09. Seo Hendery

11.6K 1.1K 183
                                    

Happy reading
.
.
.

Chitta dengan usaha tenaganya yang penuh untuk melahirkan sang buah hati, harus rela kehilangan banyak keringat. Rasanya Chitta ingin menangis kala itu, nyawanya serasa sudah di ujung tanduk.

Chitta melampiaskan semua rasa sakitnya pada sang suami yang masih berada di sampingnya. Baju yang dikenakkan oleh Johnny pun sudah lecek karena keratan tangan yang kuat dari sang istri.

Johnny juga menangis melihat perjuangan sang istri untuk melahirkan anaknya ini.

Hanya 20 menit persalinan normal pun berjalan lancar, Chitta kehabisan tenaganya. Ia memejamkan matanya letih. Begini rasanya perjuangan seorang wanita untuk menjadi seorang ibu, Chitta rasanya merindukan ibunya yang berada di thailand.

"Pak.. anaknya laki-laki, saya bersihkan dulu ya" ujar dokter yang membantu proses kelahiran anak pertamanya itu.

Kini anak bayinya ini sudah di bersihkan oleh perawat.

"Chitt.." panggil Johnny, "Sayang" panggil pria itu lagi.

Dengan tatapan letih, Chitta melirik sang suami. Iya, Chitta menangis dihadapan sang suami.

"Hiks.. kangen mama.." ujar Chitta, Johnny mengecup kening istrinya bertubi-tubi. Johnny tahu perasaan istrinya tengah rindu pada mertuanya yang berada jauh di korea.

"Iya.. nanti mama kesini ya? jangan nangis lagi.. kakak udah lahir loh, kamu wanita hebat udah berani ngelahirin kakak.. nanti mama dateng kok sayang, jadi jangan nangis ya.." tenang Johnny, ia mencium dan memeluk tubuh kecil istrinya ini.

"Iya.. hiks, mau liat kakak.." pinta Chitta, kemudian datanglah seorang perawat dengan bayi laki-laki yang baru saja dibersihkan. Ia menyerahkan bayi itu pada ibu kandungnya. Hanya balutan selimut, bayi Johnny dan Chitta kini berada di dekapan Chitta. Begitu hangat.

Bayi itu menangis kencang, begitu juga dengan Chitta ikut menangis. Sungguh mengharukan.

Pada akhirnya Chitta menyusui sang anak, agar bayinya ini tidak menangis.

"Kakak ganteng deh.." puji Chitta.

"Gantengan kakak apa papanya?"

"Semua ganteng, punya siapa? pastinya punya aku dong" ujar Chitta, Johnny tersenyum lugas mendengar lawakan Chitta.

Merasa sudah selesai, bayi mereka harus di bawa ke ruang bayi. Begitu juga dengan Chitta harus di pindahkan ruang inap pasien.

.
.
.

Banyak anggota keluarga Johnny kini mengunjungi Chitta, tidak semua yang boleh masuk ke ruangan Chitta. Ya karena ruangan inap pribadi, hanya orang terdekat saja.

"Liat deh.. kakaknya imut banget, namanya siapa John?" tanya ibu Johnny.

"Belum di kasih nama sama Johnny mah" keluh Chitta, ibu Johnny tentunya tertawa melihat ekspresi sang menantu begitu manyun.

"Kamu ah John! kasih nama, jangan kakak kakak.. kaya udah siap aja punya anak kedua" gurau sang ayah selanjutnya.

"Chitta yang mau bayi kita di panggil kakak, iya kan Chitt?" yakin Johnny.

Seo's HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang