54. Kembalinya Mantan

4.2K 632 73
                                    

Happy reading
.
.
.

Johnny baru saja menyirami tanaman dan pepohonan di area milik rumah nya. Dengan pakaian kaos putih dengan celana pendek, terlihat johnny seperti anak abg. Padahal dia kan sudah beranak-pinak.

"Papa! Ini kopi nya di minum dulu," ucap Chitta sembari menaruh nampan di depan nakas teras.

"Iya-iya makasih bun,"

Chitta melanjutkan diri untuk berjalan kembali masuk ke dalam dapur.

Di meja makan sudah duduk kedua anak-anaknya di kursi sembari mengolesi roti tawar dengan nutella.

"Baru bangun?" Tanya si bunda yang sudah berkacak pinggang.

"Bunda jangan galak-galak ntal cantiknya ilang lho!" Si bungsu berujar kecil, ya pastinya takut di cerahami oleh sang ibu.

"Kan bunda udah bilang jangan begadang jadinya susah bangun, untung aja libur jadi kalian ga sekolah." Chitta berdecak malas, memilih menyiapkan masakan untuk hari ini ketimbang mengoceh pagi-pagi.

"Bun, masak apa?" Tanya si sulung sekarang.

"Kari ayam pakai bumbu thailand,"

"Pasti enak banget! Echan ikut!"

"Halah! Palingan ikut ngehabisin ya kan mbul?"

"Tuh kak dely tau,"

Hendery mengunyah roti tawarnya cepat, hari ini berniat ingin ke lapangan. Karena semua teman-temannya sudah menunggu.

"Bun, kakak mau main sama anak kompleks ya. Udah lama banget ga main bola." Ujar hendery, ia berpamitan dengan sang bunda sambil saliman.

"Inget ntar siang pulang buat makan siang kak!" Pesan chitta.

"Iyawww!" Jerit hendery pada sang bunda.

Udah sekitar beberapa minggu ini chitta sudah kembali kerumah, dan sudah bisa beraktivitas dengan baik lagi. Apalagi menghitung haechan akan masuk sekolah dasar, mereka bersiap-siap mengajari haechan untuk test sekolah dasar.

"Bunda, habis galam telus gula? Lasanya ndak kaya nano-nano kan?" Tanya haechan penasaran.

"Belum juga bumbu kari nya di masukin chan, kok udah masukin garam?"

"Tadi di buku lesep bunda teltulis kaya gitu, yaudah echan ikutin." Tanpa rasa bersalah, haechan memasukan bubuk lada kedalam panci dengan banyak.

"Haechan!" Jerit chitta sedih, masakannya menjadi hancur begini.

.
.
.

Di asingkan lah haechan ke tetangga sebrang, dari pada mengacau di rumah. Chitta menyuruh haechan untuk bermain di rumah nana, tapi haechan malah mampir kerumah jeno.

"Kak malk!" Panggil haechan.

"Eh echan, kak mark nya ada di lapangan. Lagi main sama temen-teman," yang menjawab adalah bibi park. Ia bibi park bekerja di rumah jeno.

"Oh gitu? Okey bibi palk." Pamit haechan disana, ia berlari mencari jaemin di rumahnya.

"Konyong eh, maksudnya nyong-nyong!" Jerit haechan memanggil kembaran si konyong. "Babu mu ada dimana?"

Seo's HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang