Happy reading
.
.
.Chitta lari tergopoh-gopoh ingin mendekati kolam yang katanya Winnie ada buayanya. Memang bener sudah ada palang dekat kolam lebar itu.
Ia hampir menyentuh air kolam, namun Johnny dengan cepat menangkap tangan sang istri dan mulai memeluknya.
Chitta berusaha melepas pelukan Johnny, "Lepasin John! lepasin! ini anak aku tenggelam disana!" ucap Chitta histeris.
Tinggi Kolam itu tidak terlalu dalam, hanya saja lebar sekali. Ia bahkan tidak bisa melihat bayangan sang anak.
"Kamu diam disini, biar aku yang nyebur." ucap Johnny yang masih dengan nada tenang, padahal ia sungguh khawatir pada Haechan.
Johnny menitipkan Chitta yang sudah agak lemas pada Taeyong, Doyoung dan Winnie. Begitu juga para suami mereka sudah meminta bantuan untuk mengambil perahu kayu, lumayan masih bisa berfungsi.
Anak-anak yang lain sudah di amankan oleh Taeil, ia membawa anak-anak teman kompleksnya ke tempat yang aman. Tempat dimana mereka kumpul-kumpul tadi.
"Ini salah aku, Haechan jatuh karena aku!" Hendery meruntuk dirinya sendiri, ia menyesal.
"Ga Der, ayo berdoa semoga Haechan cepet di temuin." ucap Mark.
"Aku bukan kakak yang baik." lirih Hendery. Mark menepuk pundak Hendery perlahan, bahkan Hendery sudah menitikkan air mata.
"Kenapa kamu masi baik sama aku, padahal aku sering misahin kamu ke Echan?" Hendery agak menyesal sedikit.
Mark mengulum bibirnya, "Kita kan udah temenan sejak lama, ngapain harus musuhan?" ucapan Mark membuat Hendery jengah, tidak seharusnya dia egois disini.
"Ta-tapi hiks.. Embul belum ditemuin, dia kan.. Embul!!" terisak Hendery seraya berteriak, entah kenapa jika menyangkut adik kesayangannya Hendery jadi mudah menangis.
"Kak Dery jangan nangis dong." ucap Nana.
"Iya kak," sahut Yangyang.
"Jangan nangis Dery, Echan pasti ketemu." tenang Xiaojun.
"Bener itu, Echan walaupun kecil pasti bisa ngeraih permukaan air." ucap Renjun, Yangyang pun mengangguk menyetujui kembarannya.
"Nanti Echan bakal ketemu kok pasti." Jeno mulai berucap.
Namun tetap saja, hati Hendery begitu gelisah.
.
.
.Sisi lain Chitta sudah meraung menggelukan nama Haechan, terlihat jelas sebelum kronologi Haechan jatuh. Seharusnya, dia lebih mengawasi anak-anak bukan sibuk bergosip ria.
"Chit, tenang." ucap Doyoung seraya menepuk pundak Chitta.
"Gimana aku bisa tenang? aku ga bisa tenang kalau ini menyangkut anak aku!" geram Chitta.
"Iya coba tenang dulu, jangan nangis gini. Malu diliatin sama orang-orang." ucap Taeyong.
Chitta dengan segera terduduk tegak, menghapus jejak air mata ketika semua orang tertuju kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seo's House
RandomMenceritakan seputar kehidupan keluarga Suh Johnny dan istri beserta anak-anaknya. Seo Family in here💚 Warning Ini Genderswitch!!!! rank highest: #5ingenderswitch[20/11/20] #8indaily[20/11/20] #1inseofamily[20/01/21] #2injohnny[21/01/21] #8inhaecha...