30. Harta, Tahta, Bunda Chitta

6.5K 782 126
                                    

Happy reading
.
.
.

Nah, Chitta marah besar karena melihat kedua anaknya yang cemong terus kotor dikarenakan tepung yang menempel.

Chitta menghela napas gusar, capek. Baru pulang udah lihat 2 makhluk hidup lagi lari-larian, mana pakaian mereka kotor parah.

"Bunda maafin Dery.." lirih si sulung.

Johnny udah nunduk takut, bundahara ga akan ngasih dia jatah malam nanti. Oh okay, Chitta kan ga kuat kalau ga dibelai sama Johnny. Jadi tunggu aja siapa yang menang.

"Kakak mandi sana, biar bunda beresin lantai yang kotor" ucap Chitta.

Si bungsu juga tengah cemberut, bundanya pasti marah banget sama dia. Soalnya, sedari tadi dia ga diajak ngomong.

"Huwe bundaa.. maafin Ethan, jangan malah-malah lagi!!!" rengeknya berseru.

"Iya-iya. Yang marah siapa si Embul, cepet mandi. Bunda mau ngomong sama papa, kalian bisa mandi sendiri kan?"

Kedua anak kecil itu mengangguk cepat. "Bisa bunda!!" sahut mereka serempak. Kedua anak ini mulai meninggalkan kedua orang tua nya menuju kamar.

Chitta menatap tajam Johnny, begitu tajam. "Ngapain kamu ninggalin anak-anak?" tanya Chitta menelisik.

"Aku cuma tinggalin sebentar aja Chit, mau mandi"

Chitta memicingkan tatapannya, "Kamu buat apa emangnya?"

"Cookies, Ya! astaga Cookiesnya!!" pekik Johnny, ia tiba-tiba teringat dengan oven yang masih memanggang cookies. Duh, bisa-bisa cookiesnya terlalu kering.

Segera Johnny mengturn off si pemanggang elektronik itu, Hooh! selamat si cookies cantik ini.

Chitta beralih melirik lantai dapur yang penuh dengan tepung, astaga rasanya Chitta ingin menangis saja. Dapurnya yang ia bersihkan setiap hari, kini berubah seperti kapal pecah. Ingin Chitta berteriak kencang sekarang.

"Pah.. lain kali, jangan ambil kegiatan di dapur ya" ucap Chitta pelan.

Wanita ini mengambil pengepelan, berniat untuk membersihkan noda di lantai dapur.

Sabar banget bunda Chitta.

"Sayang, maafin aku loh.. kamu ga marah kan?" lirih Johnny memelas.

"Ga"

Chitta masih memfokuskan dirinya untuk membersihkan noda lantai, tepungnya sangat lengket. Bahkan ada bauk amis karena telur yang pecah. Ah sungguh melelahkan bagi Chitta hari ini.

"Chit, jangan gini lah. Kamu marah?"

"Ga"

Johnny mennghembuskan napasnya pasrah, kalau Chitta sudah mengabaikannya berarti Johnny harus siaga 2. Jangan sampai terjadi perang dunia di rumah tangga yang ia bangun hampir 10 tahun lamanya.

"Okey, kamu mau apa aku kasih deh!" ucap Johnny seraya berteriak. Ia geram, tidak kuat jika hanya beberapa menit sang istri mengabaikannya. Seperti dunia tanpa manusia, kosong dan hampa.

Seo's HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang