29. Papa Bear & Baby's Bear

8.5K 871 180
                                    

Note: Ini adalah keseruan Papa John bersama anak-anaknya yang laknat dan menggemaskan. [Kalau aku minta ramein komentar, bisa ga ya?]

Happy reading
.
.
.

Seo Johnny menatap kedua buah hatinya, buah hati nya bersama Chitta tentunya. Kedua anaknya tengah bermain bersama, quality time bersama anak-anak. Sedangkan Chitta tidak bisa ikut bersama, karena urusan pekerjaan di catering yang banyak pesanan.

Sesekali Johnny terkikik kecil melihat kedua anaknya berdebat yang tengah bingung memasang papan puzzle.

"Aduh embul! bukan disana, tapi yang disini!" runtuk Hendery gemas.

"Ndak mau! Ethan maunya disini!" elak Haechan. Hendery hanya bisa menghela napasnya kesal, Haechan ini keras kepala.

Johnny menampilkan seulas senyuman hangat, kedua netranya bahkan tak luntur menatap anak-anak nya.

"Kakak bener, adek seharusnya naruh potongan puzzlenya di sini" tutur Johnny cepat, pria berstatus ayah 2 anak ini menuturi sang anak dengan baik dan benar.

"Tuh kan! mau ngepas ama temannya" seru Hendery.

Johnny menampilkan senyuman manisnya mengarah kepada kedua anaknya. "Udah kakak ajarin adiknya juga biar bisa ngatur puzzle yang bener" titah Johnny.

"Papa?" panggil Haechan dengan polos. "Aya love you!" lanjut Haechan.

Walaupun umur 5 tahun terbilang sudah mampu untuk berbicara dengan fasih, namun Haechan tidak. Bahkan di umur yang akan menginjak 6 tahun, Haechan masih menggunakan aksen cadelnya. Hal ini membuat Chitta, Johnny, maupun Hendery menjadi gemas sendiri dengan buntelan hidup yang menggemaskan ini.

"I love you too" balas Johnny, memberi senyuman khas seorang ayah yang bangga kepada pencapaian sang anak.

"Papa?" panggil si kecil lagi. "How your day?".

Johnny memeluk Haechan, "It's going well baby".

"Papa, don't you want to hug me too?" kini Hendery menampilkan wajah cemberutnya, cemburu? ah Hendery rasa tidak.

Dengan segera, menarik tangan Hendery dan memeluk kedua anaknya kedalam dekapan yang hangat.

"Eh, siapa yang ngajarin kalian berbahasa asing?" tanya Johnny penasaran, posisi mereka masih berpelukan seperti teletubis.

"Google translate Pah.." sahut si sulung.

"Ih! bukan, bunda selalu ngajalin Ethan ngomong aya love you setiap malam" cicit Haechan gemas.

"Dari manapun kalian belajar, papa bangga.." ujar Johnny, pria yang lebih tinggi mengembangkan senyuman bahagia.

"Mau ke taman? mumpung bunda pulangnya lama" tawar Johnny.

Haechan dan Hendery pun mengangguk puas. Yey! akhirnya mereka akan berlibur, namun lebih seru jika mengajak bunda. Tapi, jika mengajak bunda mereka tidak bisa mendapatkan stand kedai makanan yang mereka inginkan.

Ya sudah, jangan mengajak bunda.

"Ayo kita berangkat?" ucap Johnny menatap kedua anaknya.

"Berangkat!!!" Hendery dan Haechan pun berseru gembira.

Seo's HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang