"Eomma, Aku mau yang itu".
"Ini?".
Eun Na mengangguk padanya dengan senyuman yang sangat membujuk.
Sudah satu minggu berlalu sejak pertama kali ia melihat gadis kecil lucu yang sedang tersenyum padanya ini. Eun Na benar-benar gadis kecil dengan pemikiran dewasa, Anak ini tak pernah protes apalagi bersedih saat mendapat sikap dingin dari ayahnya. Eun Na hanya akan selalu berkata padanya, 'Aku tak masalah. Semarah apapun dia atau sebenci apapun dia padaku, Kyuhyun appa tetap ayahku. Aku mencintainya sama seperti aku juga mencintaimu, Eomma'.
"Kali ini benar-benar yang terakhir, Aku berjanji. Ng, Eomma?".
Ibu.
Hahhh...
Satu kata yang masih membuatnya sedikit tak percaya.
Rasanya aneh, Ada seorang anak kecil yang memanggilmu ibu tapi dia tidak terlahir dari perutmu sendiri.
"Eun Na-ya".
Eun Na merajuk lucu dengan menggoyangkan kedua tangannya sembari memberenggut, "Eommaaaa. Satu kali lagi, Hmm? Aku menginginkannya".
Mengembangkan senyumnya lebar, Hyun Jin mengangguk lalu berkata, "Jika aku memberimu satu lagi, Artinya kau sudah memakan empat ice cream". Sembari menghapus jejak ice cream di bibir gadis kecil ini, Hyun Jin menambahkan, "Tak baik untuk pertumbuhan gigimu".
"Eommaaaaa".
Hyun Jin menggeleng masih dengan tersenyum, "Lagipula ini sudah pukul sepuluh malam. Waktunya kau tidur".
Eun Na menggeleng lucu di tempatnya berdiri.
"Kalau aku terus merajuk padamu, Apakah kau akan membenciku?".
"Ng?".
Eun Na melanjutkan, "Aku tak mau kau berubah membenciku hanya karena sifat keras kepalaku eomma, Saat mengetahui Kyuhyun appa menikah dan itu bukan dengan Cha In Ha ahjumma aku senang sekali. In Ha ahjumma tak cocok menjadi ibuku, Dia jahat sekali. Hatiku benar-benar bahagia saat pertama kali melihatmu, Aku merasa senang akhirnya Tuhan memberiku kesempatan untuk memiliki seorang ibu sama seperti teman-temanku yang lain. Aku sangat iri melihat teman-temanku yang bisa bermain dengan ibunya sementara aku tak bisa, Kyuhyun appa tak pernah mau main denganku. Aku senang akhirnya aku memiliki seorang ibu, Aku mau kau selalu sayang padaku dan tak pernah bosan menjadi ibuku".
Hyun Jin tertegun di tempatnya.
Untuk pertama kali dalam hidupnya ia merasakan sebuah getaran aneh yang cukup menghangatkan aliran darah-nya.
Tidak, Ini berbeda dengan hal seperti rasa suka terhadap seorang pria.
Bagaimana menjelaskannya?
Apakah sudah kukatakan jika anak ini memiliki tatapan yang sangat tulus?
Ibunya pernah berkata padanya jika tak ada yang abadi di dunia ini selain cinta-kasih dari seorang anak pun begitu sebaliknya.
Kau akan benar-benar memahami arti keberadaanmu di dunia ini saat seseorang seperti dirimu dalam wujud yang lebih kecil memanggilmu ibu.
Hal itu tak bisa dan bahkan tak cukup dijelaskan hanya lewat kata-kata.
Kembali tersenyum, Hyun Jin merentangkan kedua tangannya dengan berkata lembut, "Kemarilah".
"Jangan benci padaku eomma".
Menggeleng pelan masih dengan tersenyum, Hyun Jin melanjutkan, "Kau tak ingin memelukku? Kemarilah".
Eun Na melangkah mendekat sembari menatapnya, "Aku boleh memelukmu?".
"Bukankah aku ibumu?".
"Hmm?".
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Honeymoon, End.
Romance"Istrimu? Aku?". "Hmm, Istriku. Kau". Kau tak bisa mengatakan tak siap jika cinta datang untuk memasuki hatimu. Siapapun berhak merasakan dan mendapatkan cinta, Hanya ada satu yang tak boleh kau langgar yaitu mencintai seseorang yang sudah menjadi m...