Part Of My Life-8

1.6K 130 5
                                    

"Bergeraklah".

"Kapan?".

"Besok malam".

-J-

"Ni Rin-ah, Sore ini aku akan—".

"Tidak".

Hyun Jin mengernyit sembari tersenyum simpul, "Memangnya kau tahu apa yang akan kukatakan?".

"Anak kecil itu sudah mengatakan ini padaku,'Imo, Sore ini aku akan bermain denganmu lagi'.". Ni Rin menghela nafasnya sangat berlebihan kemudian melanjutkan, "Kali ini apa lagi? Kemarin kau bilang akan ikut bergabung saat rapat di siang hari tapi apa? Kau tiba-tiba mengirim pesan hingga akhirnya aku harus menjaga putrimu itu sampai sore hari, Tidak. Bahkan sampai menjelang malam hari".

Ni Rin menaikkan satu alisnya bingung saat melihat wajah sahabatnya yang tersenyum, "Kenapa tersenyum seperti itu?".

"Aku senang mendengar satu kata dalam kalimatmu". Hyun Jin melanjutkan dengan senyum sumringah-nya ketika Ni Rin belum kembali bersuara, "Putrimu. Rasanya aku benar-benar telah memiliki seorang anak".

Menggeleng sembari berjalan menuju sofa yang berada di dekat jendela, Ni Rin melanjutkan, "Wah, Bahaya. Ini benar-benar bahaya".

Hyun Jin mengikutinya dengan ikut duduk di sampingnya masih dengan mengumbar senyuman, "Bahaya? Kenapa? Apa akan terjadi peperangan?".

Ni Rin menatapnya tak percaya sembari melanjutkan dengan sedikit emosional, "Aku bosan mengatakan ini tapi tak apa kuulangi jika kau belum juga mengerti. Anak itu bukan putri—".

"Putriku". Hyun Jin mengangguk menatapnya masih dengan mengembangkan senyumannya, "Anak itu hanya anak dari pria yang kebetulan menjadi suamimu selama enam bulan, Anak itu jelas bukan darahmu jadi tak perlu menyayanginya apalagi membuat dirimu mulai nyaman padanya. Kau yang akan susah nantinya, Anggap saja anak itu seperti anak-anak yang lain yang tak perlu sampai kau berikan kasih sayang dan cinta tulus". Hyun Jin kembali mengangguk, "Itu kalimat yang selalu kau ucapkan padaku".

"Kim Hyun Jin—".

"Tenang saja, Aku tak lupa akan kenyataan yang ada Ni Rin-ah".

Menghela nafasnya pendek, Ni Rin melanjutkan sembari menaikkan satu kakinya keatas sofa, "Apa kau mencintai pria kejam itu?".

"Siapa?".

"Jangan berpura bodoh, Siapa lagi yang biasanya kusebut pria kejam selain suamimu itu?". Ni Rin melanjutkan dengan, "Kuulangi dan kulengkapi pertanyaanku, Apa kau mulai menyimpan rasa pada pria itu? Apa hatimu mulai bergerak untuk mencintai Cho Kyuhyun? Jawab aku".

Apa ada jawaban atas dua pertanyaan sahabatnya ini?

Apa jawaban itu ada di dalam hatinya?

"Kim Hyun Jin-ssi, Aku bertanya padamu".

Menarik nafas sangat dalam sembari tersenyum masam, Hyun Jin berdiri untuk kemudian berjalan menuju kamar tidurnya, "Aku harus membangunkan suamiku, Sudah waktunya dia sarapan. Ah, Rapat jam sepuluh pagi ini aku akan ikut denganmu tapi tak perlu menungguku untuk berangkat bersama karena Kyuhyun oppa akan mengantarku".

"Yahhhh. Kim Hyun Jin, Yahhh. Hyun Jin-ah kau belum menjawab pertanyaanku. Yahhhh. CHO HYUN JIN YAKKKKKK".

.

.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul dua siang ketika wanita yang menjadi istrinya selama tiga bulan ini masih berkutat pada tablet kecil kerjanya.

Benarkah sudah tiga bulan? Rasanya belum.

Atau sudah?

Sial, Ia tak pernah menghitung waktu yang berjalan.

Perfect Honeymoon, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang