'Hi, Manis. Selamat pagi, Aku berharap kau selalu dalam keadaan baik. Sudah berapa lama kita tak bertemu? Rasanya sudah lama sekali. Aku merindukanmu, Sangat. Temui aku di tempat biasa, Aku menunggumu dan mencintaimu'.
Apa satu organ di dalam tubuhnya yang bernama Hati tak berfungsi lagi?
Dulu, Setiap kali mendapat satu pesan manis yang dikirim Sung Woon, Hatinya akan dipenuhi oleh bunga yang berlomba untuk bermekaran. Jangankan pesan yang dikirim kekasihnya itu, Mendapat satu panggilan telepon dari Kang Sung Woon saja sudah membuat hatinya di rundung bahagia tiada tara.
Lalu sekarang dimana rasa bahagia itu?
Kenapa rasanya sangat hambar membaca isi pesan yang dikirim kekasihnya?
Kenapa hatinya tak berdebar sama sekali?
"Ehm, Selamat pagi".
Itu Dam.
Yang baru saja datang.
"Wang Sik oppa menyuruhku untuk kesini. Katanya, Kau pulang saja untuk istirahat. Biar aku yang menggantikanmu menjaga Kyuhyun oppa".
Dam berbicara tanpa menatapnya sama sekali, Gadis itu sibuk mengatur beberapa buah tangan yang ia bawa keatas meja.
Apa ia harus pergi menemui Kang Sung Woon? Pria itu mengatakan akan menunggunya.
"Dam-ah".
Dam menjawabnya hanya dengan satu gumaman.
Benar, Ia bisa pergi untuk waktu yang sebentar.
Satu jam, Tidak. Tiga puluh menit kemudian ia akan kembali ke rumah sakit ini.
"Ada sesuatu yang harus ku selesaikan diluar, Apa aku bisa pergi sekarang?".
Dam menjawab dengan nada suaranya yang masih datar, "Bukankah sudah kukatakan aku datang untuk menggantikanmu? Kenapa bertanya lagi? Pulanglah".
Hyun Jin mengangguk pelan.
"Aku hanya sebentar, Setelahnya aku akan kembali secepatnya".
Sesungguhnya, Kepalanya masih sangat sakit.
Tulang-tulang di tubuhnya pun terasa sangat nyeri.
Sepotong roti yang ia masukkan ke dalam perutnya untuk mengganjal rasa laparnya pun harus berakhir kembali dengan dimuntahkan.
Perkataan Lee Ni Rin yang menyuruhnya untuk memeriksakan diri pun masih terus berputar di dalam otaknya.
'Bagaimana mungkin aku bisa mengandung? Jangan konyol, Ni Rin-ah'.
'Kenapa kau yang bertanya seperti itu padaku? Seharusnya aku yang bertanya. Ye, Benar. Tak ada yang salah jika pun kau hamil sebab kau memiliki suami tapi bagaimana selanjutnya? Bagaimana saat waktu enam bulan itu datang? Apa yang bisa kau lakukan saat waktu itu datang? Cepat, Aku tidak mau tahu. Periksakan dirimu sekarang juga'.
"Kau tidak pergi?". Seru Dam datar.
"Ng?".
"Katamu ada sesuatu yang harus kau selesaikan tadi".
Hyun Jin kembali mengangguk lalu berdiri untuk mengambil tas-nya.
Berjalan kembali kesisi suaminya yang masih setia menutup mata, Hyun Jin tersenyum dengan berkata pelan, "Aku hanya sebentar, Hmm? Aku akan kembali lagi. Oppa, Apa kau mau mengabulkan permintaanku? Tiga puluh menit dari sekarang aku akan kembali kesini dan saat aku kembali nanti, Apa kau mau menyambutku dengan senyuman yang biasa kau berikan untukku? Bukalah matamu, Ng?".
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Honeymoon, End.
Romance"Istrimu? Aku?". "Hmm, Istriku. Kau". Kau tak bisa mengatakan tak siap jika cinta datang untuk memasuki hatimu. Siapapun berhak merasakan dan mendapatkan cinta, Hanya ada satu yang tak boleh kau langgar yaitu mencintai seseorang yang sudah menjadi m...