lost memories

330 40 19
                                    

"Iya, gue suami lo."





















"Ya ngga lah, gila lo! Emang lo mau nikah sama pengangguran kayak gue?"

Alexa yang tadinya ketir-ketir dibuat makin miris mendengar penuturan lebih jelas dari Ayem.

"Kok anak gue manggil lo ayah?"

Lelaki itu kembali melayangkan tatapan malasnya ke sahabatnya, "Beneran amnesia lo kayaknya. Yakan anak lo emang manggil gue ayah. Jun sama Hanbin juga dipanggil Papi sama Pipi, gimana sih!"

"Udah ya, gue mau manggil dokter dulu." Sambungnya.

Tepat sebelum Ayem menutup pintu kamar yang hanya diisi oleh sahabatnya itu, Alexa kembali memanggilnya.

"Eh eh yang jadi suami gue siapa kalo gitu?"

Ayem lantas menunjuk Jasmine dengan dagunya,

"Tanya anak lo deh. Mamin, coba mama diceritain tentang papa kamu."

Lelaki itu sudah keburu menghilang sebelum Alexa hendak mengajukan pertanyaan lain.

Netra perempuan itu kini menatap ke arah gadis kecil yang masih duduk diam dan menatapnya cemas.

"Mamin?" Panggilnya.

Gadis itu mendekat dan menggenggam tangannya,

"Iya ma?"

Alexa tersenyum sembari mengelus pelan surai hitam legamnya.

"Cantik banget anak mama,"

Yang terjadi selanjutnya adalah Alexa yang mulai mendengarkan celoteh anaknya sembari menyusun kepingan memori yang samar-samar.

Sayang, ingatannya tentang sang suami dan sang anak laki-laki sama sekali belum terbesit di otaknya. Hanya ada beberapa ingatan singkat dan kabur tantang kebersamaannya dengan Jasmine.

Mungkin ia harus bertemu dengan suami dan anak laki-lakinya.

Tapi siapa suaminya?

"Kalo papa orangnya kayak gimana, de?"

Anak itu terlihat berpikir dengan tangan yang ia arahkan ke dagu,

"Papa lucu kaya beruang..."

Giliran Alexa yang dibuat berpikir keras tentang sosok papa yang ada di benak anak gadisnya itu.

Apakah suaminya gempal? Berbulu? Bergigi taring? Sampai anaknya sendiri bilang kalau papanya seperti beruang.

Tapi anaknya bilang kalau suaminya itu lucu. Mungkin seperti teddy bear, bukan beruang grizzly yang ada di pikiran Alexa.

"Tapi papa juga kayak kelinci, kayak buah peach juga maaa!"

Kelinci? Buah peach?

~CKLEKKK~

~KRIEEEET~

Pintu ruangan terbuka, menampakkan seseorang yang tampak pucat dengan sebelah tangan memegangi kapas yang ada di lengannya.

Alexa terdiam di tempatnya. Matanya menatap dalam ke arah wajah tak asing yang ternyata juga sama-sama memfokuskan pandangan ke arahnya.








































"Papaaa!!!"

Alexa mengalihkan pandangannya ke sang anak, melihat bagaimana si kecil berlari dan memanggil pria itu dengan panggilan papa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

✘Dare; Daniel✘ [CONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang