"Kenapa kau harus memakai celana pendek seperti itu? Tidak, Kenapa yang kau beli celana yang panjangnya hanya sampai atas lutut kakimu?".
Kyuhyun tersenyum lebar sembari berjalan kearah dimana istrinya berdiri, "Kemarin kau sendiri yang bilang sayang, Beli saja apapun yang nyaman kau pakai. Lagipula hanya untuk pakaian ganti, Besok pagi kita juga akan pulang".
Hyun Jin memberenggut dengan berkata sesaat setelah melirik pada penampilan-nya sendiri, "Aku memang berkata seperti itu tapi tidak begini juga. Lihat tampilan-ku, Kau membelikanku setelan yang cocok ku pakai di malam hari. Ini memang gaun santai tapi panjang-nya terlalu berlebihan oppa, Sementara untukmu sendiri, Kau justru membeli setelan yang memiliki celana pendek seperti itu. Kau sungguh tak adil, Tidak. Kau tak memiliki selera fashion sama sekali".
Kyuhyun melanjutkan senyumnya dengan, "Lalu kau ingin baju yang seperti apa hmm? Setelan yang memperlihatkan kakimu atau sebagian tubuhmu, Begitu?". Kyuhyun menggeleng dengan sangat berlebihan, "Kau tahu? Jika bisa bahkan aku ingin membakar semua setelan kerjamu. Kenapa? Ouwh, Setelan kerjamu sama sekali tak layak pakai. Bagaimana bisa setelan-setelan itu memiliki model yang memperlihatkan bagian-bagian tubuhmu? Astaga, Tak boleh ada yang menikmati tubuh indah istriku sekali pun itu hanya melalui sebuah pandangan. Hanya aku yang boleh menatap keseluruhan dirimu".
Hyun Jin membuka mulutnya setengah tak percaya.
"Ouwh. Selain memiliki otak mesum, Kau juga ternyata memiliki pemikiran sangat kuno dan posesif. Setelan kerjaku itu sudah sangat sempurna untukku oppa dan baju yang kau belikan ini astaga lihat saja, Panjang-nya bahkan hampir menyapu lantai".
Kyuhyun melanjutkan dengan kembali tersenyum, "Aku suka. Setidaknya kakimu yang seksi tak terlihat sayang".
"Cih". Hyun Jin melanjutkan, "Kau pikir aku akan suka para wanita diluar sana menatap penuh nafsu kakimu? Jika kau melarang kakiku terlihat, Harusnya kau juga begitu. Harusnya kau juga membeli celana panjang bukan pendek dan memperlihatkan kakimu begini".
"Eomma-appa. Apa yang sebenarnya kalian rebut-kan?". Seru Eun Na sembari mengunyah roti selai cokelat-nya.
Kyuhyun masih tersenyum padanya ketika pria menyebalkan itu berkata, "Eun Na-ya, Kau lebih suka eomma dengan pakaian seperti ini atau pakaian yang terbuka?".
Eun Na meliriknya sekilas lalu dengan polosnya berkata, "Tentu saja seperti ini. Eomma hanya milik appa, Eomma tak boleh memakai pakaian yang terbuka".
Hyun Jin melebarkan mulutnya tak percaya.
"Benar sekali". Kyuhyun tersenyum lebih lebar.
"Appa, Aku suka bajumu. Terlihat sangat sempurna dan keren". Lanjut Eun Na sembari menyesap susu cokelat-nya.
Kyuhyun semakin melebarkan senyumnya dengan menatapnya seolah baru saja mendapat satu suara dukungan terbaru.
"Jadi seperti ini kalian berdua hmm? Baiklah, Mulai hari ini aku tak mau lagi tidur denganmu oppa dan Eun Na-ya, Eomma tak akan membacakanmu dongeng pengantar tidur lagi. Eomma marah sekarang".
"Say—".
"Eomma tak bisa tidur tanpa pelukan appa dan eomma juga menyayangi Eun Na jadi yang eomma katakan itu tak akan pernah terjadi". Sambung Eun Na dengan sangat polos
Kyuhyun tertawa di hadapannya dengan raut yang sangat senang.
"Aku serius oppa, Aku benar-benar marah sekarang".
Pria menyebalkan itu hanya mengangguk kemudian maju satu langkah untuk mendekap tubuhnya sembari berkata, "Haaa. Menyenangkan sekali memiliki dukungan, Ternyata seperti ini rasanya memiliki seorang putri yang selalu mendukung ayahnya".
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Honeymoon, End.
Romance"Istrimu? Aku?". "Hmm, Istriku. Kau". Kau tak bisa mengatakan tak siap jika cinta datang untuk memasuki hatimu. Siapapun berhak merasakan dan mendapatkan cinta, Hanya ada satu yang tak boleh kau langgar yaitu mencintai seseorang yang sudah menjadi m...