"Apa ada sesuatu yang kulewatkan, Hyung?".
Wang Sik tersenyum sembari menyesap kopi hitam-nya.
Pagi yang cerah untuk kabar yang menggembirakan.
"Keparat itu belum sadarkan diri hingga pagi ini".
Sun Woo menghela nafasnya malas untuk kemudian duduk di samping Wang Sik, "Kau tersenyum hanya karena itu? Kupikir kau membawa berita kematian-nya".
"Sudah kukatakan padamu, Masih terlalu dini untuk keparat itu mati. Setidaknya dia harus merasakan penderitaan dulu".
"Kenapa memilih cara yang sulit jika ada yang gampang?". Gumam Sun Woo sangat pelan, Ia melanjutkan, "Bagaimana dengan para kurcaci-nya?".
Wang Sik mengernyit.
Sun Woo melanjutkan, "Maksudku para pengikutnya. Para pengawal berbadan besar dan jeleknya itu, Mereka sama sekali tak melakukan pergerakan? Atau setidaknya menculik keparat itu dari rumah sakit".
Wang Sik menyimpan gelas kopi-nya keatas meja untuk kemudian mengangguk, "Sejauh ini tak ada yang mencurigakan tapi aku juga yakin jika mereka sedang merencanakan sesuatu untuk membawa keparat itu keluar dari rumah sakit secara diam-diam".
Menghela nafas dengan terlalu berlebihan, Sun Woo melanjutkan, "Apa sesakit itu pukulan-pukulan Kyuhyun malam itu? Luar biasa jika mengingat hingga hari ini keparat itu belum sadar".
"Jika kau mau tahu jawaban-nya, Pasang saja badanmu sendiri untuk Kyuhyun pukuli. Saat itu kau akan tahu betapa mengerikannya jika kau mengusik sesuatu yang dijaga dan dilindungi Cho Kyuhyun".
Sun Woo menelan saliva-nya sulit.
Wang Sik melanjutkan dengan tersenyum kecil, "Omong-omong soal pria kejam itu, Dimana dia? Aku belum melihatnya pagi ini".
"Dia sedang bercocok-tanam oppa jadi tak bisa diganggu". Sahut Dam yang sejak tadi diam.
Wang Sik menampilkan raut bingung.
Sun Woo kembali menghela nafasnya malas untuk berkata, "Ouwh, Kau yang paling tua disini hyung tapi istilah seperti itu saja sudah membuat wajahmu dipenuhi kebingungan".
"Yak, Kau—".
"Sudahlah, Lupakan pria kejam itu. Sudah empat hari, Tidak. Tepatnya sejak Hyun Jin noona kembali ke rumah ini, Kamar adalah tempat favorit Cho Kyuhyun".
.
.
"Singkirkan tanganmu, Aku tak bisa bergerak. Ini sudah pukul tujuh, Aku harus mempersiapkan keperluan sekolah Eun Na, Aku juga harus ke kantor hari ini".
Kyuhyun semakin mempererat dekapan tangannya.
"Oppaaaa. Sebenarnya kau mendengarku atau tidak?".
Kyuhyun berbisik tepat diatas kepalanya, "Sebentar lagi sayang, Aku masih mengantuk".
"Kau tidur saja kembali jika masih mengantuk dan biarkan aku melakukan tugas-ku. Aku harus membangunkan Eun Na sekarang. Oppaaaa".
Kyuhyun menggeser sedikit tubuhnya untuk kemudian tersenyum menatapnya dengan wajah khas bangun tidur-nya.
"Aku seperti memiliki dua anak sekarang. Eun Na yang harus ku perhatikan dan kau yang mendadak berubah menjadi bayi besar. Kau tahu jika kau aneh akhir-akhir ini oppa?".
"Aneh?".
"Ng. Tidak biasa-nya kau suka mengulur waktu dipagi hari tapi sudah empat hari ini kau menjadi malas bangun pagi, Kau menghambat tugas-tugas pagiku".
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Honeymoon, End.
Romance"Istrimu? Aku?". "Hmm, Istriku. Kau". Kau tak bisa mengatakan tak siap jika cinta datang untuk memasuki hatimu. Siapapun berhak merasakan dan mendapatkan cinta, Hanya ada satu yang tak boleh kau langgar yaitu mencintai seseorang yang sudah menjadi m...