In Ha memandang kesal pada Sung Woon yang sesekali masih meringis atas luka tembak di kakinya.
Pria ini memang tak bisa diandalkan, Tak ada satu pun dari perkataannya yang benar-benar bisa berakhir dengan kata berhasil.
"Tak perlu memasang wajah menjijikkan seperti itu di hadapanku brengsek".
Sung Woon mendengus, "Sial. Kau pikir aku sedang bercanda? Aku benar-benar akan membalas rasa sakit ini pada pria kejam itu".
In Ha menyeringai dengan kembali berkata, "Sebelum kau membalas rasa sakitmu itu mungkin kau sudah berada di neraka karena satu tembakan darinya lagi brengsek".
Sung Woon menghela nafasnya panjang dengan bersandar pada kepala sofa yang nyaman sembari menatap lekat pada In Ha yang sepertinya sesuatu telah berubah dari wanita ini.
"Mari singkirkan soal kegagalanku dulu, Sekarang aku ingin bertanya soal dirimu".
"Tak ada yang perlu kau tanya tentang dirik—".
"Tubuhmu terlihat sedikit berbeda dari terakhir kali kita bertemu". Sung Woon menaikkan satu alisnya, "Sekarang kau terlihat seperti penggambaran seorang wanita yang benar-benar sedang mengandung".
In Ha berdeham gelisah.
"Kau benar-benar hamil?". Lanjut Sung Woon, "Benar-benar mengandung anak Cho Kyuhyun?".
In Ha meminum wine-nya dengan pergerakan mata gelisah lalu melanjutkan, "Sudah kukatakan kau tak perlu banyak tanya jika itu tentangku. Bersyukurlah karena aku masih mau untuk menolongmu, Bersikaplah seperti seorang pria sejati yang tak meringis kesakitan hanya karena luka seperti itu".
"Hanya karena luka seperti itu katamu? Sial".
Dua hari lalu ia terbangun diatas ranjang rumah sakit dengan penjagaan super ketat.
Tak ada celah sama sekali yang bisa membuatnya lolos.
Ia bukan tak bisa melawan empat pria berbadan besar yang menjaga ruang rawatnya tapi kondisinya yang tak memungkinkan.
Cho Kyuhyun benar-benar gelap mata saat memukuli dan melepaskan tembakan tepat di kakinya.
Pria kejam itu luar biasa mengerikan.
Tatapan matanya yang dipenuhi amarah benar-benar membuatnya terlihat seperti monster yang paling menakutkan.
Kenichi memang benar saat selalu memperingatinya tentang Cho Kyuhyun yang tak berteman dengan kata ampun.
Di saat otaknya tak lagi bisa menemukan jalan keluar, Tepatnya saat dokter sedang melakukan pengecekan padanya-lah ia melihat wanita ini.
Cha In Ha.
Yang juga berada di rumah sakit yang sama.
Yang baru saja keluar dari ruang dokter khusus kandungan.
"Brengsek, Jangan mengumpat padaku. Jika aku tak menolongmu sore itu menurutmu akan seperti apa nasibmu di tangan Cho Kyuhyun? Dia bisa dengan mudah menghancurkan tubuhmu untuk kemudian di buang ke jurang atau dia serahkan pada anjing liar. Dan lagi bukankah sudah kuperingatkan padamu untuk lebih berhati-hati? Aku muak mengakui ini tapi sesuatu yang Cho Kyuhyun jaga dan lindungi, Jika kau tak punya perencanaan matang untuk menghancurkannya maka mundurlah dan jangan pernah melakukannya sebab jika kau ketahuan, Bukan hanya nyawa-mu yang akan hilang tapi dia akan menghapusmu dari dunia".
Sung Woon menatapnya dengan pandangan sedikit kesal saat ia kembali berkata, "Aku tak mengerti apa yang membuat wanita itu istimewa di mata Kyuhyun, Dia tak lebih hanya seorang pewarta yang sialan di anugerahi wajah cantik tak lebih".
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Honeymoon, End.
Romansa"Istrimu? Aku?". "Hmm, Istriku. Kau". Kau tak bisa mengatakan tak siap jika cinta datang untuk memasuki hatimu. Siapapun berhak merasakan dan mendapatkan cinta, Hanya ada satu yang tak boleh kau langgar yaitu mencintai seseorang yang sudah menjadi m...