Perfect Honeymoon, End.

Never Let Go-6

Aku tak bisa melepaskanmu.

Aku tak bisa melepaskanmu..

Aku tak bisa melepaskanmu...

Aku tak bisa melepaskanmu....

"Kau hanya perlu memberi cap-mu diatas kertas itu lalu kembalilah pada kehidupanmu yang dulu".

Hyun Jin menatap secarik kertas di hadapannya dengan satu tatapan hampa.

Ayahnya melanjutkan dengan lebih datar, "Tak perlu khawatir soal orang-orang yang akan memandangmu sebelah mata dengan status barumu nanti, Appa yang akan mempidanakan mereka semua kalau-kalau berani merundungmu".

Yah, Hari itu.

Hari dimana ia akhirnya keluar dari rumah sakit, Hari dimana ayahnya memaksanya untuk tidak pulang kerumah pria menyebalkan itu lagi, Hari dimana untuk pertama kalinya hatinya teriris perih saat mendengar tangis Eun Na yang begitu memilukan dan melihat bagaimana gadis kecil itu menatapnya dengan raut sangat memohon.

Ayahnya benar-benar menunggu di lapangan parkir rumah sakit itu, Tangan Kyuhyun yang menggenggamnya erat bahkan dipaksan lepas begitu saja saat ayahnya menarik tangannya sedikit kasar untuk segera masuk ke dalam mobil.

Ia ingin turun tapi ayahnya mengunci dirinya di dalam mobil, Di luar mobil saat itu terlihat dengan sangat jelas Kyuhyun yang masih berusaha mempertahankannya dengan terus memohon pada ayahnya untuk tak membawanya pergi tapi kalimat permohonan sepanjang apapun yang dikatakan Kyuhyun hari itu akan selalu berakhir dengan kemurkaan ayahnya yang semakin memburuk.

Dari dalam jendela mobil juga kedua matanya melihat bagaimana ayahnya menggunakan tongkat panjangnya untuk memukul kaki dan sebagian tubuh suaminya itu.

Sementara Eun Na meraung semakin keras sembari berlari kearah mobil ayahnya untuk mengetuk jendela mobil dan berteriak, 'Jangan pergi eomma. Eommaaaa'.

"Atau kau bisa melanjutkan sekolahmu. Kau pernah bilang jika ingin memperdalam ilmu jurnalistik­-mu, Pergilah appa akan mengizinkanmu kali ini. Lebih baik kau mengerjakan sesuatu yang berguna untuk dirimu sendiri daripada berakhir dengan hidup bersama pria penipu itu dan lebih sengsara karena harus mengurus anak pria itu dari wanita lain".

"Apa salahnya dengan itu?".

"Apa?".

Apa ini adalah hari kedua ia berada disini?

Melanjutkan sembari menggeleng pelan, Hyun Jin berkata, "Eomma, Appa. Kalian berdua-lah yang hari itu memaksaku untuk menikah dengannya, Kalian tak memberiku kesempatan untuk bicara apalagi menolak. Kalian bilang jika dia adalah pria yang bertanggungjawab dan pasti akan selalu menjaga juga melindungiku. Akhirnya Tuhan benar-benar membawaku untuk menjadi istrinya, Istri dari pria yang appa katakan penipu".

"Kim Hyun Jin—".

"Appa, Pria yang appa katakan penipu itu mendapat dua luka tusuk karenaku. Dia lebih memilih dirinya yang terluka daripada aku. Katanya, Aku tak boleh terluka, Tak ada seorang pun yang boleh menyentuh untuk menyakitiku. Dia mengerahkan semuanya untuk melindungiku".

"Kau ingin mengungkit itu? Kau merasa tersentuh hanya karena dia yang menghadang pisau itu untukmu? Jangan bodoh, Itu memang tanggungjawabnya sebagai suamimu untuk melindungimu dari semua jenis bahaya. Tapi kemudian akhirnya aku tahu dia memiliki anak sialan itu dari wanita lain ak—".

"Eun Na". Ayahnya mengernyit menatapnya, "Namanya Eun Na bukan anak sialan, Appa".

"Kau—".

Kembali menggeleng, Hyun Jin melanjutkan, "Aku tahu aku putrimu. Aku tahu kau berhak marah tapi jangan lupakan jika aku sekarang adalah seorang istri. Appa, Tugasmu telah usai. Kau dengan sadar telah menyerahkan tongkat tanggungjawab yang selama ini kau emban untuk menjaga dan melindungi hidupku pada pria itu, Cho Kyuhyun. Aku tak berkata seperti ini bukan untuk melawan apalagi menyakitimu appa, Kau selamanya akan menjadi pria nomor pertama yang kukagumi. Appa, Kau sangat-sangat ingin melindungku dan tak ingin aku tersakiti oleh siapa pun. Pun hal yang sama terjadi pada gadis kecil itu, Dia juga memiliki orang tua yang pasti tak ingin anaknya disakiti oleh siapapun, Jangan menyebutnya anak sialan atau pun berteriak padanya appa. Hatinya masih terlalu kecil untuk memahami kemarahan dan rasa kecewamu".