9

324 51 13
                                    

Axel terlalu senang mendapat undangan buat masuk ke dalam Club Musik, bahkan ia langsung mengisi formulis pendaftaran dan langsung menyerahkan kepada Pak Ghibran.

"Kamu mau Club Musik? Gimana dengan latihan Paskibra kamu?" tanya Pak Ghibran yang kaget karena tiba-tiba Axel menyerahkan formulir pendaftaran Club.

"Kan latihan Paskibra rata-rata sore pak, jadi saya bisa bagi waktu buat paskib sama musik," jawab Axel dengan wajah gembiranya.

"Kamu tau kan siapa member di Club Musik?" tanya Pak Ghibran karena ingin memastikan agar muridnya ini tidak salah memilih.

"Kak Irfan, Claris, Deni, sama kak Luna."

"Kamu tau mereka siapa?"

"Tau kok pak, tenang aja mereka semua orang baik."

"Baik kalau itu keputusan kamu, tapi kalau kamu udah nggak kuat langsung bilang ke Bapak ya."

"Pak saya boleh minta satu hal nggak pak?"

"Apa? Jangan aneh-aneh bapak belum gajian."

"Yaelah pak, gini-gini Axel masih bisa beli pakai uang sendiri."

"Yaudah apa?"

"Tolong rahasiain ini sama teman-teman sekelas, Axel takut mereka semua maksa buat keluar dari Club Musik."

Pak Ghibran paham kondisi Axel saat ini, ini pertama kalinya muridnya itu meminta tolong kepadanya jadi ia tidak ingin membiarkan muridnya itu kecewa dengan dirinya.

"Oke, tapi traktir bapak batagor ya."

"Oke, nanti saya bawain batagor."

Axel pun keluar dari ruang guru dan kembali ke kelasnya tapi sialnya sudah ada bu Violet yang mulai mengajar.

"Permisi bu. Maaf saya telat," ucap Axel di ambang pintu.

"Kenapa kamu bisa telat?" tanya Bu Violet.

"Habis makan di kantin tuh Bu," teriak Obe untuk memperkeruh keadaan dan ingin balas dendam karena Axel sudah memfitnah nya di depan pak Panji.

"Jangan dengerin dia bu, dia tuh iblis terkutuk yang baru keluar dari neraka."

"Terus kamu dari mana?"

"Saya dari ruang guru bu, kalau ibu nggak percaya ibu bisa tanya ke Pak Ghibran sama cek CCTV."

"Awas kalau kamu bohong akan ibu coret semua nilai kamu."

"Siap Bu."

*****

Sepulang sekolah Axel tidak langsung pulang, ia langsung berlari ke ruang Club Musik, ia ingin berlatih mulai sekarang agar saat pentas ia tidak membuat kekacauan.

Tapi saat ia sudah ada di depan ruangan Club pintunya terkunci dan saat ia tanyakan ke guru pembimbing katanya yang bawa kunci adalah Claris.

Axel tak kehilangan akal, ia langsung ke arah kelas senior-seniornya itu untuk mengambil kunci ruangan tapi saat sudah di depan kelas hatinya sedikit gugup karena saat ini yang mengajar di kelas itu adalah pak Panji.

"Permisi pak," ucap Axel sambil mengetuk pintu kelas.

Semua orang yang ada di kelas pun melihat ke arah Axel, mereka semua sangat prihatin karena pasti setelah ini Axel akan kena hukuman karena sudah menganggu mata pelajaran pak Panji.

"Kenapa kamu disini?" tanya Pak Panji dengan tatapan tajam khasnya.

"Saya mau minta kunci ruangan Club Musik yang dibawa kak Claris."

Axel (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang