Confession And Regret-9

983 93 7
                                    

"Kau gila? Tidak".

Ni Rin menggeleng akan kalimat yang baru saja keluar dari mulut sahabatnya, "Kau memang sudah gila. Tidak, Tidak. Aku tak mau ikut campur lagi masalah apapun yang menyangkut dirimu, Mulai detik ini urus dirimu sendiri dan jangan pernah libatkan aku lagi. Ouwh, Astaga kepalaku".

"Tapi hanya kau yang bisa membantuku".

"Tidak dengan menggugurkan kandunganmu, Hyun Jin-ah". Sambung Ni Rin frustasi.

"Aku tak mengatakan akan menggugurkannya".

Mengambil posisinya untuk duduk kembali diatas sofa, Ni Rin melanjutkan, "Sama saja. Kau meminta bantuan dariku untuk mengatur pertemuan dengan brengsek itu, Kau akan memberitahu padanya jika kau saat ini sedang mengandung, Kau ingin mengatakan padanya agar tak menganggu hidupmu lagi. Yah, Sial". Menghela nafas panjang sembari memejamkan mata sebentar, Ni Rin menambahkan, "Kau pikir semuanya akan berjalan semudah dan segampang itu? Sial, Lee Joo Na bukan orang yang mudah menyerah. Jika dengan hanya mengatakan hal seperti itu padanya menurutmu ampuh membuatnya mundur, Kenapa tak kau katakan padanya sejak awal? Dia dengan jelas sudah memberi ultimatum padamu untuk tak lagi mengandung anak Cho Kyuhyun, Menurutmu keadaan sial seperti apa yang akan terjadi jika dengan sangat terang kau mengatakan padanya kondisimu saat ini hahh? Kau pikir brengsek sepertinya akan berubah menjadi seseorang yang baik hati? Kau pikir hatinya akan tersentuh? Sial, Dengan jelas dia memiliki dendam pribadi pada suamimu dan diatas itu semua, Dia menyukaimu. Bukan hanya nyawa Cho Kyuhyun yang terancam tapi juga nyawamu sendiri, Nyawa calon bayimu. Sadarlah, Hyun Jin-ah. Berhenti untuk merasa khawatir dan takut yang berlebihan, Kau juga harus mulai memperhatikan kondisi mental dan tubuhmu sendiri, Saat ini kau membawa nyawa lain di dalam tubuhmu, Kau tak boleh terus berada dalam tekanan, Tak baik untuk kesehatan bayi kecilmu yang ada di dalam sana".

"Tapi aku—".

"Aku mengerti tapi cobalah, Cobalah untuk membagi sedikit saja bebanmu pada suamimu, Cobalah untuk lebih percaya padanya. Aku lebih dari seratus persen yakin, Dia bisa mengatasi semuanya untukmu. Jangan menjadikan semua ini bebanmu sendiri, Sampai kapan kau akan seperti ini? Jangan biarkan brengsek itu terus mengontrol hidupmu. Sedikit saja hargai ketulusan suamimu sendiri, Dia benar-benar tak ingin kau terluka. Cho Kyuhyun sialan itu benar-benar tak mau menempatkanmu dalam bahaya".

"Kau berucap seolah-olah seperti aku benar-benar tak bisa mempercayai suamiku sendiri".

"Bukannya memang begitu?". Memperbaiki posisi duduknya, Ni Rin menambahkan, "Sekali lagi kukatakan. Aku mengerti, Aku memahami apa yang kau rasakan dan takutkan tapi jangan membuat ketakutan dan kecemasanmu menjadi senjata yang akan menghancurkanmu sendiri. Cobalah untuk lebih terbuka dengannya. Cobalah untuk mengatakan semua kegelisahanmu padanya, Seberat dan sesulit apapun itu aku yakin Cho Kyuhyun akan lebih menyukai fakta kau yang berterus terang padanya daripada kau yang menyembunyikan semuanya dan menderita sendiri".

Ni Rin menambahkan dengan sedikit lebih serius, "Aku serius, Hyun Jin-ah. Opsi kau ingin menemui brengsek itu bukanlah yang terbaik, Brengsek itu mendadak menghilang dan belum memunculkan batang hidung-nya setelah kejadian di pesta malam itu aku juga yakin karena dia sedang menyusun strategi untuk membalaskan rasa kesal dan bencinya pada suamimu dan disaat seperti inilah kau harus tetap tinggal disisi pria kejam itu, Dia bisa membunuh brengsek itu dengan mudah tapi diatas semua itu yang paling dia butuhkan adalah kau".

Menghela nafas panjang sembari bersandar pada sofa tempatnya duduk, Hyun Jin memijat kepalanya, "Apa ini benar Lee Ni Rin yang kukenal?".

Ni Rin mengangkat satu alisnya bingung.

"Seingatku, Dulu kau adalah orang yang paling lantang menyuruhku untuk segera berpisah dan mengakhiri hubungan konyol ini. Katamu, Cho Kyuhyun bukanlah pria yang tepat untukku. Dia hanya akan memberiku penderitaan lalu sekarang kau justru berbalik menjadi orang yang paling menentang aku berpisah darinya". Menyunggingkan sedikit senuymnya, Ia menambahkan, "Kau terlihat lucu".

Perfect Honeymoon, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang