The Edge Of Love-2

1.1K 103 14
                                    

Waktu adalah salahsatu hal yang paling berharga di dunia.

Dan hari ini, Tidak.

Sore ini, Adalah tepat satu bulan pria menyebalkan itu belum juga mau membuka kedua matanya.

"Noona, Kenapa dengan wajahmu? Tunggu dulu, Jangan bilang sifat iri-mu kembali muncul".

Ahra menggeleng dengan hela nafasnya yang memberat.

"Astaga noona, Aku tak percaya ini".

Sun Woo tersenyum semakin lebar saat mendapat lirikan tajam dari Ahra yang menatapnya kesal.

"Tutup saja mulutmu, Jo Sun Woo". Ahra melanjutkan langkahnya menuju ranjang dimana Hyun Jin sedang terbaring, "Dam ternyata benar, Kau luar biasa menyebalkan".

"Tapi tetap saja aku lebih unggul dari adikmu itu". Seru Sun Woo.

Ahra mendelik.

"Setidaknya Hyun Jin unnie tak memberiku nama dengan pria menyebalkan. Artinya, Adikmu itu masih jauh lebih menyebalkan daripada aku". Sambung Sun Woo dengan penuh kebanggaan.

"Hooo. Dasar".

Sun Woo melanjutkan senyumnya dengan berkata sembari menatap pada Hyun Jin yang terbaring, "Bagaimana dengan kondisinya?".

Menghela nafas sebentar, Ahra tersenyum mengangguk, "Aku bersyukur karena wanita ini bisa kuat, Dia benar-benar kuat. Aku tahu bagaimana dia menderita selama satu bulan ini karena adikku yang menyebalkan belum juga membuka matanya".

Ahra melanjutkan dengan kembali menatap pada Sun Woo, "Hyun Jin baik-baik saja. Sebenarnya dia tak perlu ikut menjadi pasien seperti ini tapi aku menyarankan padanya dan aku bersyukur karena dia mau mendengarku. Dia sedang mengandung, Dia harus menjaga kondisinya luar dan dalam terkhusus pada mentalnya, Terus menangisi adikku setiap malam dengan kondisi tubuhnya yang terus menurun bukanlah sesuatu yang baik untuknya yang sedang membawa nyawa lain di dalam tubuhnya".

Sun Woo mengangguk mengerti.

"Itu juga salahsatu alasanmu untuk pindah-tugas ke rumah sakit ini?".

Ahra mengangguk kembali, "Aku tak tahu apa nama yang cocok sebab aku disini juga hanya sementara. Hyun Jin tak mau di rawat jika bukan aku yang bertanggungjawab sebagai dokter kandungannya".

"Tapi benar-benar tak ada masalah bukan noona? Maksudku benar-benar tak ada yang perlu di khawatirkan bukan dari kondisi Hyun Jin noona?".

"Dua hari yang lalu memang kondisinya sedikit menurun tapi itu bukan masalah besar. Dia hanya sedikit dehidrasi, Aku sudah memberinya beberapa vitamin. Saat ini mungkin tubuhnya hanya terlalu lelah untuk itu dia tidur daritadi. Ah, Mungkin juga karena efek obat tidur yang dia minum".

"Tapi semuanya aman kan? Tak apa noona meminum obat tidur dengan kondisinya yang mengandung?".

Ahra menaikkan satu alisnya sembari menatap raut Sun Woo yang benar-benar menggambarkan kecemasan.

"Yah, Wanita ini milik adikku. Dia istriku adikku".

"Yeee?".

"Jadi jangan berani macam-macam".

Sun Woo mengembangkan satu senyumnya untuk kemudian menggeleng.

"Sedikit banyak aku juga tahu jika dulunya kau sempat menaruh hati pada Hyun Jin tapi jangan sekali pun berpikir untuk memanfaatkan kondisi dan merebutnya dari—".

"Noona, noona tunggu dulu". Menaikkan kedua tangannya ke udara, Sun Woo melanjutkan dengan, "Kau pikir aku apa? Astaga. Merebut apa dan dari siapa? Ya Tuhan, Noona otakmu".

Perfect Honeymoon, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang