36. Perkara Rumah Tangga

5.1K 764 208
                                    

Note: Ramein dong, ngga maksa si :')

Happy reading
.
.
.

Malam hari, Hendery niatnya ingin mengambil sekotak susu di dapur. Ini sudah malam, entah kenapa ia berpikir ingin minum susu malam ini.

Setelah ia menidurkan sang adik dengan pelukan hangat, Hendery mulai meninggalkan kamar sang adik dengan perlahan.

Mengambil susu cokelat yang dingin, Hendery meneguknya cepat. Merasa nikmatnya cokelat di dahaga, memang susu cokelat sangat enak.

Plak!

"Kamu tuh seharusnya nyadar ya pa! aku dari pagi sampai malam kerja! kenapa kamu nuduh aku selingkuh hah?!"

"Kamu mikir ya Chit! mana ada wanita yang sudah berstatus istri dan ibu malah asikan pelukan sama laki-laki lain! kamu gila ya?!"

"What?! laki-laki itu cuma rekan kerja aku, kita kerja sama. Ga ada niatan buat selingkuh!"

Brak!

Chitta keluar dari kamar utama menuju ruang tengah, dimana ruang tengah tepat berada di dekat dapur. Hendery melihat jelas, bagaimana bunda dan papanya bertengkar di hadapannya.

"Halah! palingan emang bener kamu selingkuh, dan ga mau ngaku!" pekik Johnny, ia sudah melayangkan telapak tangannya untuk menyentuh pipi mulus Chitta.

Plak!

Suara tamparan yang sangat keras, bahkan Hendery sendiri sudah memejamkan mata takut melihat kekerasan yang dialami oleh sang bunda.

Chitta terjatuh, tamparan yang ia dapatkan dari sang suami membuatnya mudah oleng. Tenaga Johnny tidak main-main untuk mengasari sang istri, Hendery sudah menangis telak dalam diam.

"Ini namanya kdrt! kamu udah berani nampar istri kamu sendiri John!" ucap Chitta seraya menyeru.

Johnny mengepalkan tangannya kuat, deru nafasnya sudah tak karuan. Ia marah, benar-benar marah untuk pertama kalinya.

"Jujur sama aku Chit, kamu beneran selingkuh atau ngga?!" tanya pria betubuh kekar itu, terlihat jelas ia melirih dan menahan tangis.

Chitta masih menyentuh pipinya dan berusaha untuk bangkit dari jatuhnya tadi, menatap wajah Johnny dengan nyalang, Chitta berdecih perlahan.

"John! kamu masih ngga percaya sama aku? John kita udah 10 tahun membina rumah tangga, dan kamu masih bisa-bisanya nuduh aku yang ngga-nggak!" gerutu Chitta seraya melirih. Ia nampak mengatur napasnya yang sudah gusar nan pasrah.

"Bukan aku ngga percaya sama kamu, tapi ini maksudnya apa?!" ujar Johnny seraya menyerahkan ponsel genggamnya yang berisikan foto Chitta yang tengah berciuman dengan pria lain, bahkan ada yang berpelukan juga.

Jika kalian berada di posisi Johnny, keputusan apa yang kalian pilih?

Chitta tersentak sedikit, mengambil alih ponsel Johnny seraya menatap foto yang merupakan miliknya dengan orang lain.

"Jawab! kenapa kamu diam?!"

"I-ini ga seperti yang kamu ketahui John!" kini Chitta memekik keras.

Seo's HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang