Confession And Regret-5

811 83 5
                                    

"Kau gila?".

Ni Rin menggeleng sembari mengikuti langkah kaki sahabatnya yang memasukkan beberapa barang ke dalam tas, "Maksudku, Kau tak perlu sejauh ini mengikuti perintah brengsek itu. Kau ingin terus berada dalam tekanan-nya tanpa sama sekali memberi perlawanan? Yah, Kim Hyun Jin. Kemana dirimu yang dulu tak takut terhadap apapun?".

"Aku harus melakukannya, Harus. Ini yang terakhir, Setelah itu aku akan pergi meninggalkan semuanya".

Ni Rin mengernyit keras.

Hyun Jin menghela nafas sembari mengukir satu senyumnya menatap Ni Rin, "Tak perlu khawatir. Aku akan tetap bertanggungjawab pada pekerjaanku, Setidaknya aku akan menyelesaikan pekerjaan terakhir yang kutangani baru setelah itu aku akan pergi jadi tak perlu khawatir boss besar, Hmm?".

"Yah, Sial". Memejamkan mata sebentar, Ni Rin melanjutkan, "Kau pikir aku orang macam apa? Bukan pekerjaan sekarang yang kukhawatirkan tapi kau. Tidak lucu jika dua hari setelah kepergianmu aku mendapat berita tentang wanita cantik yang sedang mengandung ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di sebuah hotel karena gantung diri".

Hyun Jin tersenyum kembali untuk berkata, "Aku tak akan seperti itu. Jika pun aku akhirnya memilih untuk mengakhiri hidupku, Tenang saja. Aku tak akan mengakhirinya dengan gantung diri, Itu menyakitkan".

"Yakkkkkk". Lanjut Ni Rin dengan perasaan yang semakin kacau, "Sekarang kau bisa membuat lelucon tentang kematianmu? Kau tidak berpikir bagaimana kepalaku akan meledak sekarang? Kim Hyun Jin—".

"Aku tetap pada keputusanku". Tersenyum sembari memasukkan perona bibir ke dalam tas tangannya, Hyun Jin membalik tubuhnya untuk menatap Lee Ni Rin sahabatnya yang memang terlihat sangat frustasi dengan berkata, "Bagaimana pun caranya aku akan tetap mengakhiri pernikahan ini. Aku ingin bersamanya, Sangat ingin. Tapi jika dengan bersama salahsatu diantara kami akan terluka, Untuk apa? Aku tahu, Keputusanku sekarang mungkin akan kusesali di kemudian hari. Aku tahu aku bodoh, Seperti katamu, Aku bisa saja mengatakan semua yang ku alami pada pria menyebalkan itu tapi siapa yang akan menanggung resikonya nanti?". Menggeleng pelan sembari menatap pada perutnya, Hyun Jin melanjutkan, "Aku tak mau sesuatu yang buruk terjadi padanya, Pria menyebalkan itu harus tetap hidup. Dia harus tetap sehat, Dengan dia tetap berada di bumi sudah cukup untukku".

Membuang nafasnya kasar, Ni Rin melanjutkan sembari melangkah mendekat, "Aku tak tahu sebesar itu perasaan cinta yang kau miliki untuknya".

"Hmm?".

Mendudukkan diri diatas kursi dapur, Ni Rin melanjutkan dengan setengah menyeringai, "Aku ingat saat kau bercerita tentang Kang Sung Woon. Saat itu dengan wajah bingung kau berkata padaku, 'Dia bilang jika aku benar-benar mencintainya aku harus mau melakukan itu dengannya. Kenyataan aku mencintainya memang benar tapi kenapa aku tak bisa melakukan itu dengannya? Padahal aku jelas mencintainya. Apa yang salah dariku, Ni Rin-ah?'. Kau bertanya saat itu apa yang salah dari dirimu". Dengan kembali menatap sahabatnya, Ni Rin berkata, "Saat itu aku tak memberimu jawaban bukan? Sesungguhnya bukan aku tak mau memberi jawaban tapi aku pun bingung saat itu tapi kupikir sekarang aku telah mendapat jawaban yang tepat". Melirik sebentar pada perut sahabatnya yang masih belum terlalu mencolok, Ni Rin melanjutkan kembali, "Ah, Perasaanmu saat itu pada Kang Sung Woon bukanlah perasaan cinta, Kau tak benar-benar mencintai pria tamak itu. Saat itu kau bersamanya hanya sekedar untuk mengisi sisimu yang kosong, Kau tak pernah mau melakukan itu dengannya karena jauh di dasar hatimu kau tahu jika kau tak mencintainya hanya saja hatimu tak banyak bekerja saat itu. Tapi lihat dirimu saat ini dan bedakan dengan dirimu saat itu, Sial. Sangat jauh berbeda. Betapa kau lebih memilih menghancurkan hatimu sendiri menjadi kepingan paling kecil asal kau tahu seseorang yang berharga untukmu, Seseorang yang kau cintai tetap ada di bumi. Setidaknya dengan dia tetap berada di bumi, Walau pun dari kejauhan kau tetap bisa melihatnya walau pun hatimu menangis karena tak bisa bersamanya".

Perfect Honeymoon, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang