Breath And Soul-4

1.6K 101 30
                                    

Ini adalah hari ke-20.

Dimana hari-hari yang ia lalui kembali terasa sangat ringan dan menyenangkan.

Tak ada lagi sesuatu yang membuat tingkat kecemasannya meninggi melebihi tinggi gunung.

Hahhh.

Apakah hidup bisa terus seperti ini?

Rasanya menyenangkan bangun di pagi hari dengan hati yang berbahagia dan tanpa beban sama sekali.

Rasanya menyenangkan menutup mata di malam hari dengan senyuman yang mendamaikan.

'Aku meletakkan nafasku di tangan kiri putrimu dan jiwaku di tangan kanan putrimu'.

Hyun Jin menambah bahagia hatinya dengan semakin membuat senyumnya terkembang.

"Aku meletakkan nafasku di tangan kiri putrimu dan jiwaku di tangan kanan putrimu". Ulangnya penuh bangga, "Ishhh. Darimana pria menyebalkan itu mendapat kalimat semanis itu? Kenapa dia mendadak menjadi pria yang penuh dengan keromantisan?". Memandang kedua tangannya, Hyun Jin menambahkan, "Jadi, Nafasnya ada di tangan kiriku dan jiwanya ada di tangan kananku? Manis sekali". Tutupnya dengan semakin melebarkan senyuman.

Meletakkan satu tangannya keatas perutnya yang mulai menunjukkan taring-nya, Hyun Jin berkata, "Apakah ayahmu memang terbiasa memberikan kalimat-kalimat bualan seperti itu pada setiap wanita yang pernah didekatinya? Apa ibumu ini bukan wanita pertama yang mendapat kalimat manis seperti itu?".

"Semut pun bahkan tahu jika kau adalah wanita pertama yang kuberi kalimat seperti itu". Seru Kyuhyun.

Yang baru saja masuk membuka pintu kamar dan masuk berjalan kearahnya.

Pria menyebalkan itu meletakkan kacamata kerjanya keatas meja sembari tetap menatapnya dengan senyuman.

"Rapatmu?".

Kyuhyun mengangguk sebentar sebelum kembali berkata, "Sempurna". Duduk tepat di samping istrinya yang terlihat semakin berisi, Kyuhyun menambahkan, "Tapi sejujurnya seluruh tubuhku sekarang terasa sangat nyeri. Ouwh, Duduk berlama-lama seperti itu sepertinya sangat membebani tulang-tulangku".

Hyun Jin tersenyum sembari mendekat untuk kemudian meletakkan satu tangannya diatas lengan atas suami menyebalkannya, Memberi pria menyebalkan itu pijatan-pijatan kecil, "Terima kasih karena sudah bekerja keras mengumpulkan uang untuk keluarga kecil kita hmmm".

Kyuhyun mengangkat kembali kepalanya yang ia sandarkan dari atas sofa untuk kemudian kembali tersenyum menatap istrinya, "Aku serius".

"Apa?".

"Kuharap kau tak menganggapku hanya sedang membual sayang".

Hyun Jin kembali mengulang katanya dengan lebih lembut, "Apa oppa?".

Menarik nafasnya dalam, Kyuhyun mengenggam tangan Hyun Jin erat dengan berkata, "Aku meletakkan nafasku di tangan kirimu dan jiwaku di tangan kananmu". Memberi jeda pada kalimatnya, Ia melanjutkan, "Itu kesungguhanku dan bukan bualan. Saat aku berkata di depan ayahmu tentang diriku yang tak pernah menjalin hubungan serius dengan wanita manapun, Itu juga serius. Aku tahu ini akan terdengar sangat berlebihan tapi nyata-nya kau memang wanita pertama yang membuatku ingin menjadi manusia yang lebih baik, Kau wanita pertama yang berhasil membuatku berteman dengan rasa takut. Sebelumnya aku tak pernah mengenal takut akan apapun itu tapi sejak kau masuk ke dalam hidupku yang kelam, Aku menjadi serakah di setiap harinya. Aku ingin terus egois, Aku mulai mengenal rasa takut".

"Hidupmu tidak kelam oppa". Hyun Jin membalas genggaman tangan Kyuhyun dengan lebih erat, "Hanya keadaan saja yang membuat hidupmu terasa kelam, Kau adalah pria yang baik".

Perfect Honeymoon, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang