61. Terlambat

5.7K 780 219
                                    

Note: [Ini berplot twist, kali aja ada yang mau nebak. Kalau benar, aku update di hari itu juga. Sekian terimakasih chingu-deul]

Happy reading
.
.
.

"Pa... haechan keracunan."

Beberapa menit setelah anak sulung nya mengabari dirinya melalui telephone, Johnny tersentak saat mengetahui si bungsu keracunamn makanan. Entah bagaimana kronologi kejadiannya, Johnny sendiri tak tahu itu.

Ia membawa serta Chitta yang awalnya tengah asik menelpone client untuk bisnis catering nya yang melaju pesat, sangat meningkat.

Chitta sendiri kaget juga karena mengetahui anaknya keracunan, membuat dirinya semakin bergegas untuk kerumah sakit yang mana tempat Haechan di rawat secara inklusif.

Tergesa-gesa mereka melajukan mobil dengan kecepatan 80/km menuju rumah sakit tempat haechan di rawat sekarang.

"John!! Anak aku!" Geram nya frustasi.

Sedangkan Johnny masih fokus akan mengemudi, memperhatikan jalanan yang rada macet. Ia meruntuki dirinya karena Haechan masuk rumah sakit sekarang.

Di sisi lain, Hendery terduduk di depan ruang ugd. Adik nya tengah berjuang di dalam sana, antara hidup dan mati. Ia mendengar bagaimana dokter menjelaskan masalah pencernaan adiknya saat di periksa.

Tangan Hendery tremor parah, nampak gelisah. Pelipisnya mengucur keringat dingin yang membuat suhu tubuhnya tak karuan juga. Menelan saliva nya susah, di sampingnga sudah ada Mark dan Renjun bersama Jeno pula.

Ya, para anak laki-laki yang setia mendampingi Hendery.

Tempat kejadian tadi, Jeno sesekali melirik Haechan berupaya mengawasi dari jauh. Sedangkan Renjun yang baru tiba sudah mendapati Haechan yang kecegukan, dan berakhir mereka berada disini.

Ada beberapa guru pembimbing yang ikut membawa Haechan ke rumah sakit.

"Hendery, tenang ya. Adik kamu masih di periksa sama dokter." Ujar sang guru melembut.

"Di kira periksa ga bikin panik? Saya panik buk! Adik saya keracunan tadi, dan yang lain cuma bengong tanpa membantu? Padahal di taman tadi ada guru pembimbing kelas." Recok Hendery yang kelewatan.

Tapi benar juga yang di bilang oleh Hendery, dirinya saat kejadian tersebut masih melakukan test di kelas. Dan di panggil oleh Renjun untuk lari ke taman sekolah disaat dirinya sudah selesai test.

Namun alangkah terkejutnya Hendery saat melihat semua orang yang disana mengerumuni adiknya tanpa bertindak, membuatnya sangat kesal.

Untung saja ia segera meminjam ponsel salah satu guru untuk mengabari sang papa.

Dan ia bertindak lebih cepat membawa sang adik ke gendongan nya ala koala, dan berlari mencari taksi. Dengan bantuan Mark juga mereka mencari taksi.

Ya seperti itulah kejadian tadi, sangat ribet.

Mark melirik Hendery yang sudah naik pitam kepada guru pembimbingnya, kemudian ia mengeser netranya menatap pintu ugd sembari merapalkan doa yang terbaik untuk Haechan.

Seo's HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang