"Ahhhh-emmm-oahapphaahaaah".
Terkadang jurang pemisah antara baik dan buruk dalam hidup ini begitu tipis.
Hal yang terlihat salah atau dalam pandangan orang lain tidak baik, Terkadang sangat benar untuk diri sendiri.
Pun begitu sebaliknya.
Bahwa tak ada yang dapat mengukur atau memberi batasan bahagia seseorang.
Seseorang bisa bahagia dari hal yang sangat kecil bahkan saat rasa bahagia itu sama sekali tak berguna di mata orang lain.
Ada banyak alasan kebahagiaan di dunia ini pun ada banyak alasan kebodohan yang membuat bahagia.
"Sayang".
Hyun Jin masih tak mengerti bagaimana caranya memberikan respon di saat-saat seperti ini, Dalam keadaan dirinya yang berada diatas kenikmatan yang sialan membuatnya melayang.
Tak ada yang salah tapi sesungguhnya ini salah.
Pria ini, Pria yang sedang menguasai tubuhnya bukanlah pria selamanya.
Tapi rasa ini sudah tak bisa ia hindari lagi.
Kyuhyun tersenyum sembari menempatkan sebelah tangannya keatas kening istrinya yang mengkerut.
"Buka matamu".
Hyun Jin masih menggeleng dengan menggigit bibir bawahnya.
"Aku ingin melakukannya dengan benar kali ini, Buka matamu hmm? Tatap aku".
Dengan sangat perlahan, Hyun Jin membuka mata dan hal yang pertama segera tersaji adalah wajah suami menyebalkannya yang sedang tersenyum dan membelai sebelah pipinya.
"Aku ingin kau tahu jika kali ini aku melakukannya dengan kesadaran penuh, Aku brengsek karena saat itu harus mabuk dan berakhir dengan melakukan itu".
Apa ia sudah pernah mengatakan hal ini?
Jika senyum Cho Kyuhyun dan pancaran matanya setiap kali menatapnya tak ada dua-nya.
Pria ini sialan mampu membuat jantung beserta seluruh organ tubuhnya mengalami disfungsi hanya lewat sebuah tatapan atau senyuman.
"Kau mengizinkanku untuk m—".
"Oppa". Memejamkan mata sebentar untuk merasakan kehangatan tangan suaminya yang tersimpan diatas perutnya, Hyun Jin melanjutkan, "Kau sudah membuatku seperti ini. Kau sudah merobek lingerie yang kupakai. Kau sudah menyentuh tubuhku selama dua puluh menit, Bukan. Kau sudah menyentuhku hampir satu jam lebih. Kau sudah mencetak semua tanda ini diatas tubuhku. Terhitung sudah berapa kali kau mencumbuku malam ini? Lalu apa, Kau baru meminta izin sekararang? Sial".
Kyuhyun melebarkan senyumnya.
Pria menyebalkan itu kemudian duduk untuk membuka kemeja hitam yang merekat begitu sempurna ditubuhnya, Lalu menariknya untuk ikut duduk tanpa meninggalkan torehan senyumnya yang memabukkan.
Hyun Jin merasa terintimidasi dengan tatapan penuh hasrat Kyuhyun.
Dengan gerakan pelan ia membawa kedua tangannya untuk menutupi dadanya yang terlalu terekspos
Tapi sebelah tangan Kyuhyun lebih cepat bergerak untuk menahan tangannya.
"Tak perlu ditutupi, Kau indah".
Menelan salivanya sulit dengan debaran jantung yang semakin meningkat, Hyun Jin mengalihkan pandangannya untuk berkata, "Ja-jangan menggodaku".
Terdengar suara tawa kecil beserta helaan nafas suaminya yang sangat ringan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Honeymoon, End.
Romance"Istrimu? Aku?". "Hmm, Istriku. Kau". Kau tak bisa mengatakan tak siap jika cinta datang untuk memasuki hatimu. Siapapun berhak merasakan dan mendapatkan cinta, Hanya ada satu yang tak boleh kau langgar yaitu mencintai seseorang yang sudah menjadi m...