OS - Thirty Two

1.1K 131 14
                                        

32.finally invited


Sarah, gadis itu menatap malas pada laki-laki dihadapannya. Duduk ditaman depan perpustakaan, mendengarkan cerita laki-laki dihadapannya. Istirahat pertama di Jakarta ia malah disuguhkan sebuah curhatan dari teman barunya, yang ketika ia mengenalkan diri laki-laki itu tiba-tiba memeluknya.

"Jadi Angga tuh suka sama Syifa, kakak kelas kita loh. Tapi Syifa kaya ga ngerespon Angga, Angga sedih. Kasih solusi dong buat Angga."

Sarah mendengus "Jadi kamu nyuruh aku kesini cuma buat ngasih kamu solasi?"

"Solusi Sarahh!" ralat Angga.

"Jadi kamu teh suka sama Ka Syifa, Syifa itu?" Angga mengangguk semangat. "Yaudah berjuang aja." Angga mendengus malas.

"Angga tuh udah berjuang terusss! Kasih yang lain donggg." rengek Angga mengguncang keras bahu Sarah.

Sarah merengut menjauhkan tubuhnya "Apa ya? Emmm gimana kalo kamu ngasih bunga sambil bacain puisi?" Angga mengangguk kecil karena sedari dulu ia tak pernah membacakan Syifa sebuah puisi, mungkin jika menuliskan puisi sudah sering ia lakukan.

"Makasih Sarah!" tanpa sadar Angga memeluk Sarah, membuat jantung Sarah tiba-tiba berdegum kencang. Ini pertama kalinya ia dipeluk oleh laki-laki asing!.

"Woi Angga!" pekikan itu membuat Angga melepaskan pelukannya, keduanya serentak menoleh pada suara pekikan tersebut.

Angga mengerutkan keningnya bingung "Siapa ya?" tanyanya menatap laki-laki yang tengah berjalan kearah mereka.

Laki-laki itu membenarkan jambulnya, menaikan kerah seragam sekaligus baju pada lengannya. "Gue Alex! Yang bener aja lo kaga kenal gue?" ah ternyata laki-laki itu Ali.

Angga menggeleng "Alex?"

"Mau apa maneh?" Sarah berdiri dari duduknya menatap Ali tajam. Ali menoleh sebentar lalu memusatkan fokusnya lagi pada Angga.

Ali mendekat "Kenapa lo tega Angga ga ngundang gue?" tanya Ali mengguncang bahu Angga pelan, jelas Sarah tersentak padahal awalnya ia sudah memasang posisi kuda-kuda tapi ternyata Ali tidak menyerang.

"Angga ga kenal Kak Alex."

"Makanya kenalan dong! Ah lo mah. Undang gue ya? Plis plis, lo harusnya ngerti gimana perasaan gue! Sakid." Sarah menatap jijik pada Ali, sementara Angga bergidik ngeri. Ia bucin tapi tidak se-alay Ali!.

"Iya kak, Angga bakal undang kakak. Nanti datang ya malam minggu jam 7 malam." Angga tersenyum ketika melihat Ali mengangguk. "Gue datang! Makasi bor! Lo emang adek kelas terthebestnya gue lah!"

Setelahnya Ali berlalu meninggalkan Angga yang sedang tertawa karena memperhatikan ekspresi wajah aneh Sarah.
----
"Akhirnya gue diundang juga!" Ali meloncat-loncat gila diatas koridor. "Awas aja lo Ban! Gue pantau nanti disana!"

Setelah tadi mencari Angga ke lapang basket, tubuhnya melemas, hingga Ali dengan jahilnya masuk keperpustakaan untuk ikut tidur disana. Namun matanya tanpa sengaja menatap kearah 2 insan yang sedang berpelukan ditaman depan perpustakaan. -Taman depannya hampir nyambung sama parkiran, buat yg inget part hujan pagi-

"Nah ntuh bocah. Untung si Ebo ngasih liat fotonya. Make nekat banget pelukan didepan perpus, gue aja ma Prilly ditaman belakang. Gila-gila madev. Ah pakboi pasti, katanya suka Syifa malah meluk-meluk anak gadis orang." sembari melangkah mulutnya menggumam kecil.

"Woi Angga!"

Mendramastir sedikit dan berujunglah sekarang ia telah diundang.

"Alex! Ih ko kaya lagi seneng gitu?" Ali mendengus kala mendengar suara yang sedang ia jauhi sekarang. "Apaan kunyuk?"

"Seneng banget, pasti karena abis putus sama April ya?" Ali menatapnya tajam, tidak tahu saja gadis dihadapannya bahwa Ali merasa kehilangan. "Emang waktu sama lo! Pas putus sama lo tuh hati gue berbunga-bunga banget."

Gadis itu terkekeh "Amasa? Berbunga-bunga tapi jadiin April bahan dendam biar aku cemburu." Ali menatapnya miring "Itu sih waktu awal nerima doang, tiga harinya gue suka beneran ko sama Prilly."

"Alah, suka beneran sama April, tapi ngerespon aku terus, sampe ngacangin April."

"Itulah bisikan setan yang terkutuk!"

"Maksud kamu, aku setan yang terkutuk?"

Ali meringis "Gue ga bilang gitu tapi kalo lo ngerasa ya bagus lah, berarti lo sadar diri." setelahnya Ali tertawa, berlalu pergi meninggalkan mantannya yang sedang menahan marah.

"Alex ikut!!!" pekik Indah yang langsung ditatap tajam oleh Ali.

"Oh mau ikut? Ayok! Mao gue qurbanin lo!" Ali menyeringai lalu kembali berjalan meninggalkan Indah yang sedang menghentak-hentakan kakinya.

"IHHHH EMANG AKU SAPI?! Alex! Jadi berubah ah ga suka sumpahhhh."

"Kayanya Alex kehilangan banget."

"Ga ada urusannya sama kamu!"

"Ini gara-gara keserakahan kamu! Aku ngancurin sahabat aku sendiri."

"Liat itu, sahabat kamu bahagia!"

"Udah bereskan? Jauhin Alex dan ga usah ikut campur sama urusan mereka!"

"Tapi aku belum puas! Ngertiin dong."

"SERAH!" laki-laki tampan itu berlalu meninggalkan gadis licik yang tengah menyeringai dalam wajah sendunya.

.....
A/N: Lucu banget Alinyaaa dimulmed:3

Selamat idul adha guys buat yang menjalankan:) yang qurban jan lupa kirim dagingnya:p ... Yang belum mampu, mantanpun jadilah:) kaya Ali yang siap meng-qurbankan Indah:v

Our Struggle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang