Viola naik ke atas panggung setelah namanya disebut oleh panitia, dari sana ia bisa melihat para sahabatnya yang sedang tersenyum ke arahnya dan kedua orang tuanya yang sudah siap merekam penampilannya.
Ia mulai mengatur nafasnya, mengumpulkan semua rasa percaya diri agar tidak terjadi kesalahan saat ia memainkan biolanya.
Setelah percaya diri ia mulai memainkan biolanya, ia menutup mata untuk menikmati nada yang keluar akibat gesekan antar senar dengan tongkat biolanya, semua nada mewakili perasaannya saat ini, nada penuh kesedihan.
Para penonton sangat menikmati nada yang dibuat oleh Viola walau nada itu juga yang membuat air mata mereka menetes.
Pada pertengahan penampilan Viola membuka matanya, ia melihat ke arah semua sahabatnya yang terlihat bahagia lalu melihat ke arah ayah dan ibunya yang ternyata sudah menangis.
Setelah itu matanya tertuju pada seorang laki-laki yang sedang berdiri di sudut ruangan, laki-laki itu menggunakan Hoodie berwarna biru cerah dan menggunakan celana panjang berwarna hitam.
Mata Viola mulai berkaca-kaca saat mengetahui kalau laki-laki yang selama ini ia tunggu sedang melihat penampilannya.
Laki-laki itu mengangguk saat menyadari Viola sedang menatapnya, ia berada di sini untuk menepati janji terakhirnya kepada Viola.
Sudah 3 menit berlalu akhirnya Viola menyelesaikan penampilannya, tapi saat ia melihat ke sudut ruangan laki-laki itu sudah tidak ada di sana.
Lyona dari tadi penasaran dengan arah pandang Viola akhirnya ia mengikuti arah pandangnya, ia tidak melihat siapapun di sana, tapi saat melihat ke arah pintu keluar dia melihat sahabatnya yang sudah lama menghilang.
"AXEL!" teriak Lyona dengan keras membuat semua penonton melihat ke arahnya.
Semuanya melihat ke arah pandang Lyona dan mendapati sesosok Axel yang masih berdiri tegap. Seorang laki-laki sudah lama menghilang akhirnya menampakkan dirinya di hadapan para sahabatnya.
Axel langsung menyadari kalau dirinya menjadi pusat perhatian, ia hanya mengangguk lalu pergi dari sana.
"Kejar goblok jangan diem aja," ucap Obe sambil berlari melewati para penonton yang ada di kursi sampingnya.
Semuanya pun mengikut Obe ke luar ruangan, tapi saat sudah berada di lobby mereka kehilangan jejak Axel.
"Perempuan ke arah kanan, yang laki-laki ke arah kiri," ucap Obe sambil berlari.
Mereka pun berpisah, para perempuan mencari ke sebelah kanan dan yang laki-laki mencari ke sebelah kiri, mereka mencari ke seluruh ruangan yang ada di gedung, tapi tidak dapat menemukan Axel.
Mereka memutuskan untuk kembali ke lobby, semuanya sudah berkumpul termasuk Viola dan keluarganya. Mereka semua sedih karena Axel menghindari mereka.
Karena hari sudah mulai sore dan sebentar lagi acara pentas sekolah akan dimulai mereka memutuskan untuk pulang, mereka berencana untuk mencari Axel besok pagi.
*****
Semua murid SMA Bangsa dan para tamu sudah berada di depan panggung, mereka menikmati semua pertunjukan yang ada, mulai dari stand up comedy, baca puisi, balas pantun, dan sekarang adalah pertunjukan para band.
Setiap angkatan harus membuat satu band jadi hari ini ada tiga band yang akan tampil dan yang terakhir akan dimeriahkan oleh Alfa Band.
"Oke guys karena semuanya sudah tampil mari kita sambut, Band andalan sekolah kita ini dia ALFA BAND," ucap Vikar selaku pembawa acara dalam pentas ini.
Semuanya langsung bertepuk tangan setelah mendengar kalau Band kebanggan mereka akan tampil, bahkan para perempuan sudah berteriak-teriak memanggil nama anggota Alfa Band.
"Kita sambut Deni Chandra," ucap Vikar.
Deni pun naik ke atas panggung, ia menggunakaan jaket berwarna biru dongker dan di belakangnya ada tulisan Alfa Band.
"Selanjutnya kita sambut Irfan Rahardi."
Irfan pun naik ke atas panggung, penampilannya sampa persis dengan Deni yang membedakan hanya topi yang ia pakai.
"Selanjutnya kita panggil Claris Mahendra dan Luna Sistina."
Claris dan Luna pun naik ke atas panggung, penampilan mereka sama dengan Deni yang membedakan hanya celana yang mereka pakai, mereka berdua menggunakan celana jeans berwarna biru cerah.
"ALFA BAND ... ALFA BAND ... ALFA BAND!"
teriak seluruh penonton dengan keras sambil menghentakkan kaki kanan mereka ketanah bersama-sama."Oke guys kalian mungkin belum tau ini, tapi Alfa Band sudah punya member baru sejak satu tahun yang lalu," ucap Deni menggunakan mic yang ada di depannya.
Semuanya pun bingung mendengar itu karena setau mereka Alfa Band tidak pernah membiarkan orang lain untuk masuk atau bergabung ke dalam Club Musik.
"AXEL ZAKKY CARLO!" teriak Deni, Irfan, Claris dan Luna bersamaan
Axel pun naik ke atas panggung, ia menggunakan jaket yang sama dengan para seniornya, ia berdiri di antara Deni dan Irfan sambil membawa sebuah gitar.
Semua orang kaget termasuk para guru, tapi yang paling kaget adalah para murid kelas XI MIPA 2, mereka tidak menyangka kalau Axel akan bergabung dengan Club Musik.
Alfa Band pun mulai bersiap-siap, mereka menyanyikan lagu Stick Together, kali ini Claris dan Luna yang akan bernyanyi sisanya akan di urus oleh Axel, Deni dan Irfan.
Selama Alfa Band perform para penonton ada yang merekam dan ada juga yang ikut menyanyi bersama, Alfa Band menyelesaikan nyanyiannya dengan sempurna tidak ada kesalahan satu pun dalam penampilannya tadi.
"Oke guys, karena ini hari yang indah bagi Alfa Band gua akan biarin Axel nyanyi sendiri," ucap Irfan setelah suara tepuk tangan mulai mereda.
"Lha kok aku kak?" tanya Axel bingung.
"Udah nyanyi aja, kita tungguin di sini" ucap Claris sambil menepuk bahu.
Axel mulai meyakinkan dirinya, ia melihat ke arah salah satu juniornya, ia tersenyum saat tau kalau Nada sedang merekam dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Axel (Tamat)
Teen FictionSebuah kisah yang menceritakan seorang laki-laki yang berusaha untuk mengabulkan setiap impian sahabat-sahabatnya tanpa memikirkan tentang perasaannya sendiri. Ia yang selalu memendam perasaan sedihnya dan masa kelamnya sendiri. Ia yang sudah mencin...