58. Konser Mini

3.6K 581 114
                                    

Happy reading
.
.
.

Sejak dimana Xiaojun bernyanyi, membuat Haechan terpana akan pesona calon kakak iparnya ini. Tidak! Dia hanya bercanda, namun jika kakaknya berjodoh dengan Xiaojun pun tak masalah, Haechan jadi bisa diajarkan bernyanyi dengan baik oleh Xiaojun.

"Bunda! Echan mau nyanyi!"

Chitta yang tengah memotong bawang bombay, seketika langsung memberhentikan pekerjaan tersebut.

Berbalik badan sembari menunduk kecil, Chitta menampilkan wajah bingungnya. "Adek mau apa?"

"Mau nyanyi!" Tukas anak tersebut.

"Nyanyi? Ya udah, bunda dengerin sambil potong bawang." Ujar nya sembari lanjut memainkan pisau dengan bawang tersebut.

"Iii! Bunda ndak paham maksudnya echan, echan tu mau nyanyi kaya kak ojun." Tandas sang anak seraya menampilkan wajah manyunnya, terlihat seperti anak beruang.

"Ngerti mbul, coba nyanyi dulu. Nanti bunda kasih bintang."

Haechan ternganga tak percaya, "selius bunda?!" Pekik nya senang.

Memilih untuk bernyanyi, Haechan dengan mantapnya menyanyikan sebuah lagu yang bagus.

Sedangkan Chitta menyimak sembari memotong semua bawang bombay nya dengan santai. Menumis dengan api kecil, ia mengoseng-oseng bawang tersebut sampai warna keemasan.

"Dek, suara mu bagus. Buat konser mini yuk?" Ajak Chitta yang masih menumis bawang bombay tersebut.

"Konsel dimana bun?"

"Di sini lah, panggil papa sama kakak juga. Biar rame." Tukas sang bunda pada anak bungsunya.

"Okey bunda!" Ucapnya berseru.

Haechan mencari sang kakak terlebih dahulu, mengingat Hendery bisa di ajak kompromi untuk masalah seperti hal ini, ia pasti akan di bantu oleh kakaknya.

Ia menemukan kakaknya di tengah kamar, sembari mencoba alat musik baru yang di belikan sang papa seminggu yang lalu.

Tepat sekali! Ini yang Haechan tunggu-tunggu.

"Kak, di panggil bunda."

"Ngapain?" Bingung anak tersebut.

"Mau buat konsel katanya." Ujar Haechan dengan polos nya. Ia menarik tangan Hendery agar segera cepat bergegas.

"Konsel? Konser kali." Ralat si Hendery seraya berjenaka.

"Tck! Kan adek ndak bisa bilang l!" Decak anak perempuan itu sebal.

"Rrr, bukan L paham?" Ralat Hendery.

Haechan mengangguk intens, namun seketika menggeleng cepat. "Ayoo kakak! Kita ajak in papa juga untuk buat konsel." Paksa anak tersebut.

"I-iya sabarrr."

Hendery secara terpaksa harus mengiyakan ucapan sang adik yang begitu menyebalkan.

Seo's HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang