Make A Wish-1(a)

1.5K 128 5
                                    

Ia sedang duduk termenung menatap layar besar televise di ruang tengah dengan perasaan paling acak yang pernah ia rasakan sepanjang hidupnya saat bibi yang bekerja dirumah ayahnya menghampirinya.

"Nona, Maaf jika aku menganggu. Aku mendapat kabar dari penjaga diluar jika ada yang ingin bertemu denganmu".

Dengan sangat malas, Hyun Jin berkata sembari bersandar pada kepala sofa, "Aku tak ingin menemui siapa pun. Katakan saja aku sedang tidur atau aku sedang tak dirumah atau apapun itu yang bisa kau katakan bibi".

"Tapi nona—".

"Aku tidak mau menemui siapapun".

Bibi pengurus rumah ayahnya ini melanjutkan dengan lebih pelan, "Orang ini sangat ingin bertemu denganmu. Katanya, Dia ingin memberikan boneka beruang kecil milikmu dan—".

"Apa?". Hyun Jin berdiri dengan cepat, "Boneka beruang kecilku?".

Boneka itu kan berada...

"Ye, Nona. Mereka masih menunggu diluar tapi jika kau tak ingin mene—nona, nonaaaa".

Kedua kakinya sudah membawanya untuk berlari segera membuka pintu, Tak ada lagi waktu untuk membuang kesempatan dan jika hatinya benar yang datang berarti...

"Maaf, Kau tetap tak bisa masuk tuan".

"Aku suaminya, Brengsek".

Nafas-nya masih sangat berantakan ketika akhirnya ia berhasil untuk membuka pintu, Disana berdiri pria yang terus bersarang di dalam pikirannya beberapa hari ini.

Sementara di samping pria itu berdiri seorang gadis kecil yang memeluk erat boneka beruang kecilnya yang juga sudah sangat ia rindukan.

"Aku tahu tuan tapi nona Hyun Jin tak bisa di gang—".

"Eommaaaaaa".

Eun Na yang pertama menyadari kehadirannya.

Gadis kecil itu melepas genggaman tangan pria menyebalkan itu untuk kemudian berlari kearahnya.

Perasaan macam apa ini?

Kenapa bulir air matanya memaksa ingin mengalir?

Eun Na, Gadis kecil lucu dan menggemaskan ini sudah memeluk tubuhnya sangat erat dan deru nafas yang sama berantakannya dengan dirinya.

Gadis kecil ini memeluk erat lehernya sembari berkata dalam tangisnya, "Aku akan pergi eomma. Eun Na akan pergi asal eomma kembali kerumah appa".

Hyun Jin mengernyit dengan sebelah tangannya yang mengusap punggung belakang Eun Na.

"Kembalilah eomma. Aku berjanji ini akan menjadi pelukan terakhir dariku, Aku berjanji akan pergi dari rumah itu, Aku berjanji aku akan—".

"Eun Na-ya, Eun Na-ya". Menggeser sedikit posisinya, Hyun Jin melanjutkan sembari menghapus bulir air mata gadis kecil ini, "Kenapa berkata seperti itu sayang? Eun Na tak harus meninggalkan rumah appa agar eomma kembali. Jangan berbicara seperti itu hmm?".

Dengan sebelah tangan yang masih memegang boneka beruang kecilnya, Eun Na melanjutkan, "Aku tidak apa-apa eomma jika memang itu satu-satunya cara agar kau—".

"Eun Na-ya, Coba tatap mata eomma". Eun Na menatapnya dengan genangan air mata di pelupuk matanya, "Kenapa berkata seperti itu sayang hmn? Siapa yang mengatakan hal bodoh seperti itu padamu? Kau mau meninggalkanku dengan pergi dari rumah appa?". Eun Na menggeleng menatapnya, "Lalu kenapa berucap seperti itu cantik? Eomma akan sedih jika kau tak ada dirumah itu".

Eun Na melanjutkan kalimatnya dengan sisa-sisa isakan-nya, "Aku tak sengaja mendengar Sun Woo samchon berkata seperti itu pada Dam imo. Katanya aku harus pergi dari rumah appa, Dengan seperti itu kemungkinan eomma kembali lebih besar".

Perfect Honeymoon, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang