12

291 41 11
                                    

Setelah memenangkan berbagai pertandingan Voli akhirnya Nathan dan Timnya bisa masuk ke pertandingan Voli tingkat Nasional dan tentu saja Nathan merasa senang karena semua perjuangannya dan timnya selama ini tidak sia-sia.

Nathan sering izin tidak mengikuti kelas untuk latihan Voli, mereka sudah berlatih dengan keras sampai hari ini.

Di pertandingan tingkat Nasional tim mereka bertanding dengan banyak tim profesional lainnya tapi mereka tidak akan menyerah begitu saja.

Buktinya sekarang tim mereka sudah memasuki semi final dan tim mereka sedang melawan tim yang sudah menjuarai tingkat nasional 2 kali berturut turut.

Perfoma mereka menurun sejak set pertama, mereka tidak seperti biasanya karena mereka merasa sangat tertekan oleh lawannya sekarang, lawan mereka adalah tim yang selalu memenangkan tingkat nasional.

Tim lawan hanya butuh satu poin lagi untuk memenangkan pertandingan ini, tim lawan semakin gencar menyerang.

"Awas Quicker!" teriak Axel dengan keras dari tribun untuk memperingati Nathan.

Para block pun langsung mengindahkan peringatan Axel, mereka langsung memblock serangan Quicker.

Serangan balik pun dilakukan dengan sangat cepat. Nathan yang mencetak angka kali ini, dia mengincar ketengah-tengah dua atlit lawan.

Sekarang poinnya 23- 25, sekarang tinggal 2 poin lagi untuk tim Nathan menyeimbangkan poin.

Aldi melakukan jump servis tapi diterima dengan baik oleh Libero lawan tapi sayang tim lawan langsung melakukan cross spike.

Wasit pun memberikan tanda pertandingan berakhir, Nathan sangat kecewa karena tidak bisa memenangkan pertandingan ini.

*****

"Sabar Nath," ucap Axel sambil menepuk bahu Nathan.

"Mending lo semua pergi gua lagi emosi, gua nggak mau mukul kalian," usir Nathan kepada para sahabatnya yang datang untuk menenangkannya.

"Kita nggak bakal pergi," ucap Obe sambil jongkok di depan Nathan yang sudah mengepalkan tangan.

"GUA BILANG PERGI!" bentak Nathan sambil memukul pipi Obe.

Axel yang melihat itu tidak bisa diam saja, ia langsung menarik tangan Nathan. Setelah Nathan berdiri sempurna ia langsung memukul tepat di samping muka Nathan.

"LO GOBLOK ATAU GIMANA, CUMA GARA-GARA OBSESI JADI JUARA SAMPAI-SAMPAI RELA MUKUL SAHABAT."

"Udah Xel," ucap Rendi sambil menarik lengan Axel

"UDAH MATA LO BUTA, LIHAT NGGAK DIA LEBIH MENTINGIN OBSESI DARI PADA SAHABATNYA."

"Dia nggak sengaja Xel, dia cuma kebawa emosi," ucap Viola sambil menarik tubuh Axel.

"ASAL LO TAU YA KALAU NGGAK ADA DUKUNGAN DARI KITA TIM LO NGGAK BAKAL MENANG. KITA DI SINI RELA NUNGGU SATU JAM LEBIH BUAT DUKUNG LO TAPI APA BALESAN LO KE KITA."

"Diem Xel. Please jangan ngomong lagi," ujar Lyona.

"DIEM KEPALA LO BOTAK! KALAU BEGINI TERUS DIA BAKAL TERUS TEROBSESI SAMA GELAR JUARA, KALAU KITA NGGAK HENTIIN DIA SEKARANG MASA DEPANNYA AKAN HANCUR."

"Eh Reno sama yang lain bawa Axel pergi!" ucap Obe menyuruh Reno dan teman sekelasnya untuk membawa Axel pergi.

"Ada apa ini ribut-ribut?" tanya seseorang laki-laki yang memakai jas hitam dan celana panjang hitam.

Axel (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang