51. Gagal

4.2K 661 146
                                    

Note: [maaf kalo ada kesalahan di cerita ini, dan aku mau bilang haii buat kalian yang lagi baca]

Happy reading
.
.
.

Hari ini Haechan tengah bercocok tanam bersama dengan kedua orang tuanya dan sang kakak. Belajar berkebun bersama sang bunda, dan belajar motong rumput bersama sang papa. Hingga belajar merusak tanaman bersama sang kakak, lengkap sudah.

"Hua!!! Besal nanti, echan mau jadi tukang tanaman aja deh!" Ujar anak ini berseru.

"Kok?" Tanya Hendery.

"Bial ntal echan bisa bawa hewan kebun binatang ke lumah." Tukas anak kecil ini begitu polos.

Johnny tertawa paling kencang hingga mendapatkan pukulan kecil di bahu dari istrinya.

"Udah selesai, bunga matahari adek udah siap. Terus pohon mangga kakak udah mau numbuh, dan pohon jeruk papa udah mau kelihatan buahnya." Ucap Chitta seraya tersenyum sumringah.

"Kalo bunda nanam tumbuhan apa?" Tanya Hendery penasaran.

"Bunga mawar, hehe."

Johnny menepuk pelan bahu nya yang agak kotor, ia berdiri kemudian dan mengedarkan pandangan pada kedua anaknya. "Mungkin sekarang aja bisa bersama-sama, ntar kalian besar pasti udah sibuk sendiri."

"Ih! Sapa bilang echan bakalan besal? Soalnya echan udah janji sama bunda tetap jadi bayinya bunda, wle." Johnny tertawa mendengar ucapan Haechan yang tengah bergurau.

Chitta pun mengajak anaknya untuk masuk kedalam rumah lewat pintu belakang. Seperti ada yang tertinggal, Chitta lupa mengambil sarung tangannya yang tertinggal.

"Akh.." Chitta menahan kesakitan pada perutnya, ia meremat perutnya dan mulai meringkuk jatuh di atas tanah.

Lihat lah seberapa kotor nya baju Chitta sekarang. "Papa!" Pekik Chitta yang menahan rasa sakit pada perut nya.

Johnny menoleh dan tersentak melihat Chitta terjatuh di atas tanah, segera pria ini menghampiri Chitta dan menggendong wanita tersebut yang sudah melemas.

"Papa? Bunda kenapa?" Tanya Hendery panik, melihat ibu nya pingsan dengan keadaan pucat.

Padahal Hendery rasa Chitta sehat-sehat saja barusan.

"Kak, adek. Ikut papa kerumah sakit sekarang!" Ajak Johnny. Haechan dan Hendery mengikuti perintah ayah nya.

.
.
.

Kemudian, sesampai mereka tiba di rumah sakit. Chitta di taruh di atas bangkar, kemudian ia di bawa ke ruangan gawat darurat.

Tangan Johnny gemetar hebat, kakinya melemas seketika melihat tubuh istrinya pucat pasi.

"Pa, bunda kemana?" Haechan menatap johnny begitu memelas, takut bundanya hilang.

"Ada di dalam, dek."

"Embul sama kakak aja, disini duduk." Titah anak laki-laki tersebut.

"Permisi, keluarga dari Seo Chitta? Bisa kita bicara pak." Salah satu dokter keluar dari ruang ugd ingin berbincang dengan johnny.

Seo's HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang