13. Kakak Demam

8.7K 934 97
                                    

Happy reading
.
.
.

Johnny Seo, pria yang telah beristri dan ayah beranak satu ini tengah mengurus bayinya yang mengalami demam parah.

Badan Hendery panas, ia juga rewel. Terkadang rasanya Johnny ingin sekali menghempaskan tubuh Hendery dari gedung dengan ketinggian 200 kaki.

Sungguh kejam niat bapak Seo ini, pria itu tengah mengendong Hendery yang masih rewel.

"Kakak jangan nangis dong... cupcupcupcup" ucap Johnny sembari menepuk bokong sang anak.

Johnny tidak kerja hari ini, tentu saja meliburkan diri untuk menjaga sang buah hati. Mengingat istrinya Chitta tengah membuka usaha salon dan catering hari ini, yang membuat ia harus sukarela mengurus bayinya.

"Oek... oek.."

"Ustt! jangan rewel atuh kak" ucap Johnny seraya memberi ciuman kasih sayang untuk anaknya.

"Masih kakak rewel John?" tanya wanita paruh baya yang mulai masuk kedalam kamar Johnny.

"Iya mah... aduh si Chitta masih lama?" tanya Johnny.

"Sini biar mama yang gendong, duh kasian cucu mama harus demam lagi karena tumbuh gigi" ujar Mama Seo, ia mulai mengambil alih Hendery yang tengah menangis. Kemudian ia memberi Hendery asi pompa Chita untuk cucu laki-lakinya.

"Jemput Chitta sana, mungkin Hendery kangen banget sama bundanya" ucap Mama Seo.

"Iya, aku titip Dery ya ma.. ga tega ngeliat anak ku badannya panas gini" kata Johnny, kini ia ingin menjemput istriny yang tengah memiliki acara pembukaan usaha itu.

"Kakak habis minum susu harus minum obat juga ya..." ujar Mama Seo kepada Hendery yang masih anteng meneguk asi dalam botol.

.
.
.

Chitta tengah berada di acara pembukaan salonnya sekarang, gedung yang lumayan besar dan megah. Tentu saja sangat meriah karena mengundang teman sepermodelannya.

Melihat siluet suaminya yang tengah memasuki gedung itu, ia tersenyum lugas mengarah Johnny.

"Chitta.. kakak demam" ucap Johnny.

"Loh bukannya tadi baik-baik aja kan? kok bisa? kenapa ga nelpon aku dulu? terus udah dikasih obat belum? kakak sama siapa sekarang?" tanya Chitta bertubi-tubi karena risau dengan keadaan bayinya.

Karena sebelum berpamitan, Chitta sudah mengecek suhu anaknya dan Hendery nampak baik-baik saja tadi pagi.

"Tenang dulu.. kakak lagi diurusin sama mama, bentar lagi di kasih obat kok.." ucap Johnny.

Chitta menampilkan raut wajah yang khawatir, "Terus kakak kok bisa demam? ih gimana si? aku malah mikirin bisnis aku ketimbang anak aku sendiri.. pasti kakak kesakitan, hiks.. aku bukan ibu yang baik" cicit Chitta, Johnny menenangkan istrinya yang tengah terisak.

"Sayang jangan nangis dong.. aku kan jadi ditatapan tajam sama tamu kamu" bisik Johnny, pria ini menjadi tak nyaman karena menerima tatapan tajam dari para tamu undangan sang istri.

Takutnya dikira kekerasan dalam rumah tangga, Johnny tidak ingin orang lain menjadi berburuk sangka kepadanya.

Apa lagi sampai menuduhnya yang tidak-tidak.

Seo's HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang