70. Pertimbangan

1.7K 220 12
                                    

Happy reading
.
.
.

Jaehyun menghela napasnya sebentar sesaat berucap demikian. Para ibu-ibu pun mendekat, terkecuali Doyoung yang sudah memang duduk disana sedari tadi bersama suaminya.

"Coba di pertimbangkan lagi, Jae. Jangan mendadak ngambil keputusan gini." Ujar Na Yuta kepada Jaehyun yang masih diam.

Johnny pun ikut menengahi, "kalau di pikir-pikir, urusan tinggal di canada terserah pada mu Jae. Tapi, apa kamu ngga pikir kedua anak-anak kamu? apa dia nyaman tinggal disana? sedangkan teman-temannya berkumpul di sini."

"Ya kemaren-kemaren sempat ku tanya begitu, tapi mereka emang enjoy aja dimana pun kami ajak tinggal." Jawab Jaehyun seadanya.

"Tapi apa ngga lebih baik kalian tinggal di sini lagi?" Usul Chitta perlahan.

"Kami udah mempersiapkan sekolah Mark dan Jeno dengan matang di canada, Chit. Kalau pindah lagi kasihan sama mereka, mungkin sesekali kita bakal balik ke sini." Jawab Taeyong sendu.

Yuta menunduk kecil, pandangan menatap jemari-jemarinya yang gugup. "Maaf, karena waktu itu mengusir kalian. Padahal, kita udah sepakat bakal bersama selamanya jadi tetangga."

"Ini bukan salah kamu kok, yang. Jangan kaya gini." Tenang Winnie kepada sang suaminya.

"Bener kata Winnie. Ngga semua yang waktu itu terjadi, menjadi kesalahan Yuta. Tapi udah pasti, ini terjadi karna amarah Yuta." Timpal Doyoung rada sarkastis kepada Yuta.

"Bu.. udah." Sahut Taeil menenangkan istrinya.

"Dih apaan sih!" Ketus Doyoung kesal ke arah suaminya.

"Tapi kalo di kira-kira juga, ngga ada yang mau hal ini terjadi sih."

"Kun, lo itu ngga di ajak!"

Doyoung mencebik kesal ke arah pria yang seumuran dengannya, mengingat apa yang terjadi tadi anaknya dengan Kun membuat dirinya rada jengkel.

"Bu, jangan gitu ih." Ini Taeil yang menengahi.

Kun samar-samar tersenyum kecil, sembari menganggukkan kepalanya. Dan sisi lain, yang lain mulai mencari solusi yang benar untuk keluarga Jaehyun dan Taeyong.

"Kalo di lihat-lihat anak kita udah rada nyaman temenan, apalagi mereka akrab banget. Kasihan kalo pisahin mereka lagi, terlebih kejar pendidikan di canada lumayan lama kan?"

"Iya sih Chit, mereka udah akrab banget kaya keluarga. Buat misahin mereka juga harus ngeringis dulu karena Jeno ngeberontak waktu ini." Ujar Taeyong meringis mengingat kejadian dimana keluarga kecilnya harus pindah dari komplek neo.

"Tapi kan sewaktu-waktu kalian bisa pergi ke canada, atau kami yang jalan-jalan ke korea. Lagi pula kami ada kerjaan di canada yang emang bener-bener ngga bisa di lepas tangan ke orang lain." Sahut Jaehyun.

"Gimana ngga kalian berdua aja yang ke canada, anak-anak kalian di titipin sama kita?" Ini usul yang rada aneh dari Winnie, namun begitu kocak.

"Winnie sayang, kita ngga sepenuhnya bisa ngurusin mereka sayang." Jelas Yuta perlahan.

"Loh kata siapa? tuh ada duda ganteng yang siap nampung dua kurcaci Taeyong sama Jaehyun disini."

Seo's HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang