Something That Was Forgotten-6

1K 100 4
                                    

"Sebuah kotak paket?".

"Ye, Tuan. Aku menemukan paket ini berada tepat di gerbang utama, Dari nama yang tertera paket ini ditujukan pada nyonya Hyun Jin".

Kyuhyun mengernyit keras sembari menatap kotak paket yang sudah berada dalam genggaman tangannya, Ia lalu kembali menatap pria yang bertugas menjadi kepala penjaga rumahnya untuk berkata, "Istriku sudah ada di dalam? Atau dia belum pulang?".

"Belum. Nyonya Hyun Jin belum pulang".

Kyuhyun mengangguk sebentar kemudian menyerahkan kunci mobil pada pria di hadapannya, "Tak perlu di parkir terlalu jauh. Aku masih harus pergi, Simpan saja di depan sana untuk memudahkanku".

"Ye, Aku mengerti tuan".

-J-

"Kenapa kau tak membawa enam penjagamu? Tidak, Kenapa enam orang yang biasa menjagamu tak terlihat hari ini? Ouwh, Aku juga yang susah dengan berakhir harus mengantarmu pulang".

Hyun Jin tersenyum sembari bersandar pada kursi mobil, "Aku tak pernah meminta untuk diantar pulang, Lee Ni Rin-ssi". Hyun Jin melanjutkan, "Kaulah yang bersikeras untuk mengantarku pulang".

"Hooo. Percayalah, Aku lebih memilih mengantarmu pulang seperti ini untuk ketenangan hatiku sendiri. Setidaknya aku tahu dan melihat sendiri kau yang memang telah sampai di dalam rumahmu, Membiarkanmu pulang seorang diri terlebih malam begini bukanlah satu opsi yang baik. Astaga, Aku benar-benar bisa mati muda jika kau pulang sendiri lalu sesuatu yang buruk kembali menimpamu". Ni Rin menggeleng keras, "Jangan lagi, Hooo".

"Atau kau melakukan ini semua karena takut pada suamiku?". Tutup Hyun Jin dengan tersenyum menggoda.

"Cih". Ni Rin mendengus, "A-aku tak memiliki alasan takut pada pria ke-maksudku pada suamimu itu".

"Benarkah?". Hyun Jin menelisik, "Hmmm tapi di wajahmu sekarang jelas terlihat kau sedang ketakutan. Yah, Lee Ni Rin. Sudah berapa kali kukatakan jika suamiku tak seburuk itu, Dia tak sekejam atau pun semenakutkan yang kau pikir. Dia sangat manis asal tahu saja".

"Cih". Ni Rin membelokkan mobilnya pada satu tikungan terakhir sembari mengangguk, "Kali ini sepertinya aku harus setuju pada gadis kecil itu".

"Gadis kecil itu?".

"Okh. Park Dam, Aku setuju kali ini dengannya". Ni Rin melanjutkan dengan lebih menggebu, "Bahwasanya Cho Kyuhyun hanya bisa bersikap manis jika sedang bersamamu. Ouwh, Pria itu sama sekali tak bersahabat bila dengan orang lain. Kau tahu? Salah satu orang yang pernah bekerjasama dengan kita pernah bekerjasama juga dengan perusahaan milik suamimu, Orang itu mengatakan jika Cho Kyuhyun benar-benar gila. Dia memang professional tapi tersenyum pun tidak bahkan menatap semua orang dengan satu pandangan sama".

"Satu pandangan sama?". Hyun Jin menjadi lebih penasaran, "Pandangan seperti apa?".

Ni Rin meliriknya sekilas, Sahabatnya itu kemudian menambahkan, "Tatapan mengerikan yang membuat orang-orang tak berani berkutik tak berani untuk melakukan perlawanan".

"Benarkah?".

Ni Rin mengernyit, "Kau tersenyum? Kau senang mendengarnya?".

Hyun Jin mengangguk senang.

"Wahhh". Seru Ni Rin sembari menerbitkan garis senyumnya.

Hyun Jin melanjutkan dengan getaran satu nada kebingungan, "Tapi apakah aku bisa terus di sampingnya?".

Ni Rin menghilangkan senyum di wajahnya untuk kemudian berkata, "Aku tahu kurang pantas jika menanyakan hal seperti ini tapi tetap saja aku ingin bertanya sebab aku tak ingin mati penasaran".

Perfect Honeymoon, End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang