Kyuhyun tak dapat membohongi debaran jantungnya yang menggila dan hasrat-nya yang menggema sebagai seorang pria dewasa saat wanita yang resmi menjadi istrinya ini menarik lepas tali jubah baju tidurnya. Ia menelan salivanya susah payah saat istrinya ini mulai menjatuhkan jubah tidurnya ke lantai, Hyun Jin hanya menyisakan satu kain tipis sialan yang membalut tubuhnya yang sempurna.
Kyuhyun berdeham untuk menormalkan debaran jantungnya, "Kenapa membuka bajumu?".
Hyun Jin berjalan kearahnya dengan wajah yang sedikit... Sedih?
Gadis itu ikut duduk bersamanya diatas ranjang kamar apartemen ini, "Kau tak bisa melihatnya?".
Melihat apa?
Kyuhyun mulai frustasi.
Apa lagi ini?
Apa yang harus ia lihat?
Apa gadis ini berusaha untuk menggodanya?
Atau...
"Bekas ini baru saja kudapatkan karena aku berani pergi setelah dia dengan jelas melarang". Kyuhyun mengernyit, "Dia menghempas tubuhku kasar hingga menabrak ujung meja".
Kyuhyun membawa pandangannya pada sebelah bahu istrinya yang terlihat memerah.
Sial... Siapa yang berani menorehkan memar seperti itu diatas tubuh istrinya?
Apa orang itu sudah bosan hidup?
Hyun Jin melanjutkan dengan mengangkat rambutnya untuk memperlihatkan leher bagian belakangnya, "Ini sudah cukup lama, Mungkin yang bisa terlihat sekarang hanya bekas sayatan-nya". Hyun Jin menurunkan rambutnya kembali untuk memandangnya, "Aku lupa tepatnya kesalahan apa yang kulakukan padanya waktu itu, Dia meneleponku dan meminta untuk bertemu di salah satu hotel. Saat akhirnya aku datang, Dia tiba-tiba menyerangku dengan memecahkan botol alcohol-nya, Serpihan botol itu dia goreskan tepat di belakang leherku".
Entahlah.
Cerita yang ia ceritakan saat ini bukanlah sebuah cerita kebahagiaan tapi hatinya menjadi sedikit lebih hangat saat melihat reaksi pria menyebalkan ini yang mengeraskan garis rahangnya kuat.
Mengangkat sedikit gaun tidurnya, Hyun Jin menatap bekas luka di pahanya dengan miris, "Ini saat tepat sembilan bulan kami menjalin hubungan, Dia tiba-tiba menciumku. Aku yang kaget langsung menamparnya lalu dia membalas dengan menumpahkan kopi yang masih panas".
Menarik nafasnya dalam, Hyun Jin mengangguk lalu kembali menurunkan satu tali gaun tidurnya.
Tepat di sekitar dadanya.
Kyuhyun memang belum membuka mulutnya untuk bicara tapi jelas dari tatapan pria menyebalkan itu menunjukkan dia sedang tidak baik-baik saja.
"Luka di dadaku".
"Cukup".
Hyun Jin melanjutkan, "Luka ini membuatku harus berakhir di rumah sakit selama satu minggu. Dia marah padaku hanya karena aku tak mengangkat teleponnya sekali, Dia memukulku sangat keras hingga akhirnya aku jatuh tersungkur. Dia mengambil pisau yang sudah dia panaskan, Dia menyimpan pisau panas itu diatas dadaku. Dia bilang jika aku ini miliknya jadi dia berhak melakukan apapun pada tubuhku, Aku sudah sangat kesakitan saat itu tapi dia tak berhenti memukuli tubuhku bahkan sesekali menarik rambutku kasar. Aku harus melakukan sebuah operasi untuk menyamarkan bekas pisau panas yang ia torehkan diatas dadaku ini".
Kyuhyun berdiri dengan cepat dengan sebelah tangannya yang terkepal kuat.
Pria itu berjalan kearah jaket hitamnya, Kyuhyun seperti mencari sesuatu di dalam jaket hitam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Honeymoon, End.
Romance"Istrimu? Aku?". "Hmm, Istriku. Kau". Kau tak bisa mengatakan tak siap jika cinta datang untuk memasuki hatimu. Siapapun berhak merasakan dan mendapatkan cinta, Hanya ada satu yang tak boleh kau langgar yaitu mencintai seseorang yang sudah menjadi m...