya itu keluar, menampilkan wajah terkejutnya karena memang ia tak tahu Angga ada disini, dan Angga tak memberi tahunya.

"Ngapain kamu disini?"

"Anterin Angga jalan-jalan dong! Gabut dirumah aja." Sarah yang masih tak percayapun hanya mengangguk. Mungkin nanti dijalan ia akan bertanya pada laki-laki aneh yang ada dihadapannya.

Tamat!

.....
A/N: Eh maksudnya, cerita Angga Sarah sampe disini aja ya:") nanti mereka akan kembali lagi ko di Extra Part (Kalo ada wkwk). Khusus mereka tanpa konflik karena Angga terlalu polos buat bikin kesalahan, Sarah juga terlalu baik. So mereka ga aku bikinin konflik... Semoga ga kecewa yaaa:")

Ntar mlm klo jdi didouble up:v biar cepet yok 🤣 (Klo jadi)

Our Struggle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang