OS - Forty Two

942 122 7
                                    

42.What is Ali Doing?


Ali menggeleng kecil, berusaha menyadarkan dirinya. Ia memang salah tapi sekarang ia ingin memperbaikinya. "GUE BAKAL BERJUANG DEMI LO!" pekiknya menunjuk-nunjuk taxi yang Prilly tumpangi.

"Heh! Lo catet ya! Gue bakal berjuang buat cewe gue yang tadi!" Ali menunjuk bocah balita yang sedang duduk menunggu mamahnya, terlihat mamahnya sedang membeli eskrim sembari memantau bocah itu dari jauh."Astaga gue ada acara! Doain gue ya!" Ali berlalu meninggalkan bocah itu yang hanya mengangguk tak paham.
-----
Prilly berjalan cepat kearah restorannya, disambut satpam disana ia segera menghela nafas lega. "Sore Pak!"

"Non April? Sore juga non. Mari silahkan non." Pak satpam yang diketahui bernama Reo membuka pintu berbahan kaca dengan pelan, meninggalkan suara decitan setelahnya.

Menatap sekeliling restoran ia sempat tersenyum, ternyata benar kata orang suruhannya, restoran ini tak pernah sepi. Melanjutkan langkahnya lalu menoleh pada ruang privat yang nampak transparan itu. Mengerutkan keningnya sebentar sebelum sebuah suara membuatnya tersadar. "April?"

Prilly menggeleng menolehkan wajahnya menatap sang pemanggil "Kemila? Ada apa?" gadis yang dipanggil Kemila itu menggeleng memajukan langkahnya agar lebih dekat dengan Prilly.

"Sudah waktunya penge-cekan ya Pril?"

"Iya masa kamu lupa sih, Mil?"

"Saya benar-benar tidak mengenal tanggal rupanya. Maafkan saya ya Pril!"

Prilly tersenyum kecil "Tidak apa-apa. Anywey ruang privat sudah didekor? Ada yang ingin memakainya?" tanya Prilly menunjuk ruangan yang ia maksud.

"Ah Pril. Saya lupa lagi. Belakangan ini restoran lebih ramai dari biasanya, semua pekerja kewalahan dan akhirnya saya ikut turun sebagai kasir. Saya benar-benar lupa memberitahukan kepada kamu bahwa hari ini seseorang akan menyewanya untuk perayaan sebuah ulang tahun."

"Ah sudahlah yang penting kamu turut membantu."

Kemila mengangguk kecil "Wajar, usia saya sudah tua." ujarnya sembari terkekeh kecil. "Kita hanya terpaut 3 tahun Mil. Kamu juga masih sekolah, bedanya kamu sudah ditingkat akhir."

Walau Prilly lebih muda 3 tahun dibawahnya, Kemila tetap tidak ingin dipanggil Kakak. Alasannya karena Prilly atasannya, segan untuknya dipanggil Kakak walaupun seharusnya harus.

Begitupun Prilly, walau ia pemilik restoran ini ia tetap memerintahkan kepada semua pegawainya untuk memanggil April saja. Rata-rata pekerja disini sudah berkeluarga ada juga yang sedang kuliah dan ada juga yang tidak kuliah namun belum menikah. Rasanya sangat tidak enak jika ia disebut Nyonya apalagi Bu oleh orang yang lebih tua. Berbeda dengan Pak Reo yang memang sudah terbiasa memanggil Nona, dari umur Prilly yang masih balita.

Prilly terbiasa berkata formal jika sedang direstoran, sifat manjanya dulu sudah tak pernah ia keluarkan semenjak bunda dan ayahnya pergi. Ia benar-benar menjadi gadis yang mandiri.

"Kalau begitu, ayo saya antar keruangan kamu. Sambil saya mau ngambil data-data bulan ini." Prilly menggeleng kecil.

"Aku tunggu disini aja Mil, pengen lihat orang-orang makan." Kemila terkekeh, apakah orang makan perlu diper-tontonkan? Rasanya tidak perlu.

Kemila berlalu meninggalkan Prilly yang hanya diam menatap panggung kecil dipojok sana, tidak ada penyanyi hanya ada suara musik yang sedang mengalun indah dari spiker. Biasanya Kak Anton, penyanyi restoran yang dipilih Kemila akan menyanyi dimalam hari. Jadi jika ingin menikmati suaranya kita harus datang ketika malam hari, sekitar pukul 19.00 WIB.

"Sepi banget ga ada ayah yang nyanyi." setiap sebulan sekali, kalimat itu pasti akan terdengar.

Seseorang yang tengah berjalan kearah ruang privatpun menghentikan langkahnya, menatap Prilly lekat lalu mendengar ucapan Prilly selanjutnya. "Kapan aku bisa denger ayah nyanyi lagi? Aku kesepian yah, bun."

Seseorang itu tersenyum, memutar arah berjalannya lalu menghampiri meja kasir.

"Sebelumnya, mohon maaf saya mengganggu waktu makan nyonya-nyonya dan tuan-tuan sebentar! Berhubung pemilik restoran ini sedang ada disini. Maka para pengunjung akan mendapatkan bonus mendengarkan suara dari kekasih pemilik restoran ini. Langsung saja! Ini dia-"

"Alex Liandra!"

Mendengar nama itu sontak mata Prilly mengerjap, menoleh penasaran pada laki-laki yang berdiri diatas panggung sana.

"ALI?! KEKASIH?!"

.....
A/N: Si Ali ngapain lagi zehhh? :v g direvisi ya... Mon maap:"(

Our Struggle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang