Something That Was Forgotten-10

901 82 4
                                    

Kyuhyun tak berhenti menghela nafasnya frustasi mendapati wanita yang menjadi pemilik hatinya jatuh tak berdaya dalam pelukannya beberapa saat yang lalu.

Ketakutan dan kecemasan yang tinggi kembali menghampirinya hingga membuat dadanya terasa sangat sesak.

Tubuh istrinya yang terus berkeringat dan suhu tubuhnya yang sangat panas membuat otaknya sudah tak mampu untuk berpikir.

Sungguh, Gadis ini sudah terlalu dalam dan jauh masuk ke dalam dirinya.

"Kau sudah bisa merubah raut wajahmu itu oppa, Unnie sudah baik-baik saja. Kau juga sudah menengar langsung penuturan dokter tadi". Seru Dam untuk ke sekian kalinya.

'Tak perlu khawatir, Itu hanya reaksi biasa'.

'Reaksi biasa apa maksudmu? Istriku tiba-tiba jatuh pingsan dan—'.

'Ya-ya-ya, Cho Kyuhyun. Tenanglah sedikit, Kau hanya membuat dokter itu takut padamu. Astaga, Kau sungguh temperamental". Sahut Wang Sik.

Mengatur nafasnya yang sudah sangat berantakan, Kyuhyun memejamkan mata sebentar untuk kemudian berkata. 'Maafkan aku'.

Dokter di hadapannya tersenyum sembari melanjutkan, 'Ouwh, Kau memang sangat tak sabaran Cho Kyuhyun-ssi'. Dokter itu menambahkan dengan menatap Hyun Jin yang masih terbaring, 'Well, Sesungguhnya aku penasaran bagaimana gadis ini bisa membuatmu seperti ini'. Sang dokter kembali tersenyum dengan menatap Kyuhyun, 'Aku sudah mengenalmu cukup lama, Aku tahu bagaimana dirimu dan selama itu pula aku belum pernah melihat wajahmu secemas ini dalam mengkhawatirkan orang lain'.

'Dia bukan orang lain, Dia istriku'.

Dokter itu tersenyum mengangguk dengan berkata, 'Cha In Ha sekali pun kau tidak peduli saat dia pingsan mendadak'. Kembali mengangguk, Dokter itu melanjutkan, 'Tapi aku serius, Tak ada yang perlu kau cemaskan. Istrimu baik-baik saja, Soal kenapa dia bisa tiba-tiba pingsan dugaan sementaraku adalah istrimu mengalami dehidrasi yang cukup parah lalu semakin diperparah lagi dengan perutnya yang kosong. Istrimu sepertinya belum memasukkan apapun hari ini ke dalam mulutnya dan dia sepertinya juga menahan sakit kepalanya yang hebat dalam waktu yang cukup lama hari ini, Aku memeriksa denyut di kepalanya dan wow denyutan-nya sangat keras dan semuanya menjadi satu dengan dia yang tetap memaksa tubuhnya untuk bekerja'.

'Apa yang harus kulakukan?'.

'Ouwh, Dasar anak nakal. Tak ada yang perlu kau lakukan'.

'Noona aku ser—'.

'Benar, Noona. Sial'. Sang dokter mendengus dengan kembali berkata, 'Aku bahkan hampir lupa memiliki seorang adik'.

'Noo—'.

'Aku mengerti, Aku mengerti. Astaga wajahmu luar biasa takut sekarang, Tenang saja. Percaya padaku, Selain aku ini seorang dokter, Aku juga kakakmu, Tak ada gunanya berkata bohong padamu. Tak ada yang perlu kau lakukan, Cukup lebih memperhatikan istrimu khususnya soal jam makan-nya. Kau juga harus memastikan dia mendapat istirahat yang cukup'. Dokter itu berdeham lalu melanjutkan dengan kalimat penuh godaan, 'Jangan kuras tenaga istrimu berlebihan untuk terus memuaskan hasrat-mu yang tinggi itu'.

'Yah, Cho Ahra'.

'Okh, Kau berteriak pada kakakmu? Dimana sopan santunmu Cho Kyuhyun?'.

"Hyun Jin unnie hanya kelelahan. Ahra unnie sudah menekankan padamu jika Hyun Jin unnie baik-baik saja dan tak ada yang perlu di khawatirkan". Lanjut Dam.

Kyuhyun mengangguk sembari berkata, "Apa anak kecil itu sudah tidur?".

"Eun Na?". Dam mengangguk, "Ng, Dia sudah tidur sejak tadi. Kenapa?".

Perfect Honeymoon, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang