Leave Or Stay-1

1.9K 129 7
                                    

Dalam keheningan lorong rumah sakit yang mendadak semakin mencekam, Hatinya berubah menjadi kepingan-kepingan kecil puzzle yang sangat berantakan.

Apakah seluruh kepingan yang sudah terlampau sulit untuk disatukan itu masih bisa menjadi satu harapan kebahagiaan?

Kenapa dirinya harus terjebak dalam hal rumit seperti ini?

Ia hanya ingin hidup dalam damai tanpa harus membuat otak cantiknya terbebani oleh apapun.

Kehilangan kakak laki-lakinya adalah peristiwa yang paling menyakitkan yang pernah melukai hatinya, Kakaknya pergi meninggalkannya begitu saja, Kakaknya pergi dalam jutaan rasa sakit yang harus ia saksikan sendiri.

Malam itu, Malam dimana terakhir kali nafas kakaknya bisa berhembus, Ia bersumpah jika akan menghindar dari segala macam situasi yang dapat membuat hatinya kembali terluka. Cukup sekali dirinya melihat orang yang berarti di hidupnya pergi dengan membawa rasa sakit luar biasa, Ia tak ingin kembali masuk dalam situasi seperti itu.

Lalu apa sekarang?

Kenapa...

Dari sekian banyak wanita di dunia ini, Mengapa Tuhan memilihnya untuk masuk dalam lingkaran puzzle menyebalkan seperti itu kembali?

Mengapa hidupnya yang dulu damai harus berubah menjadi penuh beban seperti ini?

Mengapa? Mengapa Tuhan membuatnya menjadi istri dari seorang ketua mafia?

Mudah sebenarnya untuk menyimpan satu perasaan benci pada pria menyebalkan itu jika mengingat hal yang dikerjakannya adalah hal yang ia tak suka, Ia bisa melewati waktu enam bulan ini tanpa melibatkan perasaan apapun tapi masalahnya...

Masalahnya adalah sikap baik dan manis yang pria menyebalkan itu berikan.

Pria itu tak harus memperlakukannya dengan baik,

Pria itu tak seharusnya bersikap manis padanya.

Cho Kyuhyun memang sialan sudah perlahan masuk dalam perasaan yang selama ini ia jaga.

"Sebaiknya kau bersihkan tanganmu dulu, Bercak darah itu sama sekali tak cocok berada diatas tanganmu".

Itu suara Sun Woo.

Yang sejak tadi setia menemaninya duduk diatas kursi tunggu lorong rumah sakit ini.

"Atau kau bisa pulang dulu, Biar aku yang menunggu disini". Sun Woo melanjutkan setelah menghela nafasnya kasar, "Sudah satu jam kau duduk disini, Noona. Kau bahkan tak mau bicara sejak tadi".

Berjarak dua kursi darinya, Suara Dam yang masih sedikit parau juga terdengar, "Dia benar. Jo Sun Woo benar, Lebih baik kau pulang saja dulu. Biar kami yang menunggu disini, Tak perlu terlalu berlebihan dengan bersikap diam seperti itu. Hal yang lebih buruk dari ini sudah pernah kami lewati, Tak perlu untuk terlalu khawa—".

"Suamiku terluka".

Suasana menjadi hening kembali.

Dam tak lagi melanjutkan kalimatnya sementara Sun Woo yang duduk di sampingnya masih menatapnya lekat.

Dengan nafas yang terasa semakin berat, Hyun Jin melanjutkan dengan getaran penuh kegetiran, "Dia suamiku, Pria menyebalkan yang sedang berada di ruang operasi itu adalah suamiku. Bagaimana kau bisa berkata seperti itu, Dam-ah? Bagaimana kau bisa mengatakan dengan sangat mudah sikapku ini berlebihan? Bagaimana kau bisa mengatakan aku tak perlu khawatir jika di dalam sana pisau bedah sedang menyayat kulit suamiku? Kalian sudah pernah melewati hal yang lebih buruk dari ini?". Hyun Jin melanjutkan dengan lebih pelan, "Bagaimana denganku? Aku bukan komplotan kalian yang terbiasa dengan ini semua".

Perfect Honeymoon, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang