65. Marah Besar

4.7K 558 114
                                    

Note: [aku tidak paham lagi sama alur ceritanya, kasih micin dulu ya? Biar ga manis-manis banget ini book hehe]

Happy reading
.
.
.

Yuta kini naik pitam, lantaran putri bungsu nya di cium oleh Jeno. Anak tetangga sudah sangat meresahkan, mampu membuatnya kali ini harus menjadi sosok yang tegas.

"Gimana dong? Bibir anak saya sudah ternodai dan tidak perawan lagi?" Ungkap Yuta sembari dengan nada tinggi.

"Yuta! Udah deh, ini kan cuma drama aja. Kamu ganggu acara Haechan saja." Winnie sang istri pun ikut turun menenangkan Yuta yang masih marah besar.

Na Yuta, pria kelahiran jepang itu menatap istri nya dengan prihatin. "Sayang, walaupun begitu Nana masih kecil buat adegan ciuman. Nunggu umur belasan sudah pasti aku kasih dengan lapang dada."

"Iya juga si.. tapi kan Nana suka Jeno, Yuta." Jelas Winnie perlahan.

"Terus, kalau Nana suka Jeno harus banget sampe ciuman? Kalian itu masih kecil, jangan berlagak jadi orang dewasa. Memang siapa si yang nyuruh ada adegan ciuman?" Tanya Yuta kembali.

"Haechan om!" Semua serempak menunjuk Haechan yang tengah menyemili kue coklat yang lagi setengah.

Haechan kecegukkan karena terkejut, "ikh, Echan ga ikut-ikut." Ucap nya sembari mengangkat tangan ke atas.

"Chan, kenapa harus ada adegan begitu? Kamu nonton dari mana?" Tanya Chitta yang menatap Haechan prihatin lagi.

"Loh, Echan ngeliat bunda sama papa ciuman di kamal bebelapa hali yang lalu." Sahut nya polos.

Seo Johnny meneguk saliva nya cepat, "eh! Adek apa-apaan, ga boleh bohong." Elak Johnny.

"Papa yang bohong baru ada." Celetuk Hendery sekarang.

"Nah kan, dari orang tua nya pun tahu gimana cara ngedidik." Yuta pun mulai nyeletuk pembicaraan keluarga Seo.

"Na Yuta, udah Winnie bilangin diem!"

Namun Yuta tak ingin mengubris pembicaraan Winnie, ia masih marah dan mengingat adegan yang tak senonoh untuk di pertonton.

"Jadi gimana? Saya sih ga mau tau, karena sikap anak anda ke Nana itu termasuk pelecehan seksual." Ungkap Yuta sembari melotot.

"Orang di lakuin nya suka sama suka kok, iya kan Na?" Tanya Jaehyun yang mulai ikut naik pitam.

"Heh! Tidak seharusnya anda menjawab seperti ini bapak Jung yang terhormat. Jika anda belajar lebih dalam lagi, sama saja anda pelaku dari semua ini. Anda tidak pernah belajar seks edukasi?" Mulai lah perdebatan muncul disini.

"Pernah kok, cuma ini masalah yang sangat sepele bapak Na Yuta." Jaehyun masih bisa menahan amarahnya lagi.

"Oh ya? Sepele kah? Mungkin anda terima jika anak anda di perlakukan seperti itu, tapi saya sebagai orang tua beretika tinggi tidak akan pernah membuat anak saya di permalukan." Yuta masih saja mengulik hal yang seharusnya tidak usah di ucapkan.

Jaehyun meremat tangannya, "papih, udah jangan marah. Ada anak kecil disini." Ungkap Taeyong sang istri.

"Ini termasuk pelecehan, dan saya membuat sebuah keputusan. Yang mana di antara kita pergi dari komplek Neo!" Usul Na Yuta.

Seo's HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang