"Sayang sekali status-mu sekarang sudah menjadi istri orang".
Hyun Jin tersenyum sembari mengernyit bingung.
Ni Rin melanjutkan, "Ku dengar pria yang ingin menjalin kerjasama dengan kita ini memiliki wajah bak pria penjaga surga, Rumor yang tersebar adalah dia benar-benar sialan sangat tampan".
"Darimana kau tahu penjaga surga adalah seorang pria?".
"Apa?".
"Dan lagi apa kau sudah pernah menginjakkan kaki di surga?". Hyun Jin melanjutkan dengan kembali tersenyum, "Kenapa kau berbicara seperti telah menjadi penghuni surga?".
Ni Rin menaikkan satu alisnya dengan kembali berkata, "Itu hanya perumpaan wahai nona cantik. Orang-orang menggambarkan wajahnya seperti itu, Kau bisa bayangkan betapa tampan-nya wajahnya".
Menghela nafas sembari melirik pada jam yang bertengger di sebelah tangannya, Hyun Jin berkata, "Omong-omong, Dimana dia? Kenapa belum datang? Kenapa membuat kita menunggu? Dia yang ingin menjalin kerjasama tapi mengapa bersikap tidak professional?".
"Ye-ye-ye. Memang hanya kau satu-satunya orang dengan tingkat professional paling tinggi". Ni Rin melanjutkan dengan nada semakin dibuat-buat, "Ini baru lewat lima menit tuan putri jadi tak perlu—".
"Dalam dunia kerja, Waktu adalah segalanya. Lima menit itu sangat berharga wahai boss besar-ku".
Ni Rin melebarkan tawanya saat menatap wajah sahabatnya yang juga ikut mengembangkan senyum, "Cih. Kau ini—".
"Permisi".
Itu dia.
Seorang pria yang memakai setelan jas hitam yang dipadupadankan dengan kemeja putih dan dasi berwarna serupa dengan jas-nya, Tampilannya mampu membuat mata para gadis semakin terpukau dengan aksen kacatama hitam yang ia kenakan.
Di belakang pria itu ada beberapa orang yang mengikutinya.
Mungkin itu adalah orang-orang yang bekerja dengan pria itu.
"Jalanan cukup macet, Maaf aku membuat kalian menunggu". Ucapnya.
Hyun Jin mengernyit.
Bukankah Lee Ni Rin mengatakan pria ini adalah orang Jepang?
Kenapa sangat lancar berbicara menggunakan bahasa negara-nya?
Ni Rin tertawa untuk mencairkan suasana sembari berkata, "Tak perlu pusingkan itu, Kami juga baru datang. Ayo, Duduk dulu".
Baru datang kepalamu!!!
Dasar, Lee Ni Rin.
Pria itu kembali mencuri pandang padanya dengan sangat terang-terangan, Sesekali bahkan tersenyum memberi tatapan seolah sangat kagum padanya.
"Maaf jika aku lancang tapi aku tak mempunyai banyak waktu hari ini, Aku sudah duduk disini untuk menunggu kurang lebih tiga puluh menit".
Ni Rin menyenggol kakinya dengan bergumam sangat kecil, "Yah, Jaga bicaramu".
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Honeymoon, End.
Romance"Istrimu? Aku?". "Hmm, Istriku. Kau". Kau tak bisa mengatakan tak siap jika cinta datang untuk memasuki hatimu. Siapapun berhak merasakan dan mendapatkan cinta, Hanya ada satu yang tak boleh kau langgar yaitu mencintai seseorang yang sudah menjadi m...