25.Dumbfounded?
Ali, laki-laki itu mengepalkan tangannya menatap datar kearah kaca pintu. Didalam sana Prilly, memeluk laki-laki hitam manis dengan tubuh yang bergetar."Argh!"
Dengan tak sabarnya Ali masuk kedalam sana, menerobos pintu yang menjadi pembatas matanya dan tubuhnya sedaritadi.
Brak!
"Ngapain lo peluk-peluk cewe gue?!" Prilly dan Bani menoleh secara bersamaan. Melepas rangkulannya, Bani segera menghampiri Ali yang terlihat masih mengatur nafasnya.
"Kalau cewe lo, kenapa lo ga ada disini tadi?" Ali menatap sendu Prilly. Sedaritadi ia disini, hanya usiran halus dari sang pemilik kamarlah yang membuat Ali perlu menenangkan pikirannya.
Ali menoleh sinis pada Bani "Daritadi gue emang ga disini! Tapi apa pantes ketika gue ga ada lo malah peluk-peluk dia? Ce.we.gu.e." Ali menekan kalimat akhirnya.
"Cih, gue peluk dia karena tadi dia nangis. Yaudah gih gue keluar dulu." Bani menoleh pada Prilly, menganggukan kepalanya kecil.
Sebenarnya Bani tahu apa yang terjadi. Prilly tadi sempat bercerita sedikit dan sepertinya Bani perlu meluruskan masalah ini. Setidaknya Prilly memutuskan hubungannya dengan Ali secara baik-baik, tapi jika Ali tak terima maka harus siap dengan apa yang akan Bani lakukan.
"Prill!" panggil Ali terdengar sangat sendu. Ali melangkahkan kakinya menghampiri brangkar agar lebih dekat.
Prilly secara spontan memalingkan wajahnya "Kamu tuh harusnya seneng, bisa lebih deket lagi sama mantan kamu. Kamu bisa bela dia sesuka hati kamu."
Ali mengerutkan dahinya bingung "Maksud kamu gimana sih?" Ali mengulurkan tangannya mengusap rambut lembut yang tadi sempat basah karena menunggunya.
Prilly menepis tangan Ali kasar "Udah cukup bikin aku sakit! Lagian sekarang Indah udah cemburu kan? Udah ngerasain apa yang dulu lo rasain! Lo udah bisa bahagia sama Indah."
Ali tercengang, memang benar begitu. Dulu kala mendapatkan pernyataan cinta dari Prilly, Ali sempat melihat Indah tengah menatapnya, hingga akal sehat Ali berkata ia harus membalas dendamnya pada Indah dengan menerima cintanya Prilly.
Terbukti Indah masih memperjuangkannya, lalu untuk apa lagi ia mengemis-ngemis pada Prilly? Jelas! Karena sekarang Ali sudah sangat mencintai Prilly.
"KELUAR DARI RUANGAN GUE!" bentakan dari Prilly membuat Ali teringat pada kejadian kemarin dikantin sekolahan, itu pertama kalinya Prilly berani membentak seseorang.
"Dengerin aku dulu," Ali berusah menggapai tangan Prilly, benar-benar seperti laki-laki buaya yang ketahuan selingkuh oleh istrinya.
"KELUAR ATAU GUE TERIAK?!" lagi-lagi Prilly membentak, walau suaranya terkesan cempreng tapi Ali benar-benar terkejut.
Ali melepaskan kaitan tangannya "Yaudah terserah kamu!" walau dengan eskpresi marah tapi kosa kata Ali masih melembut.
"YA KARENA LO GA TULUS SAMA GUE!"
"Kenapa sih kamu nyalahin aku terus? Hah?"
"Keluar sekarang!"
"OKE GUE KELUAR!" kali ini sepertinya kesabaran Ali sudah habis, dengan sadarnya ia membentak Prilly dengan kosa kata yang juga berubah.
"Gue makin benci sama lo!" gumam Prilly kecil.
Prilly benar-benar menangis sesegukan sekarang, sementara Bani yang akan masukpun jadi mengurungkan niatnya karena tak mau mengganggu. Hingga dokter datang dan mengatakan Prilly boleh pulang sekarang.
Bani masuk menatap Prilly yang menunduk sembari sesegukan, Bani benar-benar menyayangi Prilly bahkan seperti yang kalian tahu, Bani menyukai Prilly. Bagaimana bisa hatinya tak ikut menangis? Gadis yang ia jaga harus tersakiti hanya karena laki-laki seperti Alex Liandra Izwan.
Bani membawa Prilly kedalam pelukannya, Prilly yang memang sudah sangat mengenali tubuh Bani pun hanya diam, ia sedang butuh penyangga. Padahal hatinya sudah benar-benar tulus tapi mengapa harus tersakiti, seberat itukah mencintai seseorang?.
"Bani, Ali jahat... Hiks-hiks," Bani mengusap punggung Prilly lembut. Bagaimana jika mamahnya tahu bahwa Prilly disakiti oleh laki-laki yang tidak mamahnya kenali?.
"Udah jangan nangis, banyak ko pengganti Alex." ujar Bani menghibur.
Prilly mendongkak "Maksud lo? Gue harus move on?"
Bani mengangguk "Diluar sana, banyak cowo yang merasa mau diposisi Alex dulu. Ditembak sama cewe ga jelas ditengah lapang." hibur Bani lagi.
Prilly menyusut air matanya kasar, lalu memukul bahu Bani pelan "Jahat lo ngatain gue ga jelas." Bani terkekeh.
Hingga suasana berubah hening beberapa menit.
"Aku suka sama kamu" Prilly tercengang detik itu juga.
.....
A/N: Huaaa siapa tuh yang bikin Prilly tercengang:v wkwk vote dong njay:v tinggal pijit bintang dibawah doang juga🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Struggle [END]
RandomEnd! Mengandung sedikit kekerasan, Ada beberapa kata kotor di beberapa part, Konflik ringan dan tidak mengandung bawang bombai. "Aku berjuang untukmu!" "Dan aku pernah berjuang untukmu juga." "Kita adalah pejuang cinta diwaktu yang tidak sama." ...