Confession And Regret-10(b)

992 100 13
                                    

Dua jam sebelum kejadian.

"Kenapa lagi? Kenapa menampilkan raut wajah seperti itu hmm?".

"Oppa".

"Ng".

Menghela nafasnya kesal, Hyun Jin menggeleng di tempatnya duduk dengan posisi suami menyebalkannya yang masih mengemudikan mobil.

Kyuhyun tersenyum, "Kenapa sayang? Apa aku membuatmu kesal?".

"Aku kesal pada diriku sendiri, Tidak. Aku kesal pada perutku".

Kyuhyun melirik pada perut istrinya kemudian kembali berkata, "Ada apa dengan perutmu? Perutmu terlihat baik-baik saja". Dengan nada lebih menggoda, Ia melanjutkan, "Ataukah di balik perutmu itu sudah ada bayiku?".

Hyun Jin menegang sembari menghentikan pergerakan tangannya yang bermain diatas perutnya sendiri.

Darimana pria menyebalkan ini...

"Darimana kau tahu?".

"Ng?".

Menggeleng cepat, Hyun Jin setengah berdeham untuk melanjutkan, "Maksudku, Apakah sangat jelas terlihat jika aku sedang lapar?".

Kyuhyun menggeleng sembari tersenyum, "Kau ingin makan lagi?". Melirik pada beberapa bungkus biscuit yang berada di pangkuan istrinya, Kyuhyun berkata, "Apa itu tidak cukup? Apa kita perlu untuk membeli makanan ringan lagi?".

Melirik pada beberapa makanan ringan yang berada diatas pangkuannya, Hyun Jin memejamkan mata sebentar untuk kembali menggeleng.

Apakah ikatan batin itu memang ada?

Ataukah bayi di dalam perutnya yang mengirimkan sebuah kode tersembunyi tentang keberadaannya pada ayahnya?

"Sayang?".

"Emmm, Aku tak mau makanan ringan. Aku lapar, Maksudku benar-benar lapar. Mendadak aku menginginkan ayam goreng".

Kyuhyun tersenyum kembali sembari menggunakan sebelah tangannya untuk mengusap rambut panjang istrinya dengan satu tangan lagi yang memegang kemudi, "Aku tak masalah dengan nafsu makanmu yang meningkat akhir-akhir ini, Benar-benar tidak masalah. Tapi sayang kita sudah makan di café wahana tadi dan yang kau pesan bisa dikatakan makanan-makanan berat, Aku tak melarangmu makan lagi tapi aku tak mau pencernaanmu terganggu".

Hyun Jin memberenggut mengerti.

Entah.

Akhir-akhir ini nafsu makannya memang gila.

"Tapi jangan salahpaham". Sambung Kyuhyun, "Sekali lagi kukatakan, Aku tak melarangmu makan".

"Ye, Oppa. Aku mengerti".

Apakah menatap lampu jalanan yang indah bisa mengurangi rasa laparnya saat ini?

Sial, Lidahnya benar-benar menginginkan ayam goreng sekarang.

'Ya-ya-ya. Kau sadar ini pesanan makananmu yang ke berapa? Astaga, Kim Hyun Jin-ssi kau bisa membuat perusahaan ini jatuh bangkrut. Tidak, Tidak. Untuk selanjutnya gunakan uangmu sendiri untuk memesan makanan, Berhenti memakai kartu perusahaan'.

Kyuhyun menggeleng dengan helaan nafasnya yang panjang.

"Emmm sepertinya di depan sana ada satu kedai yang masih buka, Setahuku mereka menjual ayam goreng. Kau mau?".

Membalik tubuhnya dengan cepat untuk menatap suami menyebalkannya kembali, Hyun Jin mengangguk lebih antusias.

"Boleh? Kau mengizinkan?".

"Aku tak pernah bilang melarang sayang. Hooo astaga, Aku sudah gila jika membatasi atau pun melarang istriku untuk makan. Aku hanya sedikit khawatir pada sistem pencernaanmu".

Perfect Honeymoon, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang