Confession And Regret-7

933 95 6
                                    

Pernah memiliki tapi tak sempat mempertahankan.

Pernah bersama tapi tak sempat mengenal.

Pernah tertawa berdua tapi tak sempat memahami.

Pernah bahagia tapi tak sempat berbagi kesedihan.

"Berhenti menangis".

Tidak.

Air matanya yang menjadi masalah, Ia bahkan tak ingin menangis sekarang. Air matanya tiba-tiba mengalir seolah mengerti perasaan hatinya saat ini.

Hatinya yang terluka.

Hatinya yang takut.

Hatinya yang egois.

Hatinya yang khawatir.

Memejamkan mata sembari menghela nafas panjang, Kyuhyun menghentikan pergerakan tangan istrinya yang membalut luka diatas tangan kanannya akibat pria brengsek itu.

"Kau sudah tiga puluh menit diam dan terus menangis. Kenapa? Kau menyesal akan keputusanmu sendiri yang memilih ikut bersamaku? Kau ingin tetap bersama brengsek itu?".

'Jangan dengarkan brengsek itu, Hanya dengarkan aku'. Sambung Kyuhyun tegas, 'Tatap mataku dan katakan apa yang kau pilih, Aku akan menghormati semua keputusanmu'.

Mengangguk sembari menghela nafas sangat panjang, Hyun Jin berjalan melewati tubuh suami menyebalkannya menuju kearah dimana pria brengsek itu duduk bersandar pada tembok yang dingin.

'Bagus'. Joo Na tersenyum meremehkan, 'Aku tahu, Kau tak bodoh seperti pria kejam itu. Aku tahu kau pasti akan lebih memilihku'. Tambah Joo Na dengan sebelah tangan yang menahan sakit diatas kakinya.

'Berdiri'.

'Kau bukan hanya cantik, Kakakmu memang tak salah saat mengatakan adiknya adalah wanita dengan otak yang cerdas'.

'Berdiri'.

'Dan ka—'.

'Berdiri, Kubilang berdiri'. Sambung Hyun Jin datar.

Dengan menahan semua rasa sakit di sekujur tubuhnya, Joo Na menggunakan sebelah kakinya sebagai tumpuan-nya berdiri. Ia baru melangkah satu langkah saat tubuhnya harus kembali jatuh tersungkur keatas lantai yang dingin karena satu tamparan keras dari wanita di hadapannya.

'Sial. Apa yang kau lakukan Kim Hyun Jin?'.

'Balasan karena kau membuat tangan suamiku berdarah'.

'Apa?'.

Berjongkok tepat di samping tubuh pria brengsek ini, Hyun Jin melanjutkan, 'Bukankah sangat jelas sudah kukatakan padamu untuk tak pernah menyentuh suamiku?'.

'Apa?'.

'Aku dengan jelas mengatakannya padamu brengsek, Jangan pernah berani melukai suamiku meski pun hanya sebuah luka kecil. Kau menyetujuinya dan untuk itu aku setuju atas semua perintah sialanmu itu, Kau mengatakan kau tak akan menganggu suamiku lagi jika aku sudah bersamamu, Kau berjanji tak akan melukainya dalam keadaan atau situasi apapun tapi apa? Kau baru saja melukai tangannya di hadapanku'.

'Aku tak menusuknya dengan—'.

'Tetap saja kau melanggar peraturan brengsek'.

Joo Na tersenyum menyeringai, 'Lalu apa? Kau lebih memilih ikut dengannya? Yah, Kim Hyun Jin-ssi. Aku memang menyukaimu tapi aku tak main-main dengan apa yang kukatakan, Cho Kyuhyun brengsek itu benar-benar akan mati jik—'.

Perfect Honeymoon, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang