21

257 32 10
                                    

Setelah kejadian di kantin Axel dan Claris memilih untuk makan di ruang Club, Axel tidak ingin mendengar lagi hal-hal yang menjelekkan Claris.

"Maaf ya kak, gara gara aku jadi gini," ucap Axel merasa bersalah gara gara dirinya mereka berdua harus makan di ruang Club.

"Nggak papa, lo cuma ngelakuin hal yang harus lo lakukan," ucap Claris sambil tersenyum, ia sangat bersyukur mempunyai junior seperti Axel.

"Tangan gua sakit banget," ucap Deni sambil masuk ke dalam ruang Club.

"Siapa suruh mukul tembok," jawab Irfan yang mengikuti Deni dari belakang.

"Tadi itu jatah gua anjir, elo nya aja yang langsung narik dia makannya gua mukul tembok."

Mereka duduk di kursi masing-masing, mereka mengeluarkan bekal mereka masing-masing dari dalam tas mereka.

"Xel lo tau daftar 10 orang yang paling ditakuti selain kita enggak sih?" tanya Deni sambil membuka tutup kotak makannya.

"Enggak kak."

"Denger gua baik baik ya, yang nomor 1 itu Fauzan Nasrul, nomor dua Selly Estherina, ke-tiga Hamzah mereka semua anak kelas tiga jadi sudah nggak akan bikin masalah," ucap Deni menjelaskan urutan 3 orang yang paling ditakuti.

"Yang ke-empat sampai ke-sepuluh nya kak?"

"Yang ke-empat gua, ke-lima Irfan, ke-enam Claris, ke-tujuh Luna, ke-delapan orang yang lu pukul tadi namanya Renaldi, ke-sembilan elu, ke-sepuluh Rendi. Karena lu udah bikin Renaldi kayak tadi posisi lo sekarang di urutan 8."

Axel tidak menyangka kalau posisinya akan naik ke urutan 8, Axel tidak ingin mendapatkan posisi itu karena tadi dia hanya membela Claris dari gosip.

"Lo tau kan apa yang terjadi jika kelas tiga udah lulus?" tanya Irfan sambil mengeluarkan sendok dari plastik.

"Tau kak," ucap Axel sambil mengangguk, kalau anak kelas 3 sudah lulus berarti Rendi akan naik ke posisi 1, Irfan posisi 2, Claris posisi 3, Luna diposisi 4 dan Axel akan diposisi 5.

"Saat murid kelas tiga lulus kita yang akan menguasai sekolah dan Club Musik akan menjadi Club yang paling menakutkan jadi siap-siap aja kalau banyak orang yang ngincar posisi lo," ucap Claris menjelaskan tentang ada kemungkinan orang lain mengincar posisi Axel.

"Iya kak."

"Ehh Xel, btw lo kenal sama Selly nggak?" tanya Luna, sebenarnya semuanya sudah ingin menanyakan hal itu tapi belum menemukan waktu yang tepat.

"Enggak kak, kenalan Axel nggak ada yang namanya Selly."

"Hati-hati dia orang yang berbahaya," ucap Irfan memperingati Axel.

*****

Dikelas X MIPA 2 semuanya sedang sibuk menghubungi semua kenalannya yang mempunyai burung Kenari.

"Oi gua udah nemuin orang yang jualan anakan burung Kenari nih," teriak Obe setelah menelfon kenalannya dan untungnya orang itu menjual anakan burung Kenari.

Sekarang tugas Nathan dan Obe untuk ke rumah penjual untuk membeli anakan dan kandangnya sekaligus, mereka naik mobil Nathan, karena hari ini bebas mereka diizinkan untuk keluar sekolah tapi cuma sebentar.

Obe yang menjadi supir karena ia yang tahu dimana letak rumah penjual burung tersebut, setelah sekitaran 6 menit mereka sampai ditujuan.

"Abang yang mau beli burung ya?" tanya laki laki yang baru saja keluar rumah.

"Iya bang," jawab Nathan.

"Nih dicek dulu," ucap laki-laki tersebut sambil memberikan wadah besek bambu kayu.

"Ini satu pasang bang?" tanya Obe memastikan kalau ini satu pasang agar Axel tidak perlu beli satu lagi.

"Insyaallah."

"Yaudah. Ini uang nya bang," ucap Nathan sambil memberikan uang kepada laki laki itu.

"Makasih bang."

"Sama-sama."

Nathan dan Obe pun kembali ke dalam mobil, Obe masih mengamati anakan burung Kenari yang baru saja dia beli untuk Axel.

"Nath, kita beli makan."

"Makan terus di otak lo."

"Buat burungnya Nath bukan gua."

"Bilang kek dari tadi."

Nathan pun melajukan mobilnya kebarah toko makanan burung, mereka membeli dua bungkus agar Axel tidak perlu repot-repot membeli sampai bulan depan.

Setelah selesai membeli mereka langsung kembali ke sekolahan, mereka berjalan sembunyi-sembunyi agar tidak ketahuan guru, sesampainya di kelas mereka langsung disambut oleh sahabat-sahabatnya.

"Bentar deh kita kan beliin anakan burung sama makanannya apa itu sebanding dengan kebaikan Axel ke kita?" tanya Obe yang sudah kepikiran dari tadi semenjak melihat anakan burung ini.

Semua nya merenungkan perkataan Obe, benar kata Obe hadiah mereka tidak sebanding dengan kebaikan Axel selama ini tapi mau gimana lagi hanya inilah yang mereka lakukan untuk membuat Axel bahagia.

"Woii ngapain nih!" teriak Axel sambil mendobrak pintu kelas yang tertutup rapat.

"Lo pengen kita semua jantungan atau gimana?" tanya Lyona yang kaget karena Axel tiba tiba masuk kedalam kelas.

"Ya lo semua sok-sokan nyuruh Reno ngehadang gua didepan kelas."

"Nih hadiah buat lo dari kami semua," ucap Nathan sambil menyerahkan wadah besek bambu kayu kepada Axel.

"Apaan ni?" tanya Axel sambil menerima wadah tersebut.

"Udah buka aja," ucap Obe sambil tersenyum.

Axel pun membuka wadah tersebut dan di dalamnya terdapat satu pasang anakan burung Kenari, semua ikut tersenyum ketika Axel tersenyum.

"Apa orang hina seperti ku diizinkan untuk menjaga makhluk Tuhan yang paling indah"

Axel (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang