Sudah enam belas jam berlalu sejak kepala-nya menjadi teramat sakit dan semakin sakit karena kegaduhan yang dibuat wanita itu.
Cha In Ha.
Kyuhyun bahkan harus berteriak keras untuk memanggil para pengawal yang menjaga ruang rawat-nya untuk menyeret In Ha pergi. Setelah kepergian wanita itu, Pria menyebalkan itu masih tak dapat menutupi amarah-nya yang berkobar dengan terus berteriak murka pada dua penjaga yang menjaga pintu ruang rawat-nya. Kyuhyun menyalahkan dua penjaga itu karena meloloskan In Ha masuk.
Karena telah menganggu waktu tidurnya.
'Kepala istriku menjadi semakin sakit sialan. Sekali lagi hal seperti ini terjadi, Aku bersumpah akan memutus ke sepuluh jari tangan kalian dengan cara yang paling mengerikan'.
Dan sekarang hatinya menjadi kembali risau.
'Kau lihat alat ini? Kau mengerti apa artinya tanpa aku harus memberimu penjelasan bukan?'.
Suara wanita itu yang menunjukkan alat tes kehamilan padanya bahkan masih terus berputar hingga detik ini.
Apa benar yang dikatakan Cha In Ha?
Apa benar wanita itu sedang mengandung anak suaminya sekarang?
Sial.
Kenapa semuanya perlahan menjadi lebih rumit seperti ini?
Sedetik pun ia tak pernah membayangkan hal seperti ini akan terjadi, Ia ingin melalui waktu enam bulan dengan lancar tanpa harus melibatkan perasaan-nya terlalu dalam tapi apa yang terjadi?
Tak terhitung lagi sudah berapa kali ia melibatkan perasaannya sendiri.
Atau apa Tuhan sedang memberinya pelajaran karena telah mengawali pernikahan ini dengan sebuah kepalsuan?
'Apapun yang In Ha katakan kau tak perlu memusingkannya noona. Wanita itu tak pernah benar-benar mencintai Kyuhyun, Hamil? Cih, Jika pun kali ini dia benar sedang mengandung, Aku sangat yakin itu bukan anak suamimu. Tenang dan percaya saja pada Kyuhyun, Hmm?'.
"Hahhh. Yang mana harus ku pegang untuk ku percaya sekarang?".
"Hanya percaya pada apa yang hatimu katakan".
Usapan Kyuhyun pada kedua bahunya membuatnya sedikit tersentak, Pria menyebalkan ini duduk di depannya dengan tersenyum sembari melirik pada beberapa macam obat yang masih harus ia minum, "Obatmu?".
Hyun Jin mengangguk, "Sudah. Aku sudah meminumnya dan siang ini adalah yang terakhir".
Kyuhyun mengernyit masih dengan mengembangkan senyum, "Kau masih harus meminum obatmu setidaknya sampai besok malam sayang, Dokter bilang kau harus menghabiskan obatmu agar—".
"Tidak mau".
Kyuhyun memberinya tatapan keteduhan kembali sembari menghela nafas, Pria menyebalkan itu merubah posisi duduknya dengan ikut bersandar pada kepala ranjang seperti yang ia lakukan, "Ibumu baru saja meneleponku, Dia mengingatkan padaku tentang dirimu yang susah untuk meminum obat apapun terlebih jika obat itu sangat pahit. Ibumu bahkan mengatakan dirinya yang harus memutar otak agar kau mau meminum obat setiap kali kau sakit. Ibumu menambahkan jika dia pernah membawamu ke taman bermain sewaktu kecil saat kau sakit hanya agar kau mau menelan obatmu".
Kyuhyun melanjutkan setelah mengusap punggung tangannya lembut, "Apa aku juga harus membawamu ke taman bermain agar kau mau menghabiskan obatmu hmm?".
"Kau pikir aku masih berusia enam?".
Kyuhyun tersenyum di sampingnya, "Lalu apa yang harus kulakukan pada istriku ini untuk membuatnya mau menghabiskan obatnya?".
'Katakan yang sebenarnya padaku, Katakan soal kebenaran kehamilan Cha In Ha'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Honeymoon, End.
Romance"Istrimu? Aku?". "Hmm, Istriku. Kau". Kau tak bisa mengatakan tak siap jika cinta datang untuk memasuki hatimu. Siapapun berhak merasakan dan mendapatkan cinta, Hanya ada satu yang tak boleh kau langgar yaitu mencintai seseorang yang sudah menjadi m...