25. Iklan Family

7.3K 868 250
                                    

Happy reading
.
.
.

Pagi ini dikediaman Seo family sedang mengadakan iklan syuting keluarga. Johnny, Chitta Hendery, dan Haechan tengah bersiap-siap untuk syuting iklan.

"Kakak rambutnya jangan di acak-acak lagi, kasihan Nuna.." runtuk kecil Chitta.

"Adek.. bedaknya jangan diberantakin sayang.." runtuk Chitta lagi.

"Bunda- bunda.. Ethan lisih! ndak suka pake bedak!" cebik Haechan gemas.

Chitta hanya bisa menghela napas seraya tersenyum, "Kalo pakai bedak kan adek makin cantik.." ucap Chitta dengan lembut.

Namun Haechan menggelengkan kepalanya cepat, "Ethan ga mau cantik! nanti jelek!" gerutunya. "Mending jelek biar jadi ganteng" sambung Haechan.

Johnny yang mendengar ucapan anak bungsunya seketika membolakan netranya, "Loh.. anak perempuan itu cantik, kalo laki-laki baru ganteng dek.." tutur Johnny.

"Tapi.. kak Dely kok cantik? mana pake jepit lambut walna pink" tukas Haechan.

"Kita kan lagi iklan permen sayang, jadi kakak di dandanin sesuai konsepnya" ucap Chitta.

Johnny mengangguk begitu juga dengan Haechan. "Telus, mulainya kapan?" tanya Haechan.

Kini set pertama Haechan ceritanya tengah menunggu sang papa di ruang keluarga. Mereka sudah mulai syuting iklan pagi ini.

"Papa..." panggilnya, dengan lihai berakting. "Permennya adek?"

Johnny tersenyum kecil, "Ini permennya Echan" ucap Johnny seraya memberi permen susu.

Chitta yang ceritanya mempergoki suami dan anaknya, kini berpura-pura mendengus kearah sang suami. "Mentang-mentang cari duit! beliin anak sembarangan!" dengusnya.

"Baru pulang dimarahin, ngajak berantem?!" sahut Johnny.

Sedangkan Hendery sudah memasang wajah kesal yang able, "Kamu sih!" cebik Hendery.

"Tenang dulu, ini pelmen makita pelmen susu mahal. Tiga loli makita, setala dengan 120 kaloli" tutur Haechan.

"Wow.. enak" sahut Chitta.

"Cut!" ucap sang sutradara. Bagus, akting keluarga Seo sangat baik dan profesional.

"Wah, Echan pinter banget ngapalin teksnya" puji Hendery pada sang adik.

Haechan kemudian menampilkan wajah bangganya dengan lugas, "Tentu, siapa dulu dong Ethan!" sahutnya dengan bangga.

Kini setelah syuting permen, mereka melanjutkan syuting di tempat terbuka. Kenapa sehari mereka full dengan jadwal syuting?

Jawabannya, karena keluarga Seo membuat kontrak dengan salah satu manager untuk iklan produk. Kalau dilihat-lihat rumah keluarga Seo penuh dengan orang-orang, ya karena kebutuhan dalam syuting juga.

Kini syuting di taman belakang rumah Seo yang luas dan megah, penuh dengan berbagai tanaman milik Chitta dan Johnny.

"Akting, Action!" pekik sang sutradara mengintrupsi.

Seo's HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang