07. Cokelat + Tatto

8.7K 1K 81
                                    

Happy reading
.
.
.

Chitta terduduk di sofa ruang tamu. Ia sedang mendengarkan sebuah lagu di headphone miliknya, dengan genre hiphop Chitta asik menikmati lagunya sembari bernyanyi.

Ia mengelus pelan perutnya yang sudah membesar, Chitta tidak gendut. Malah ia tidak terlihat seperti ibu hamil, jujur. Banyak yang mengira Chitta belum menikah, padahal ia tengah berbadan dua.

"Mau cokelat.." rengak ibu hamil itu, ia ingin makan cokelat hari ini. Apa di lemari pendingin Chitta masih menyimpan cokelat?

Ia membuka pintu kulkas, melihat kesekeliling seluk beluk makanan. Namun ia tidak menemukan apa yang ia inginkan.

"Johnny!!!" teriak Chitta dari dapur.

"Iya ada apa? kamu gapapa? sakit perut? perlu ku bawa ke rumah sakit?" khawatir Johnny, ia terkejut karena sang istri berteriak memanggil namanya.

"Mau cokelat" rengek Chitta, Johnny menghela napas pelan. Pria itu terlalu parnoan, khawatir pada anak yang dikandung oleh istrinya.

"Rasa apa?" Johnny masih sedikit was-was hingga ia bertanya hal yang seharusnya tidak perlu ia tanyakan.

Chitta menaikan satu alisnya hingga menukik. "Cokelat John.. ngapain nanya rasa lagi?" heran Chitta. Suaminya hanya terkekeh keras, ia mulai mengecup bibir istrinya singkat.

"Okay.. otw beli cokelat" ucap Johnny, pria itu mengambil jaketnya dikamar.

.
.
.

"Gimana udah seneng dapat makan cokelat?" tanya Johnny, Chitta mengangguk cepat. Seperti anak kucing yang tengah mengeliuk.

"Seneng, makasih papa" ucap Chitta ia mulai bersandar pada dada bidang sang suami.

"Kalo udah aja, aku juga ngerasa seneng" Johnny mengelus bahu istrinya, sesekali menyentuh perut buncit Chitta.

"Chit.. ini kamu kok makin hari makin kurus, diet?"

Chitta menggeleng keras, enak aja suaminya itu menuduh dirinya diet. Padahal setiap hari ia mengemil makanan ringan dan jus buah.

"Enak aja! terus aku makan nasi 3 kali sehari itu kamu bilang diet?!" cebik Chitta pada suaminya. Johnny nampak malu dan terkekeh pelan.

"Udah ah.. kasian kakak, ini udah malam juga. Ayo tidur" ajak Johnny.

"Diem disini dulu, kakak mau dengar lagu hiphop" Chitta menaruh headphone nya menempel diperut, volume yang di setel oleh Chitta cukup keras hingga terdengar oleh Johnny.

"Chit.. kasian kakak kamu ajak ngedj di dalam rahim" khawatir Johnny, bagaimana nanti anaknya menjadi demam DJ? ah.. Johnny tidak bisa membayangkan itu.

Johnny meraih handphone milik istrinya itu, kemudian menyetel lagu hening dan tenang untuk bayinya.

"John!! kenapa diganti?!" pekik Chitta tak terima. Johnny menjulurkan lidahnya kemudian meninggalkan istrinya sendirian di ruang tamu. Sial.. handphonenya masih digenggaman Johnny, mau tidak mau ia harus menghampiri Johnny suaminya.

.
.
.

Di usia kehamilan Chitta yang menginjak 7 bulan, ia menjadi nampak aneh. Menurut Johnny istrinya itu ingin sesuatu hal yang baru dikehidupannya.

Seo's HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang