15

297 37 13
                                    

Hari ini Axel tidak seceria biasanya, ia terlalu memikirkan tentang acara besok, ia harus perform dua kali saat acara pentas dan ia tidak mungkin akan izin ke BK dengan alasan perform karena bisa-bisa rahasianya akan terbongkar ke seluruh sekolah kalau dia masuk ke Club Musik.

"Kenapa lo dari tadi diem aja, kesambet atau gimana?" tanya Obe yang dari tadi pagi sama sekali belum mendengar ocehan Axel.

"Ehh nggak papa kok, cuma lapar aja belum sarapan," jawab Axel sambil memegangi perutnya agar kelihatan lapar.

"Yaudah ayo ke kantin," ajak Obe sambil berdiri dari posisi duduknya.

"Gua nggak bawa uang."

"Alah kagak usah banyak alasan, gua traktir hari ini"

"Kenapa nggak bilang dari tadi, ayo kalau gitu," ucap Axel sambil berdiri lalu beranjak pergi dari kelas.

Axel dan Obe pun pergi ke kantin, Axel menyapa semua orang yang berpapasan dengan ia tak peduli mereka senior atau junior karena baginya semuanya sama-sama pelajar di SMA ini.

Mereka memilih duduk dimeja yang berada dipojok kantin karena semua meja lain sudah dipenuhi oleh murid lainnya.

Axel memesan makanan dan minuman untuk dirinya dan Obe, dia memesan Nasi Goreng dan minumnya Es Teh Manis sedangkan untuk Obe dia memesankan Mie Ayam dan Es Jeruk.

"Ehh lo sini dulu," ucap Axel kepada Helen yang baru saja masuk ke dalam kantin, Helen teman sekelasnya dan Obe berarti dia juga termasuk ke dalam list sahabat.

"Kenapa Xel?" tanya Helen sambil melihat kearah Axel.

"Lo cari tempat duduk?"

"Iya, gila banget padahal baru istirahat pertama, tapi semua meja udah penuh."

"Tuh di sana aja, itu tempat duduk gua sama Obe kok," ucap Axel sambil menunjuk ke arah meja yang sedang ditempati Obe.

"Oke, makasih kalau gitu gua mesen makanan dulu."

"Eits tunggu biar gua yang mesanin, lo duduk aja aja langsung."

"Lha emang kagak ngerepotin?"

"Kagak, Lo mesti mau pesan soto sama Es Jeruk kan."

"Iya, makasih lho Xel."

"Iya sama-sama, udah ke sana aja langsung."

"Kalau gitu gua ke sana dulu ya," ucap Helen sambil melambaikan tangan lalu beranjak pergi meninggalkan Axel.

"Jadi pesan apa Xel?" tanya Bu Ratna sang penjual makanan di warung yang sudah lama Axel datangi, tapi belum juga memesan makanan.

"Mie Ayam, Nasi goreng, Soto, Es Teh sama Es Jeruk Nipis."

"Makanannya aja tiga kok minumannya dua?"

"Biasa Bu buat orang pacaran, nanti es jeruknya dikasih sedotan dua ya."

"Iya."

Setelah pesanannya sudah siap, Axel pun membawa pesanan menggunakan nampan ke meja Obe dan Helen yang dari tadi hanya diam tidak ada yang bicara.

"Pada diem ngapa? Apa jangan-jangan lagi ada yang nervous gara-gara ada doi nya disini?" ucap Axel sambil menaruh semua makanan dan minuman dimeja.

"Apaan sih Xel" ucap Helen malu-malu karena ada Obe di situ.

Sebenarnya Obe dan Helen saling suka tapi Obe nya saja yang tidak berani mengungkapkan perasaannya, ia tidak ingin salah sangka atas perlakuan baik Helen selama ini dan ia tidak ingin merusak hubungan persahabatan.

'Kalau gua nembak dia terus di tolak bisa bisa hubungan persahabatan kita semua hancur.'

Perlahan demi perlahan Axel mencoba untuk mendekatkan Obe dan Helen setelah Lyona dan Rendi pacaran, Axel ingin Obe dan Helen berpacaran sebelum kenaikan kelas.

"Kok minumannya cuma satu sih Xel!" protes Obe yang melihat Es Jeruk hanya ada satu di atas meja.

"Ehh iya gua lupa, udah sih itu kan ada dua sedotan jadi berbagi aja kan berbagi itu indah," ucap Axel sambil menepuk keningnya agar seperti orang yang kelupaan.

"Indah pala lo, ni buat lo aja nanti gua beli lagi," ucap Obe sambil menggeser Es Jeruk mendekat kearah Helen.

Helen hanya mengangguk, ia selalu sulit berbicara kalau sedang berada didekat Obe sang pujaan hatinya.

Sebelum makan Helen meminum sedikit minumannya sedangkan Obe yang baru saja memakan satu sendok sudah seperti orang kebakaran jenggot.

'Bu nanti yang Mie Ayam dikasih cabe ekstra ya kalau bisa pedes banget.'

'Oke Xel.'

"Lo goblok, kok pedes banget sih!" ucap Obe sambil meraih Es Teh milik Axel, tapi dengan cepat Axel memindahkan Es Teh tersebut.

"Ehh monyet gua udah kepedesan ni bawa sini kagak Es nya!" lanjut Obe sambil berusaha mengambil Es dari tangan Axel.

"Ni be minum Es aku aja" ujar Helen sambil menyodorkan Es Jeruknya.

Obe yang sudah kepedasan tidak memikirkan hal lain, dia langsung mengambil Es Jeruk milik Helen lalu meminumnya.

"EKHEM ciuman nggak langsung" celetuk Axel setelah melihat Obe meminum dengan sedotan yang sama dengan Helen.

Obe dan Helen pun kaget dengan ucapan Axel,  mereka tidak menyangka kalau akan saling berciuman walau tidak langsung tapi itu sudah membuat mereka bahagia.

"Terima kasih Xel"

Axel (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang