39. Hilang

5.7K 739 146
                                    


Note: Sebenarnya mau cerita, aku ketemu sama Hendery versi lokal. T^T mau nangis. Okey, kita lanjut cerita keluarga Seo. Ramein ya bund kaya kemarin, terimakasih :)

Happy reading
.
.
.

Pagi ini, sesuai janji Chitta pada Haechan. Mereka akan pergi ke supermarket untuk membeli beberapa makanan pokok, dan makanan ringan. Chitta tahu betul, bagaimana cara Haechan menghabisi makanan ringan miliknya, sangat maruk. Pantas saja, karena Haechan doyan makan pipi nya menjadi gembul dan berisi.

Haechan sekarang tengah berjingkrak ria, menunggu sang kakak yang masih menggenakan pakaian kaos dan celana.

"Bunda..." panggil Haechan.

Namun, Chitta tengah asik bermain bersama Leon dan Louis. Kucing milik Chitta sendiri. Benar, Chitta memelihara 2 ekor kucing. Sangat manis bukan, ibu dari 2 anak tersebut.

Betapa mempesonanya seorang Seo Chitta yang lihai berfoto dengan kucing peliharaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Betapa mempesonanya seorang Seo Chitta yang lihai berfoto dengan kucing peliharaannya.

"Terpesona, aku terpesona.."

Johnny yang sudah siap dengan tampilan casual. Ia menatap sang istri yang tengah berfoto ria, bersama kucing kesayangan Chitta. Johnny pun kemudian bersenandung, melihat hasil foto sang istri.

"Terpesona.. aku terpesona, menatap.. menatap wajah mu yang manis." Ia bersenandung kembali, seraya mengecup bibir Chitta.

"Euh!" desis Haechan.

"Adek cemburu?" tanya Chitta, seraya menggoda Haechan.

"Iya sama bunda dan Louis!" kesal Haechan sambil melipatkan tangannya ke dada, dan tatapannya mengacuh kedua orang tuanya. "Pantesnya Ethan yang di cium sama papa, bukan bunda. Dan sehalusnya, Ethan yang nyium bunda bukan Louis!" jelasnya.

"Sini-sini papa cium Embul," Johnny merentangkan kedua tangannya kearah si bungsu.

"Hey guys! i'm late, sorry." ucap Hendery terburu-buru. Ia pun turun dari tangga dengan cepat, takut ditinggal oleh kedua orang tuanya.

"No problem my boy, sini peluk bunda dulu." pinta Chitta.

"Tunggu! sebelum kita pergi ke minimarket Dery mau nanya sesuatu."

Haechan memiringkan kepalanya sedikit, penasaran dengan pertanyaan sang kakak.

"Tapi, kita mau ke supermarket sayang. Bukan minimarket," ralat Chitta cepat.

"Choose your favorite, Bunda or papa?" tanya Hendery tiba-tiba. "Kakak suka papa, karena papa selalu ngasih Dery main game." ujar anak itu kembali.

Seo's HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang