OS - Thirty Three

1.1K 126 3
                                    

33.Birthday Party


Hari-hari berjalan dengan seperti biasanya, hingga tanpa terasa hari ini adalah hari sabtu yang berarti malam minggu.

Gadis dengan balutan dress berwarna biru muda berpadu abu-abu nampak sedang bercermin, memutar-mutar tubuhnya pelan. Dengan rambut yang diikat kebelakang, dan juga hils tinggi yang berwarna senada dengan dress-nya. Gadis itu melangkahkan kaki jejangnya kearah pintu kamar. Menurunkan tangga dengan anggun dan hati-hati.

"Cantik banget sih, Prel!" pujian yang terlontar dari Bani membuat Syifa ikut menoleh. "Ahhh perfact!"

Gadis itu, Prilly tersenyum manis pada kedua sahabatnya. "Thanks guys! Yok berangkat!" keduanya mengangguk lalu menuntun Prilly layaknya pengantin yang sedang digiring untuk ijab kobul.
-----
Sarah menyalimi punggung tangan kedua orang tuanya Angga, gadis itu adalah tamu pertama yang datang karena jemputan Angga. Keduanya menjadi lebih dekat, karena mereka adalah teman sekelas.

"Sarah tante, teman barunya Angga!"

"Aduh anak mommy udah pinter cari cewe ya!" Sarah mengerutkan dahinya bingung, apa mommy Angga tidak tahu bahwa Angga begitu mengejar-ngejar Kakak kelasnya? lupakan.

"Happy sweet seventeen sayang!" Mommy memeluk Angga sebentar "Mommy jemput opah omah kamu dulu ya dibandara, kalo udah pada datang acaranya dimulai duluan aja ya. Kan acara sama Mommy Daddynya udah beres."

Angga mengangguk toh mommynya pergi untuk menjemput opah, omah yang ingin merayakan ulang tahunnya. Hingga kedua orang tuanya pun pergi, meninggalkan Sarah dan Angga yang tengah bersiap untuk menyambut acara malam ini.

Satu persatu tamu pesta mulai berdatangan, hingga rentina Angga berhenti pada gadis dengan balutan dress hitam panjang. Syifa, gadis itu berjalan kearahnya.

"Happy Birthday and sweet seventeen!" Angga tersenyum menerima uluran tangan Syifa, lalu menerima kado berukuran sedang dengan warna silvernya. "Makasih Syipa cantik!"

"Happy sweet seventeen Angga lucu!" Angga terkekeh mendapatkan cubitan dipipinya. Prilly memang menyukai pipi temben Angga, jadi tidak heran jika Angga hanya terkekeh tanpa protes. "Makasih kakak April!"

"Selamat ulang tahun bro!" Angga mengangguk "Makasih kak Ban!"

Ketiganya berjalan menjauh namun pandangan Angga tak pernah lepas dari Syifa. "Cie diucapin kak Syifa!" goda Sarah. Sarah benar-benar menjadi sahabat yang berguna dalam 1 minggu ini. Menjadi penghibur untuk Angga, menjadi tempat curhatan Angga.

"Haha malu Angga."

"Angga!"

"Kak Rizky? Wah ternyata datang ya, sama kak? Em Alex kan?"

Alex atau Ali datang bersama Rizky. Kaos polos abu dibaluti kemeja biru tua membuat laki-laki itu tampak simpel namun sempurna. "Wah jahat lo udah lupa sama gue lagi!"

"Sekarang inget deh."

"Happy berojol day yok Ga!" Ali menepuk bahu Angga pelan, lalu mengulurkan sebuah kotak yang dibungkus dengan kertas koran. "Koran banget dah!" gumam Sarah kecil.

"Heh! Ini koran bukan sembarang koran, koran ini mahal karena gue belinya di a thong!"

"Korban sibotak dia!" bisik Sarah pada Angga, dan Angga hanya terkekeh kecil.

"Happy birthday Ga! Gue harap lo masih mau merjuangin Syifa!" ucapan Rizky terdengar sedikit lirih ditelinga mereka, namun mereka tidak mau ambil pusing. "Yaudah kita kesana dulu." Ali menarik lengan Rizky menjauh.

"Lo kenapa sih?"

"Gapapa, gue cuma belom dapet maaf dari Syifa jadi kaya ngerasa bersalah gitu." Ali mengangguk.

"Si Indah kaga datang?"

Ali menoleh "Kayanya kaga diundang deh, syukur banget gue." Rizky mengangguk lalu mencari tempat duduk untuk keduanya.

"Baik, acara akan segera dimulai. Diharapkan kalian menikmati acara pesta ini."

"Sebelum mulai keacara makan-makannya mari kita nyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Angga!"

Happy birthday to you!

Happy birthday to you!

Happy birthday, Happy birthday, Happy birthday to you!-

Potong kuenya, potong kuenya, potong kuenya sekarang juga, sekarang juga!

Setelah menyanyikan lagu tersebut, Angga memotong kue besar dihadapannya. Potongan pertama tidak untuk mommy maupun daddynya karena mereka sedang tidak ada.

"Potongan pertama ini, buat kesayangan Angga, Kak Syifa! Kak Syifa ayo kedepan!" Syifa menjadi pusat perhatian, lalu tangannya ditarik kehadapan Angga oleh teman-teman Angga.

"Nih buat Kak Syifa," dengan ragu Syifa menerima suapan tersebut. Riuh tepuk tangan terdengar ketika Syifa sudah menelannya. "Kak Syifa, Angga udah berjuang terus buat Kak Syifa. Sekarang Kak Syifa mau ga jadi pacar Angga?"

Syifa menatap Angga tak percaya lalu melepaskan genggaman tangan Angga "Maaf ga bisa!"

Sorot mata Angga mulai memburam, matanya berkaca-kaca "Kenapa Kak?"

"Huuuu..." sorakan itu membuat Syifa menutup telinganya. "Jual mahal!" "So cantik!"

"STOP!"

"Kenapa Kak Syifa ga nerima Angga?"

"KARENA GUE SUKANYA RIZKY!"

.....
A/N: Jangan berharap sama yg ga pasti Syif:"(... Ntar ga sesuai kan sackid:v alay banget gw ketularan si Alibaba...

Our Struggle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang