OS - Thirty Six

1K 121 9
                                        

36.In Pairs?


Jam menunjukan pukul 10.30, semua siswa nampak terlihat sibuk mengemas barang mereka masing-masing. Kelas 12 Ipa 3 memang terkenal dengan kerapihannya, tak heran jika jam istirahat saja mereka mengemas barang-barangnya dengan baik.

"Kantin yok!" Prilly, gadis yang tengah merenung itu tersentak lalu menoleh keheranan pada teman sebangkunya Bani, Arkan.

"Tumben!" timpal Bani mewakili Prilly juga Syifa yang sama keheranannya. "Ye gue serius nih. Gue yang bayarin deh."

Bani menepuk bahu temannya kasar "Mantap nih, yang begini temen gue! Ayok girls kita acak-acak kantin." Syifa menarik Prilly untuk membantunya bangun.

Walau sedikit tidak mood tapi demi sahabatnya Prilly rela beranjak dan menunjukan senyum manisnya.

Tiba dikantin, Bani segera menarik Prilly begitupun Arkan yang menarik Syifa.

"Arkan sama Syifa nihhh!"

"Bukannya Syifa suka sama Rizky ya?"

"Cihuy berdua-berdua."

Bani menatap siswa yang berbicara itu tajam, lalu mendelik kesal dan kembali menarik Prilly.
-----
"Arkan sama Syifa nihhh!"

"Bukannya Syifa suka sama Rizky ya?"

"Cihuy berdua-berdua."

Mendengar keributan, Ali menoleh pada pintu masuk kantin. Disampingnya Indah tersenyum kecil "Ah mereka emang cocok! Kaya kita gitu." komentarnya bertepuk tangan.

"Cie April Bani, Indah Alex... Berpasangan nih!"

"Hehe kita jadi couple goals Lex!"

"idih! Eh lo ga cemburu Arkan dijodoh-jodohin sama Syifa?" memilih mengabaikan ucapan Indah, Ali lebih ingin bertanya. "Enggalah. Kan aku sama dia udah putus, dia juga ngaku selingkuh sama Syifa."

"Mana ada? Gue denger Syifa sukanya sama Rizky!"

"Kalau ga gitu mana mungkin aku putus sama Arkan? Kamu mah!" Indah merengek kecil.

"Kalo emang si Arkan selingkuhin lo, liat aja!"

"Bakal kamu pukulin ya Lex? Karena udah nyakitin aku?" Indah mengulum senyum, merangkul lengan Ali manja.

Ali melepas rangkulan itu, menatap Indah lama "Mukulin dia? Ye ogah! Kalo emang Arkan selingkuhin lo, liat aja gue bakal ngatain lo mampus!" Indah menatap Ali terkejut.

"Ko gitu?"

"Ya itu artinya lo kena karma. Hahaha!" Ali tertawa keras. Membuat Indah merengut tak terima.

"Lex, lo mutusin April?"

"Iya! Emang ngapa?" bukan, bukan Ali yang menjawab tapi Indah. Gadis itu menjawabnya dengan sedikit sewot.

"Balikan sama dia? Haduh gue tuh dari awal udah yakin, kalo lo cuma jadiin April pelarian."

"BUKAN URUSAN LO! ENYAH DARI HADAPAN GUE CABE!" Indah beranjak, menatap tajam gadis berambut pendek dihadapannya.

"Eh ga ada ahlak lo!" gadis itu berlalu meninggalkan Indah yang sedang mengatur nafasnya. Sementara Ali, matanya sudah sibuk memantau gerak-gerik gadis mungil diujung sana.

Beneran jadian sama Bani?.

Prilly yang sedang mengedarkan pandanganpun, tanpa sengaja rentina hazelnya bertemu dengan manik tajam milik Ali. Sial malah liatin gue!.

Setelahnya Prilly mendelik lalu menggenggam tangan Bani tiba-tiba, hal itu sontak membuat Ali kepanasan dan ikut-ikutan merangkul Indah mesra. Prilly diujung sana tersenyum, ia tahu Ali hanya memanas-manasinya.

Indah membalas merangkul Ali, lalu menatap wajah Ali lama. "Ganteng banget kamu!"

Menatap kebawahnya "Awloh dedemit!" Ali sontak menjauh. Tadinya memang ia sadar bahwa ia merangkul Indah, namun beberapa saat ingatannya malah berputar pada kejadian ditaman belakang. Ia kira yang memeluk pinggangnya adalah Prilly, ternyata dedemit gudang sekolahan.

"Jauh-jauh anjir jijiiii!" hal itu tak luput dari pandangan Prilly. Bukannya merasa cemburu, Prilly malah tertawa karena drama Ali yang gagal itu.

"Hey! Alex punya Mimi hey!" suara itu tanpa dilihatpun sudah membuat Ali diam menegang. "Ih ngarep sibencoeng!" Indah berdiri dari duduknya.

"Alex jahad! Mimi kau selingkuhi?" Ali bergidik ngeri kala lengan kanannya digelayuti oleh laki-laki setengah wanita itu.

Indah yang tak terima pun, ikut bergelayut manja dilengan kiri Ali. "Alex punya gue Mimiiie ayam!" Indah menarik rambut pendek Mimi dari belakang.

"Awhhh sackid hey! Pokoknya punya Mimi, tante!" hell Indah tak terima. Enak saja dikatai tante. "Punya gue, bencoeng!"

"Mimi!"

"Gue!"

"Mimi! Mimi! Mimi!"

"Gueee! Gue! Gue!"

Brak!

"STOPPP!"

"Dengerrr ya! Yang pertama, gue bukan punya lo pada. Yang kedua, gue bukan pohon yang seenaknya digelayutin monyet kaya kalian."

"Lepasin!"

"Kenapa minta dilepas sihhh?!"

"KARENA GUE MAU LARIII! Sialan lo padaaaa!"

"WOAHAHA! MAMPUS LO ALI!" semburan tawa itu membuat Ali menghentikan laju larinya, menghampiri gadis itu lalu menariknya untuk ikut lari.

"Lari Prill!"

"Apaan sih lo!?"

"MIMIII KATANYA SAMA BANI SAMA ARKAN AJA! MEREKA MAU KOOO." Ali menambah laju larinya, tanpa sadar bahwa ia tengah menggenggam tangan seseorang.

"Ali!"

.....
A/N: Bisaan bgt emg si Ali modusnya:v pake diajak lari... ntar dimarahin tau rasa lu Li...

Semenjak syg syg syg bgt sm Ali... Gw jdi tertutup ma org2... Ga suka nerima orang baru juga kecuali sesama Alc Apl:o Bahkan disekolah baru ini gw blm pnya temen:) eh curhat... Ada yg sma? Atau cuma perasaan doang ya? Hmm:b

Our Struggle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang