"Apa sekarang kau punya hobby baru? Kenapa suka sekali menambah luka diatas kulit tubuhmu?". Seru In Ha kesal sembari membersihkan bekas sayatan tepat di lengan atas Kenichi.
"Menyusahkan asal kau tahu saja. Sungguh, Kalian benar-benar menyusahkan. Kau, Kang Sung Woon dan siapa namanya? Lee Joo Na? Sial, Kenapa kalian semua disini? Kenapa kalian menjadikan tempatku sebagai persembunyian?". Lanjut In Ha semakin berapi.
"Kau tak bisa sehari saja tak marah-marah padaku? Sial, Telingaku bisa pecah mendengar suaramu yang terus marah".
"Apa? Sial? Kau mengumpat padaku? Yah, Kenichi-ssi. Kau tahu kenapa Kim Hyun Jin tak pernah suka padamu? Kau tahu?".
"Kepalaku sakit tak perlu—".
"Karena kau luar biasa brengsek. Kau bedebah sialan yang tak tahu bagaimana cara memperlakukan wanita dengan baik, Kau bahkan mengumpat pada wanita yang mengandung anakmu".
Kenichi meyeringai, "Jadi sekarang kau sudah menerima kenyataan kau mengandung calon bayiku? Akhir-akhir ini aku tak pernah mendengar lagi tentang kau yang akan menggugurkan benihku".
Menyelesaikan balutan sayatan luka Kenichi, In Ha berdiri untuk kemudian berkata, "Tenang saja, Secepatnya kau akan mendengar kabar benih sialanmu yang berada di dalam perutku telah mati".
"CHA IN HA-SSI, JANGAN BERANI-BERANINYA KAU—".
Sung Woon datang dari arah berlawanan saat In Ha semakin jauh berjalan menuju ke dalam kamarnya.
"Kalian sudah seperti pasangan suami-istri yang mempeributkan tentang berapa banyak anak yang akan kalian miliki nanti". Seru Sung Woon.
"Tak usah ikut campur". Tegas Kenichi, "Sebaiknya kau melaporkan tentang pengintaian yang kusuruh jika tak mau satu jari tanganmu hilang".
Sung Woon menelan salivanya sulit lalu melanjutkan, "Hyun Jin-ku sudah sadar dar—".
"Berhenti menyebutnya Hyun Jin-ku, Sial. Kau tak pantas dan dia bukan milikmu, Bagaimana bisa dia menjadi Hyun Jin-mu?".
Sung Woon melanjutkan dengan setengah hati, "Intinya, Pengintaian yang kulakukan selama beberapa hari ini di rumah sakit bisa dikatakan berjalan mulus. Hyun Jin sudah sadar, Seperti yang kukatakan sebelumnya tak ada yang perlu di khawatirkan sebab dia hanya beristirahat agar kondisi tubuhnya tetap stabil mengingat dia sedang mengandung saat ini".
Sial.
Satu fakta itu baru ia ketahui beberapa hari yang lalu.
Wanita yang harusnya menjadi miliknya kembali mengandung benih dari pria kejam itu.
"Aku memang tak bisa melihatnya secara raga tapi dari informasi di lapangan yang berusaha ku kumpulkan, Kondisi Hyun Jin sudah jauh lebih membaik dan stabil daripada beberapa waktu yang lalu saat Cho Kyuhyun brengsek itu tak sadarkan diri". Lanjut Sung Woon.
"Tapi kau yakin bukan tak ada yang mencurigaimu? Kau tak melakukan hal-hal mencurigakan disana kan? Kau bisa memastikan Na Wang Sik tak melihatmu saat melakukan pengintaian?".
"Jika Na Wang Sik melihatku maka aku tak akan bisa berada disini detik ini untuk melaporkan hasil pengintaian yang kulakukan padamu". Sambung Sung Woon kesal.
"Bagus". Kenichi mengangguk, "Cho Kyuhyun, Bagaimana dengan pria itu?".
Menghela nafasnya frustasi, Sung Woon melanjutkan, "Sayangnya pria kejam itu juga sudah membuka kedua matanya".
"Apa?".
"Padahal aku berharap dia mati, Besar harapanku dia tak membuka matanya lagi tapi ternyata dia masih sanggup bertahan".
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Honeymoon, End.
Romance"Istrimu? Aku?". "Hmm, Istriku. Kau". Kau tak bisa mengatakan tak siap jika cinta datang untuk memasuki hatimu. Siapapun berhak merasakan dan mendapatkan cinta, Hanya ada satu yang tak boleh kau langgar yaitu mencintai seseorang yang sudah menjadi m...
