10. Popok Dery

9.7K 1K 51
                                    

Happy reading
.
.
.

Pagi ini kediaman Seo Johnny kedatangan tamu, tentu saja yang tidak lain adalah keluarga istrinya yang tengah mengunjungi Chitta.

Ayah dan Ibu Chitta membawa banyak oleh-oleh untuk cucu mereka, dari souvernir hingga baju bayi. Tak lupa adik kandung Chitta juga ikut mengunjungi sang ponakan.

"Mamah, papah.. Chitta kangen" ujarnya sembari memeluk kedua orangtuanya ini.

"Sama gue ga kangen?"

"Huwee Tern!!! kangen parah, jadi jarang kita ngegosip kan!" gurau Chitta.

Penthouse Johnny sangat ramai, apalagi keluarga Johnny juga ikut nimbrung dengan besan mereka.

"Gimana Chitt? katanya mau buat usaha catering sama salon?" tanya pembuka dari ibu mertua Chitta.

"Iya mah.. niatnya buka usaha catering, lumayan biar ga nganggur Chitta" balas Chitta, ia masih setia memberi susu pada sang anak. Iya, Chitta melakukan pompa asi. Jadi Hendery akan minum susu lewat botol susu, tapi ketika malam langsung dari sumbernya.

"Jadi kapan mau buka usahanya?" tanya ibu kandung Chitta. "Setelah dery 6 bulan mungkin mah.." ucap Chitta.

Semua anggota keluarga dengan akrab berbincang-bincang satu sama lain. Hingga sore mereka berdiam di penthouse Johnny, bergurau ria dan tertawa bersama.

Kebetulan keluarga Chitta hanya sebentar di penthouse Johnny, mereka tidak menginap karena ada urusan mendadak di Thailand. Yah, tidak apa-apa yang penting Chitta sudah melepas rindu pada mereka.

Begitu juga keluarga Johnny sudah pulang sejak sore tadi. Kini Johnny merebahkan dirinya diatas ranjang dekat dengan bayinya.

"Kok basah?" Johnny meraba area kasurnya, benar saja bayinya tengah mengompol dalam tidur.

"Kakak ih.. baru aja selesai mandi loh" keluhnya pada sang anak yang tengah asik tertidur pulas.

"Kenapa John?" tanya Chitta, ia baru selesai mandi. Dan sudah mengenakkan piyama.

"Kakak pipis nih.. kasurnya jadi basah kan" ujar Johnny.

"Yaudah, ambil salinan buat Dery sana.. biar kakak ga risih nanti" titah Chitta.

Johnny mengambil popok bayi, tidak lupa alas dan selimut untuk anaknya.

Chitta dengan telaten menggulung popok Hendery, kemudian mengambil tissu basah untuk menyegarkan pantat mulus bayinya itu. Tidak lupa memberi sedikit bedak agar tidak terjadi ruam.

Wanita yang kini berstatus sebagai ibu rumah tangga itu, mulai menggenakan popok baru pada bayinya.

"Duh sayang.. wangi banget kamu ya.." gemas Chitta pada bayinya yang baru saja lahir seminggu yang lalu.

Ia mencium perut bayinya dengan gemas, menghirup aroma wangi bedak Hendery yang harum. Hendery anaknya sangat kalem jika sedang tidur pulas.

Johnny menatap istrinya lamat-lamat. Ia tersenyum teduh pada sang istri, perjuangan wanita untuk menjadi seorang ibu itu sangat susah. Ia harus menyayangi istri dan anak-anaknya nanti.

Seo's HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang